Sing Bisa Njejegake Adil

Author:editorTembi / Date:03-09-2014 / Pepatah Jawa yang berbunyi “sing bisa njejegake adil” berlaku tidak saja untuk pemimpin atau penguasa namun juga bawahan atau orang awam pada umumnya.

Sing Bisa Njejegake Adil

Pepatah Jawa tersebut secara harafiah berarti yang bisa menegakkan keadilan.

Keadilan merupakan hal yang dikehendaki setiap orang. Bangsa Indonesia pun secara khusus meletakkan keadilan ini dalam salah satu sila dari Pancasila yang menjadi dasar negara. Ini menjadi petunjuk bahwa keadilan menjadi salah satu hal yang utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Keadilan menjadi demikian penting sebagai bentuk pendistribusian segala sesuatu sesuai dengan kedudukan, porsi, tanggung jawab, status, pekerjaan, dan lain-lain yang kesemuanya diatur sesuai dengan peraturan, adat, konvensi, kesepakatan, dan lain-lain dimana orang yang bersangkutan hidup.

Jika keadilan tidak terdistribusi secara adil, merata, dan seimbang tentu saja akan muncul kesenjangan, ketimpangan, dan terganggunya rasa keadilan. Akibat dari keadaan itu akan menimbulkan rasa luka di hati orang yang keadilannya dilanggar atau terpinggirkan. Luka hati atau ketergangguan ini bukan semata-mata berhenti pada soal iri, cemburu, atau dalam bahasa Jawa disebut sebagai meri. Akan tetapi orang yang menerima akibat atau menjadi korban dari tidak ada atau tidak terpenuhinya keadilan itu akan merasa berat menerima dirinya dalam posisi yang demikian.

Ada cukup banyak kasus yang menimbulkan kericuhan gara-gara pelanggaran akan keadilan. Keadilan memang harus ditegakkan. Para pemimpin mempunyai tanggung jawab besar bagi penegakan keadilan. Jika pemimpin tidak bisa menegakkan keadilan dan berakibat pada ketimpangan keadilan yang terjadi pada sekian orang yang menjadi bawahannya, maka bawahan ini akan resah, gelisah, bahkan protes dan berontak.

Bukan hanya pimpinan yang semestinya menegakkan keadilan. Bawahan pun memiliki tanggung jawab akan hal ini. Bawahan yang justru menikmati akibat dari ketidakadilan namun menjadikanya beroleh keuntungan dan kenikmatan, yang mungkin disebabkan oleh ketidaktahuan, kelemahan, keteledoran, bahkan mungkin “kebaikan hati” pemimpin, sesungguhnya adalah orang yang juga menjadi agen atau penyelenggara dari ketidakadilan itu sendiri.

Dengan demikian, pepatah Jawa yang berbunyi sing bisa njejegake adil berlaku tidak saja untuk pemimpin atau penguasa namun juga bawahan atau orang awam pada umumnya.

ASartono

Ensiklopedi Bothekan

Latest News

  • 05-09-14

    Tidak Bisa Disangkal

    Banyak fotografer yang menjadi kurang sadar etika ketika membidikkan kameranya. Lihat saja pada peristiwa upacara keagamaan Waisak di Borobudur.... more »
  • 05-09-14

    55 Penyair Membaca B

    Penyair yang menulis Bantul bukan hanya mereka yang tinggal di Bantul, tetapi penyair yang pernah bersentuhan dengan Bantul, apapun bentuk... more »
  • 05-09-14

    Macapatan Malam Rabu

    Ibarat hidup adalah sebuah tanaman, macapatan dan gendhing-gendhing Jawa adalah pupuknya. Tanaman akan tumbuh dengan sehat dan segar jika selalu... more »
  • 04-09-14

    Denmas Bekel 4 Septe

    more »
  • 04-09-14

    Festival Museum DIY

    Festival Museum Yogyakarta 2014 yang mengambil tema “Membangun Karakter Generasi Muda melalui Museum” dan tagline “Museum Goes to School” akan... more »
  • 04-09-14

    Baca Geguritan untuk

    Memang, geguritan yang dibacakan oleh para penggurit tidak berkisah langsung mengenai seni rupa, tetapi tema Jawa pada karya Apri Susanto yang ‘... more »
  • 03-09-14

    Kidung Tantri Kediri

    Judul : Kidung Tantri Kediri  Penulis : Revo Arka Giri Soekatno  Penerbit : EFEO, Obor + KITLV, 2013, Jakarta  Bahasa :... more »
  • 03-09-14

    Sing Bisa Njejegake

    Pepatah Jawa yang berbunyi “sing bisa njejegake adil” berlaku tidak saja untuk pemimpin atau penguasa namun juga bawahan atau orang awam pada umumnya... more »
  • 03-09-14

    Konser Nostalgia 10

    Band beraliran blues Gugun Blues Shelter rayakan hari jadinya yang ke-10 di Kafe Star Deli Kemang, Jakarta Selatan. Konon kafe ini yang mau memberi... more »
  • 02-09-14

    Sudah Lebih dari Set

    Kompleks bangunan PG-PS Madukismo didirikan di atas bekas PG Padokan yang telah rata dengan tanah karena dibumihanguskan dalam peristiwa Clash II... more »