- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Jaringan-museum»LUMPANG Tembi LESTARI DI TENGAH SAWAH PADI
21 Apr 2011 07:19:00
Keletakan
Batu Lumpang Tembi terletak di tengah areal persawahan padi di Dusun Tembi, Kalurahan Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY. Sawah tempat Batu Lumpang ini berada terletak di areal perswahan Dusun Tembi paling timur yang berbatasan dengan Dusun Sewon.
Kondisi Fisik
Batu Lumpang Tembi memiliki bentuk kurang utuh. Bagian bibir lumping hampir keseluruhannya telah hilang. Lumpang berbentuk lonjong atau oval. Garis tengah memanjangnya sekitar 1m, garis tengah melintangnya memiliki ukuran sekitar 0,8 m. Tebal bibir lumpang sekitar 8 Cm. Ketebalan tubuh lumpang sekitar 40 Cm. Lumpang terbuat dari batu kali (andesit) berwarna hitam.
Latar Belakang
Jenis Batu Lumpang (karena berbentuk seperti lumpang) merupakan salah satu artefak dari BCB yang relatif banyak ditemukan di samping lingga, yoni, antefik, jaladwara, dan batu persegi.
Kemungkinan besar Batu Lumpang di samping bentuknya memang menyerupai lumpang, fungsinya pun tidak jauh dari fungsi lumpang, yakni digunakan untuk menemumbuk padi atau biji-bijian (jagung, kedelai, sorgum, dan sebagainya). Hanya saja lumpang-lumpang peninggalan masa lalu (mungkin masa Hindu-Budha-awal masuknya Islam) kebanyakan berbentuk relatif besar dibandingkan lumpang-lumpang pada masa selanjutnya.
Tidak ada yang tahu persis tentang alasan atau latar belakang mengapa Lumpang Tembi ini berada di tengah areal persawahan. Pendapat atas hal itu lebih bersifat spekulatif. Ada yang menyatakan bahwa kemungkinan di masa lalu sawah itu merupakan bekas pemukiman. Kemungkinan batu lumpang itu memang tidak insitu lagi. Artinya, pernah dipindahkan dari tempat aslinya.
Ada pula pendapat yang berkaitan dengan mitos berkenaan dengan Batu Lumpang Tembi ini. Mitos tersebut menyebutkan bahwa Batu Lumpang Tembi hingga kini tetap berada di tengah areal persawahan karena dulu pernah diambil orang namun orang yang mengambilnya merasa tidak nyaman atau sering diganggu roh halus sehingga orang tersebut kemudian mengembalikan Batu Lumpang Tembi ini pada tempatnya semula (sawah).
a.sartono
Artikel Lainnya :
- TAK SEKADAR MARKISA(13/04)
- TANAMAN HIAS DI RUAS-RUAS JALAN KOTA JOGJA(01/01)
- Semalam Bersama Penyair di Rumah Budaya Tembi, Yogyakarta(04/03)
- Memilih Hari dan Tanggal untuk Berpergian(08/12)
- 12 Juni 2010, Denmas Bekel(12/06)
- 2 Maret 2011, Yogya-mu - KEMACETAN TOTAL DI JOGJA TINGGAL MENUNGGU WAKTU(02/03)
- Dalam Malam Sastra Bulan Purnama(17/01)
- SIERRA, SI CANTIK JAZZY(17/11)
- Mengupas Ajaran Patih Gadjah Mada Yang Layak Jadi Pedoman Pemimpin(23/02)
- 26 Juli 2010, Suguhan - SATE GEPUK DAN BISTIK SAPI(26/07)