STAT Kembali Pentas di Festival Kesenian Yogyakarta
09 Sep 2015Sanggar Tari Anak Tembi (STAT) kembali ikut memeriahkan perhelatan kesenian di Yogya. Kali ini STAT tampil di panggung Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-27 di Taman Kuliner Condong Catur, Sleman.
Sanggar Tari Anak Tembi (STAT) kembali ikut memeriahkan perhelatan kesenian di Yogya. Kali ini STAT tampil di panggung Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-27 di Taman Kuliner Condong Catur, Sleman. Panggung ini menjadi ajang tontonan bagi para pengunjung FKY sejak pukul 15.30 hingga pukul 21.30 STAT diminta panitia untuk tampil pada 2 September 2015 sore.
STAT tampil pada urutan kedua setelah penampilan keren drum band SD Lempuyangan. Tarian yang disajikan siswa-siswa STAT tak kalah memikat. Didampingi koordinator STAT Made Dyah Agustina, SPd, Msi, dan guru tari Nyoman Wiraswati, sekitar 20 siswa STAT menunjukkan kemampuan hasil belajar mereka di depan publik.
Ada tiga tarian yang disuguhkan kepada penonton, yakni tari Turangga, Prawira dan Bebek. Semuanya tergolong tari kreasi baru. Tari Turangga dan Prawira diciptakan Made, sedangkan tari Bebek diciptakan Kinanti Sekar Rahina.
Tari Turangga meski hanya dibawakan tiga penari tetap mengesankan tarian yang semarak. Mereka, terutama Agil, satu-satu siswa pria di STAT, menari dengan luwes dan ekspresif. Bergerak kesana kemari hampir mengisi seluruh ruang. Kuda lumpingnya tak sekadar ditunggangi tapi juga diangkat secara simetris.
Tarian Prawira yang menunjukkan kegagahan prajurit dibawakan oleh enam siswa. Dengan senjata tombak mereka mengesankan prajurit yang sedang berperang. Sedangkan tari Bebek dibawakan oleh sembilan siswa yang tampil dengan lincah, mencerminkan kelucuan bebek.
Ketiga tarian yang dipentaskan di FKY tersebut memang tarian yang diajarkan di kursus tari STAT. Tari kreasi baru lain yang diajarkan adalah tari Payung ciptaan Mila Rosinta. Selain tari kreasi baru, siswa juga diajarkan tari klasik dan tari Nusantara. Pada periode saat ini, tari klasik yang diajarkan adalah tari Gambyong. Sedangkan tari Nusantara mengambil tari Bali. Para siswa baru boleh mengambil pelajaran tari klasik dan Nusantara setelah selesai belajar empat tari kreasi baru.
Setiap siswa memelajari satu tarian selama sekitar lima bulan, yang diakhiri dengan ujian tari terbuka. Biasanya diadakan di pendapa Tembi Rumah Budaya, ditonton keluarga dan masyarakat umum.
Selain di Tembi, mereka beberapa kali pentas di tempat lain dalam perhelatan seni tahunan di Yogya. Misalnya, pada Festival Museum DIY, Festival Malioboro, Jogja International Street Perfomance Art Festival, dan Jogja Java Carnival. Dengan begitu, para siswa STAT tidak sebatas menguasai tarian tapi juga belajar tampil di depan umum, sebagaimana pentas mereka yang lalu di FKY.
Naskah dan foto: Barata
EDUKASIBaca Juga
- 11-09-15
Kisah Perjuangan Tentara Pelajar Sala
Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui nama-nama Tentara Pelajar tersebut, aksi-aksi yang dilakukan, serta suka duka yang dialami. Bahkan... more » - 11-09-15
Pelajar Bantul Lawatan Sejarah ke Tembi
Kegiatan “Lawatan Sejarah 2015” melibatkan 50 sekolah SMP dan SMA se-Bantul. Setiap sekolah diwakili oleh 3 pelajar dan 1 guru pendamping. Pada hari... more » - 05-09-15
Buku Ramayana Terbitan Bale Poestaka 1937
Buku berbahasa Jawa terbitan Bale Poestaka tahun 1937 ini, yang menjadi koleksi Perpustakaan Tembi, berisi tentang kisah Ramayana, yang cukup lengkap... more » - 02-09-15
Jamu Khas Madura untuk Ibu dan Anak
Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui bagaimana akrabnya masyarakat Madura dengan jamu. Jamu adalah bagian yang tak terpisahkan dalam... more » - 01-09-15
Koleksi Unik di Ruang Memorabilia Soekarno di Blitar
Lukisan diri Soekarno memiliki keunikan, karena lukisan ini jika dilihat secara seksama dari samping kiri, maka di bagian jantung akan tampak... more » - 31-08-15
Arimba, Raksasa Berwatak Ksatria
Arimba gugur dalam perang tanding yang jujur. Sebagai seorang ksatria sejati Arimba menerima kekalahannya dengan lapang dada. Sebelum meninggal ia... more » - 29-08-15
Pergulatan Wayang Kulit pada Zaman Orba
Dengan membaca buku ini kita akan mengetahui perkembangan dan perubahan pertunjukan wayang kulit, terutama di masa Orde Baru. Bagaimana seorang... more » - 27-08-15
Aja Ngendelake Apa Wae Kang Ora Kangerteni
Pepatah ini menyarankan agar apa pun yang tidak kita diketahui jangan pernah dipercaya atau diandalkan. Untuk percaya pada sesuatu atau mengandalkan... more » - 26-08-15
Denmas Bekel 26 Agustus 2015
Denmas Bekel 26 Agustus 2015 more » - 25-08-15
Seronok Juga Melukis Topeng Kayu
Mahasiswa dari luar negeri berjumlah 16 orang yang pada hari Senin 24 Agustus 2015 melakukan kegiatan budaya di Tembi. Mereka dikoordinasikan oleh... more »
Artikel Terbaru
- 12-09-15
Naga Dina Minggu Kli
Jika tidak mau celaka, jangan menuju ke arah sang naga berada, karena ia akan mencelakai kamu. Minggu Kliwon, 13 September 2015, kalender Jawa... more » - 12-09-15
Gudeg pertama di Wij
Soal rasa, gudeg Bu Slamet sangat layak dipuji. Kental dan ‘medok’. Mulai dari gudeg, areh, krecek sampai telur pindang dan ayamnya, semuanya memikat... more » - 12-09-15
Pameran Perjuangan U
Pameran Dokumentasi Keistimewaan DIY ini digelar pada tanggal 31 Agustus – 2 September 2015 bertempat di pendopo Dinas Kebudayaan DIY. Pada pameran... more » - 12-09-15
Denmas Bekel 12 Sept
Denmas Bekel 12 September 2015 more » - 11-09-15
Kisah Perjuangan Ten
Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui nama-nama Tentara Pelajar tersebut, aksi-aksi yang dilakukan, serta suka duka yang dialami. Bahkan... more » - 11-09-15
Film Basiyo, Dokumen
Tokoh legendaris di dunia Dagelan Mataram ini telah berkontribusi sangat besar pada kehidupan dengan dunia kejenakaannya. Ia banyak mengisi kebuntuan... more » - 11-09-15
Kirab Festival Kesen
Meski jumlah peserta kirab banyak tapi secara keseluruhan ada kesan monoton. Penyebabnya karena sebagian besar peseta menampilkan kesenian serupa.... more » - 11-09-15
Pelajar Bantul Lawat
Kegiatan “Lawatan Sejarah 2015” melibatkan 50 sekolah SMP dan SMA se-Bantul. Setiap sekolah diwakili oleh 3 pelajar dan 1 guru pendamping. Pada hari... more » - 10-09-15
Denny Wirawan Mengan
Denny Wirawan dipilih karena konsistensinya dalam mengembangkan kekayaan budaya dengan wujud kekinian tanpa menghilangkan karakter sang perancang itu... more » - 10-09-15
Pameran Bukan Foto B
Pameran bertajuk ‘Sehat Walafiat’ ini memang terkesan bukan pameran foto biasa. Butuh pemahaman lebih dan pemicu rasa lebih untuk menikmati foto-foto... more »