Pohon Lontar Yang Multiguna Sejak Dulu
15 Oct 2015Manfaat pohon lontar di samping dapat disadap niranya untuk bahan pembuatan gula dan tuak, buah mudanya pun enak disantap, campuran minuman, dan lain-lain. Selain itu daun lontar berfungsi multiguna.
Berikut ini adalah foto dari pohon lontar dan daun lontar yang dianyam sedemikian rupa sehingga mewujud menjadi semacam ember (wadah). Foto ini terdapat pada buku “Camera Beelden van Sumatra, Java & Bali”, karya K.T. Satake, terbitan Middlesbrough: Hood & Co. Ltd, tahun 1935. Pohon lontar pernah menjadi sangat populer di Jawa terutama pada zaman pengaruh Hindu-Buddha masih kuat. Pada masa itu pohon ini mungkin sepopuler pohon kelapa. Karakter dan fungsinya yang multiguna dari pohon ini mungkin menjadikannya populer.
Kepopuleran pohon lontar atau siwalan ini tidak saja karena fungsi atau kegunaan praktisnya. Namun juga telah menginspirasi banyak pujangga untuk menuliskannya dalam karya sastra mereka. Tidak aneh jika dalam dunia sastrawi pewayangan pohon ini sering disebut. Misalnya ada sebuah tempat yang dinamakan Talkanda yang apabila diurai menjadi tal + kanda (kandha). Tal mengacu pada pengertian pohon tal atau pohon lontar dan kandha mengacu pada pengertian satu babakan cerita, cerita itu sendiri, atau paparan. Ada pula dalang yang sering menyebut penggambaran tentang ular naga yang luar biasa dengan ukuran sebesar pohon tal.
Manfaat pohon lontar di samping dapat disadap niranya untuk bahan pembuatan gula dan tuak, buah mudanya pun enak disantap, campuran minuman, dan lain-lain. Selain itu daun lontar berfungsi multiguna. Di samping dapat digunakan untuk berbagai kerajinan (kipas, tenunan, sasando), berbagai wadah sesuatu, pada masa lalu daun lontar juga menjadi media penulisan sesuatu (karya sastra, mantra, dan sebagainya).
Batang pohon lontar juga sering digunakan untuk bahan (tiang) bangunan. Sementara pelepah daun lontar pun sering dimanfaatkan untuk dinding bangunan, pagar, kayu bakar, dan lain-lain. Pohon ini juga berguna untuk menahan erosi tanah di samping relatif tahan dengan kondisi tanah yang kurang subur (kering).
Di Jawa (terutama pedalaman) pohon ini tidak lagi sepopuler dulu. Namun di beberapa wilayah pesisir utara pohon ini masih tetap populer, misalnya di wilayah Tuban, Lamongan, Gresik, dan sekitarnya.
