Memilih Hari Baik
Antara 25 November 2012 – 1 Desember 2012

Hari Rabu Legi, 28 November 2012, kalender Jawa tanggal 14, bulan Suro, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Selasa sore jam 18.00 s/d Rabu Sore jam 18.00), sampai dengan Sabtu Wage 1 Desember 2012, kalender Jawa tanggal 17, bulan Suro, tahun 1946 Jimakir (mulai Jumat sore jam 18.00 s/d Sabtu sore jam 18.00), terhitung sebagai hari baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan. Mohon diperhatikan hari tidak baik jatuh pada Minggu Pon, 25 November 2012, kalender Jawa tanggal 11, bulan Suro tahun 1946 Jimakir.

Menurut catatan kitab Primbon Betaljemur Adammakna dalam satu minggu ke depan terdapat hari tidak baik, hari kurang baik dan hari baik, untuk berpergian dan berbagai macam keperluan, yaitu, mulai hari Minggu 25 November 2012 sampai dengan hari Sabtu 1 Desember 2012, atau dalam kalender Jawa Minggu Pon, tanggal 11, bulan Suro tahun 1946 Jimakir sampai dengan Sabtu Wage, tanggal 17 bulan Suro tahun 1946 Jimakir, dengan perincian sebagai berikut:

Minggu Pon, 25 November 2012, kalender Jawa tanggal 11, bulan Suro tahun 1946 Jimakir, (terhitung mulai Sabtu sore jam 18.00 s/d Minggu sore jam 18.00), merupakan hari naas dalam bulan ini,tidak baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Senin Wage, 26 November 2012, kalender Jawa tanggal 12, bulan Suro tahun 1946 Jimakir, (terhitung mulai Minggu sore jam 18.00 s/d Senin sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Selasa Kliwon, 27 November 2012, kalender Jawa tanggal 13, bulan Suro, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Senin sore jam 18.00 s/d Selasa sore jam 18.00),kurang baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Rabu Legi, 28 November 2012, kalender Jawa tanggal 14, bulan Suro, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Selasa sore jam 18.00 s/d Rabu Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Kamis Paing, 29 November 2012, kalender Jawa tanggal 15, bulan Suro, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Rabu sore jam 18.00 s/d Kamis Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Jumat Pon, 30 November 2012, kalender Jawa tanggal 16, bulan Suro, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Kamis sore jam 18.00 s/d Senin Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Sabtu Wage 1 Desember 2012, kalender Jawa tanggal 17, bulan Suro, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Jumat sore jam 18.00 s/d Sabtu sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Walaupun ‘ilmu titen’ yang berhubungan dengan perhitungan hari tidak dapat dijelaskan dengan logika, untuk berbagai keperluan penting, terlebih untuk upacara perkawinan, kebanyakan orang lebih mantap memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan baik dari pada memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan kurang baik atau pun tidak baik.

Bagi bayi yang lahir pada antara hari Minggu 25 November 2012 sampai dengan Sabtu 1 Desember 2012 atau Minggu Pon, tanggal 11, bulan Suro tahun 1946 Jimakir sampai dengan Sabtu Pahing tanggal 17, bulan Suro, tahun 1946 Jimakir, termasuk di dalam Wuku Prangbakat. Wuku nomor 24. Setiap orang yang kelahirannya masuk dalam siklus waktu wuku Prangbakat, mempunyai ciri dan watak sebagai berikut:

Memilih Hari Baik
karya Herjaka HS

Wuku Prangbakat mengambil nama anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta nomor dua puluh dua. Di dalam kisah terjadinya Pawukon, Raden Prangbakat ini diangkat ke Kahyangan pada hari yang ke-24.

Penggambaran Wuku Prangbakat adalah sebagai berikut:
Raden Prangbakat (kiri) menghadap Batara Bisma.
Kaki Batara Bisma yang sedang dicelupkan di bokor air melambangkan panjang umur dan rejekinya tak berkesudahan.
Pohonnya adalah Pohon Tirisan.
Burungnya adalah burung Urang-urangan.
Perwatakan dan sikap Wuku Prangbakat adalah sesuai dengan penggambaran watak dari Batara Bisma yaitu:

  • Kelemahannya : cenderung kaku, pemalu, pendiriannya mudah berubah. Tidak mudah merelakan harta yang sudah menjadi miliknya.

  • Kelebihannya : keras dalam kemauan, cekatan dalam melakukan segala pekerjaan, berbakat sebagai prajurit karena mempunyai keberanian dan kewaspadaan. Mudah mencari nafkah.

  • Bencananya : jatuh dari pohon atau bangunan bertingkat

  • Hari naas : tidak jelas.

  • Hari baik : tidak jelas.

Untuk mencegah agar terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya adalah membuat tumpeng, menanak nasi lauknya sate sapi diberi bumbu rempah-rempah serba manis dan aneka sayuran disertai doa keselamatan.

herjaka HS

Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta