Berita Pasar Besar Medan di Majalah Kajawen Edisi Tahun 1933

19 Apr 2016 Pada masa penjajahan Belanda, pemerintah kolonial juga memperhatikan perkembangan pasar, termasuk yang ada di kota Medan, Sumatera Utara. Ketika itu Medan sudah termasuk sebagai salah satu kota terbesar di Nusantara. Pemerintah kolonial sadar bahwa perputaran uang di pasar sangat besar, dan bisa mendatangkan pajak bagi pemerintah Belanda. Maka dibangunlah sebuah pasar yang cukup modern di kala itu di Kota Medan, yang diberi nama Pasar Sentral atau Tua Pa Sat. Pasar itu dianggap sebagai pusat pasar di Medan.

Pembangunan pasar besar di Kota Medan mulai dilaksanakan pada 2 April 1931 dan baru selesai pada 21 Desember 1932. Pasar besar dibuka pertama kali pada 1 Maret 1933. Keberadaan pasar besar di Kota Medan ini juga diberitakan di sebuah majalah beraksara dan berbahasa Jawa, yaitu Majalah Kajawen, pada edisi nomor 24 tanggal 25 Maret 1933.

Pada halaman 381, dimuat berita dan gambar pasar besar Kota Medan tersebut. Dalam berita itu dikabarkan, bahwa pasar ini dibangun begitu besar, megah, dan modern (dalam majalah tertulis: peken wau sakalangkung ageng, wewangunanipun sae, saha malih gagrag enggal). Biaya untuk membangun pasar tersebut tidak kurang dari setengah juta rupiah, kala itu (tertulis: wragadipun boten kirang saking setengah yuta rupiyah).

Diuraikan bahwa bangunan pasar terdiri dari 4 bangunan pokok (tertulis: sekawan los ageng), yaitu: bangunan untuk berjualan, 5 baris/los untuk toko-toko, dan juga pusat jajanan. Selain itu, jalan-jalan di sela-sela bangunan itu dibuat sangat lebar sehingga kendaraan bisa leluasa lalu lalang, juga ada warung bensin, sekarang pom bensin (tertulis: depot bensin) dan tempat peristirahatan.

Sayangnya, pada tahun 1971, dua bangunan pasar lama mengalami kebakaran. Dua bangunan tersisa juga mengalami kebakaran di tahun 1978. Sehingga semuanya telah musnah. Di tempat yang sama kemudian dibangun lagi pasar yang lebih modern.

Naskah dan foto:Suwandi 

Pasar Medan Buatan Belanda 1932 di Majalah Kajawen, sumber foto: Suwandi/tembi Pasar Medan Buatan Belanda 1932 di Majalah Kajawen, sumber foto: Suwandi/tembi Pasar Medan Buatan Belanda 1932 di Majalah Kajawen, sumber foto: Suwandi/tembi Pasar Medan Buatan Belanda 1932 di Majalah Kajawen, sumber foto: Suwandi/tembi EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 23-04-16

    Rabu Paing Tidak Bai

    Pranatamangsa masuk mangsa kasebelas atau disebut Desta. Mangsa Desta ini umurnya 23 hari, mulai 19 April s/d 11 Mei. Musim panen padi dan umbi-... more »
  • 23-04-16

    Supaya Dusun Ayem Te

    Merti dapat diartikan menjaga, memelihara, serta membersihkan sebuah wilayah dalam hal ini adalah desa ataupun dusun. Dikarenakan wilayah dusun maka... more »
  • 23-04-16

    Karangan, Makanan Kh

    Karangan adalah kuliner lokal yang mungkin hanya bisa ditemukan di Pasar Turi, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul dan Pasar Ngangkruksari, Parangtritis... more »
  • 22-04-16

    Nyanyian Angsa Versi

    Puisi karya WS Rendra “Nyanyian Angsa” secara menarik dipentaskan dalam bentuk pengadeganan versi teater modern oleh Komunitas Sekar Setaman di... more »
  • 22-04-16

    Denmas Bekel 22 Apri

    Denmas Bekel 22 April 2016 more »
  • 21-04-16

    Menyerap Kembali Sem

    Ada yang berbeda pada pendidikan di zaman RA Kartini dulu dengan zaman sekarang. Dulu, motivasi Kartini mendidik kaumnya di sekitaran tempat... more »
  • 21-04-16

    Puisi, Musik dan Dra

    Sastra Bulan Purnama, yang sering disingkat SBP edisi ke-55, yang diberi tajuk ‘Perempuan dan Puisi’ kali ini bertepatan dengan Peringatan Hari... more »
  • 20-04-16

    Perjalanan Politik S

    Judul             : Tonggak-tonggak di Perjalananku Penulis     ... more »
  • 20-04-16

    Buku Baru dari Sang

    Seribu hari wafat Kuntara Widyamartana sudah diperingati dengan misa Sabtu, 2 April 2016 lalu di rumahnya, Delanggu. Tapi sebagai seorang ahli Sastra... more »
  • 19-04-16

    Berita Pasar Besar M

    Pada masa penjajahan Belanda, pemerintah kolonial juga memperhatikan perkembangan pasar, termasuk yang ada di kota Medan, Sumatera Utara. Ketika itu... more »