a. sartono
EDUKASIBaca Juga
- 17-10-15
Tari Edan-edanan Museum Tembi Menggelitik Penonton
Tari Edan-edanan itu mengiringi penampilan “Loro Bonyo”, sepasang pangantin yang naik andong. Sepasang pengantin yang mengenakan busana pengantin... more » - 17-10-15
Sapa Serakah Ora Berkah
Pepatah ini menjadi semacam peringatan akan perilaku, niatan, tindakan, dan perbuatan orang supaya tidak serakah karena keserakahan tidak akan... more » - 16-10-15
Kisah Kelahiran Dasamuka Hingga Kematian Sumantri
Dengan membaca cerita dalam buku ini kita akan lebih mengetahui pedalangan gaya Jawa Timuran dan perbedaannya dengan gaya daerah lain. Judul :... more » - 15-10-15
Pelajar Global School International Bintaro Jakarta Membajak Sawah
Ada beberapa kegiatan budaya yang mereka praktekkan secara langsung, baik di lahan terbuka maupun di dalam ruangan. Praktek di lahan terbuka berupa “... more » - 13-10-15
Buku Lawas Tentang Kematian Anak Rahwana
Ini tergolong naskah kuno, terbitan Kolf Buning, 1929. Buku yang menjadi koleksi Perpustakaan Tembi ini berisi tentang gugurnya raja Bukbis (salah... more » - 12-10-15
Buku Tentang Asal-usul Wayang
Melalui buku ini penulis menjelaskan tentang asal-usul wayang, perkembangan serta fungsinya. Tampak jelas bahwa kebudayaan Hindu memberi pengaruh... more » - 12-10-15
Candi Prambanan Yang Berabad-abad Telantar
Hingga tahun 1933, Candi Siwa sudah mulai nampak bersih. Namun kehancuran di bagian tubuh dan atap masih belum diperbaiki secara sempurna. Pepohonan... more » - 10-10-15
Bilawa (4): Melumat Rajamala di Sendang Semangka
Lagi-lagi Bilawa berhasil menancapkan kuku pancanaka, kali ini di lambung Rajamala, sehingga rebah bersimbah darah di arena. Bilawa membiarkan para... more » - 08-10-15
Memutar Waktu Ke Masa Lalu Jakarta
Kampung Ambon, Jakarta Timur, konon berasal dari kata Kumpi Ambon, yakni sebuah kuburan tua orang-orang Ambon yang dahulu bekerja pada Belanda. Pasar... more » - 07-10-15
Jejak Laut Buatan Segarayasa di Pleret Bantul
Segarayasa diduga dibuat pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645) dan kemudian diteruskan oleh putranya, Sunan Amangkurat Agung... more »
Artikel Terbaru
- 17-10-15
Roro Mendut, Ketangg
Sanggar seni Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengangkat kisah Roro Mendut dimaksudkan untuk menyampaikan pesan kepada anak muda agar memiliki... more » - 17-10-15
Tari Edan-edanan Mus
Tari Edan-edanan itu mengiringi penampilan “Loro Bonyo”, sepasang pangantin yang naik andong. Sepasang pengantin yang mengenakan busana pengantin... more » - 17-10-15
Minggu Kliwon Hari B
Penghitungan hari jenis ini disebut perhitungan Panca Suda, yang menentukan risiko baik atau buruk dari arah kita bepergian. Minggu Kliwon, 18... more » - 17-10-15
Sapa Serakah Ora Ber
Pepatah ini menjadi semacam peringatan akan perilaku, niatan, tindakan, dan perbuatan orang supaya tidak serakah karena keserakahan tidak akan... more » - 16-10-15
Kisah Kelahiran Dasa
Dengan membaca cerita dalam buku ini kita akan lebih mengetahui pedalangan gaya Jawa Timuran dan perbedaannya dengan gaya daerah lain. Judul :... more » - 16-10-15
Wanto Tirta Penyair
Selain menulis puisi Wanto juga menulis geguritan, yaitu puisi bahasa Jawa. Jadi, dia penyair sekaligus penggurit. Tapi, agaknya, ia lebih tekun... more » - 16-10-15
Wayang Bocor Tawarka
Jangan bayangkan bentuk wayang kulit tradisional Jawa dengan segala bentuk lekuknya, pada pertunjukan Wayang Bocor. Di tangan Eko Nugroho bentuk... more » - 15-10-15
Pohon Lontar Yang Mu
Manfaat pohon lontar di samping dapat disadap niranya untuk bahan pembuatan gula dan tuak, buah mudanya pun enak disantap, campuran minuman, dan lain... more » - 15-10-15
Pelajar Global Schoo
Ada beberapa kegiatan budaya yang mereka praktekkan secara langsung, baik di lahan terbuka maupun di dalam ruangan. Praktek di lahan terbuka berupa “... more » - 13-10-15
Buku Lawas Tentang K
Ini tergolong naskah kuno, terbitan Kolf Buning, 1929. Buku yang menjadi koleksi Perpustakaan Tembi ini berisi tentang gugurnya raja Bukbis (salah... more »