Memilih Hari
Untuk Minggu Depan
(12 Agustus 2012 – 18 Agustus 2012)

Kitab Primbon adalah ‘ilmu titen’ niteni kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup Jika kejadiannya baik, maka hari dan pasaran saat terjadinya kejadian tersebut dianggap dan dicacat sebagai hari yang baik. Demikian pula sebaliknya, jika kejadian jelek bahkan sangat jelek, maka hari dan pasaran saat terjadinya peristiwa tersebut dianggap dan dicacat sebagai hari yang jelek atau sangat jelek. Ada tiga kriteria hari dan pasaran yang dapat dijadikan pertimbangan, yaitu: 1. hari dan pasaran yang baik, 2. hari dan pasaran yang kurang baik dan 3. hari dan pasaran yang tidak baik.

Berkaitan dengan niteni hari, menurut catatan kitab Primbon Betaljemur Adammakna dalam satu minggu ke depan yaitu, mulai hari Minggu 12 Agustus 2012 sampai dengan hari Sabtu 18 Agustus 2012, atau dalam kalender Jawa Minggu Pon, tanggal 24, bulan Pasa tahun 1945 Wawu sampai dengan Sabtu Wage, tanggal 30, bulan Pasa tahun 1945, terdapat hari yang kurang baik, hari yang tidak baik dan hari yang baik, dengan perincian sebagai berikut :

Minggu Pon, 12 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 24, bulan Pasa tahun 1945 Wawu, (terhitung mulai Sabtu sore jam 18.00 s/d Minggu sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Senin Wage, 13 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 25, bulan Pasa tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Minggu sore jam 18.00 s/d Senin sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Selasa Kliwon, 14 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 26, bulan Pasa, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Senin sore jam 18.00 s/d Selasa sore jam 18.00),kurang baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Rabu Legi, 15 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 27, bulan Pasa, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Selasa sore jam 18.00 s/d Rabu Sore jam 18.00),tidak baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Kamis Paing, 16 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 28, bulan Pasa, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Rabu sore jam 18.00 s/d Kamis Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Jumat Pon, 17 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 29, bulan Pasa, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Kamis sore jam 18.00 s/d Senin Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Sabtu Wage, 18 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 30, bulan Pasa, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Jumat sore jam 18.00 s/d Sabtu sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Walaupun ‘ilmu titen’ yang berhubungan dengan perhitungan hari tidak dapat dijelaskan dengan logika, untuk berbagai keperluan penting, terlebih untuk upacara mantu, kebanyakan orang lebih mantap memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan baik daripada memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan kurang baik atau pun tidak baik. Bagi bayi yang lahir pada antara hari Minggu 12 Agustus 2012 sampai dengan Sabtu 18 Agustus 2012 atau Minggu Pon, tanggal 24, bulan Pasa sampai dengan Sabtu Wage, tanggal 30, bulan Pasa, tahun 1945 Wawu, termasuk di dalam Wuku Julungwangi, Wuku nomor 9.

Julungwangi adalah nama putera Prabu Watugunung dan Dewi Sinta yang nomor tujuh. Penggambaran Wuku Julungwangi adalah sebagai berikut:

Memilih Hari Untuk Minggu Depan
Julungwangi (kiri) menghadap Batara Sambu,
dewa yang menaungi dirinya.
Batara Sambu memegang umbul-umbul dan menyanding Jembangan.
Ia mempunyai klangenan berupa burung Kutilang
yang sedang terbang di atas pohon Cempaka
(karya herjaka HS)

Ciri-ciri wuku Julungwangi adalah sebagai berikut :

  • Dewa yang menaungi wuku Julungwangi adalah Batara Sambu

  • Banyak orang suka dengan pembawaannya, gampang memperoleh rezeki.

  • Kelebihannya: mempunyai daya tarik.

  • Kekurangannya: sombong dan tidak suka disaingi

  • Burungnya adalah burung Kutilang, wataknya micara, banyak bicara

  • Menghadap jembangan, wataknya rela berderma, namun dengan harapan supaya tercapai kehendaknya.

  • Membawa umbul-umbul, wataknya dekat dengan kemuliaan dan disegani oleh orang besar.

  • Datangnya bahaya digigit binatang buas.

Hari naas : tidak menentu
Hari baik : tidak jelas.

Untuk mencegah agar terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya adalah membuat nasi kebuli, lauknya daging ayam merah disertai doa tolak bilahi (celaka).

herjaka HS




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta