Gedung untuk Para Tuan di Jalan Tuan-tuan di Semarang

18 Apr 2016 Berikut ini adalah foto bangunan yang disebut sebagai Heerenlogement. Terjemahan bebasnya kira-kira rumah/penginapan untuk para tuan. Heeren berarti tuan, dan loge, atau loji dimaknai sebagai: bangunan besar, benteng, atau kantor kumpeni pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Bangunan ini terletak di sisi sebuah jalan raya yang pada masa lalu dinamakan Heerenstraat (Jalan Heeren atau Jalan Tuan-tuan) di Semarang. Ruas jalan tersebut merupakan bagian dari rentang Jalan Pos Besar (Jl. Daendels). Heerenstraat ini sekarang dinamakan Jl Letjen Suprapto, yakni jalan yang juga terletak di depan Gereja Blenduk (Gereja GPIB) dan menjadi jalan utama di kawasan Kota Lama Semarang.

Bangunan yang disebut sebagai Heerenlogement ini dikhususkan untuk menginap orang-orang Belanda yang berpangkat tinggi baik dari kalangan sipil maupun militer. Sedangkan orang yang berpangkat rendah tidak diperbolehkan menggunakan bangunan ini. Menurut PJ Veth yang menulis buku/laporan tentang Jawa, geografi, etnologi, dan histori, bangunan semacam ini banyak ditemukan di pelabuhan-pelabuhan lain di Jawa. Foto yang tersajikan di sini dibuat kira-kira tahun 1867.

Pembangunan Heerenlogement ini tidak lepas dari pembangunan Kota Lama Semarang pada abad  ke-18-19 dengan jalan utamanya yang dinamakan Heerenstraat (Jl Letjen Suprapto). Kawasan Kota Lama ini menjadi pusat perdagangan hingga abad ke-19. Untuk melindungi kota atau kawasan ini dan sekitarnya dibangun pula benteng yang dinamakan Benteng Vijhoek. Benteng yang memiliki tiga buah pintu gerbang ini dihubungkan dengan jalan-jalan penghubung yang akhirnya disambungkan dengan jalan utama, Heerenstraat. Perlu diketahui pula bahwa menurut beberapa sumber, Kota Lama Semarang ini mulai dihuni oleh orang Eropa (Belanda) tahun 1741.

a.sartono
sumber: Wachlin, Steven, 1994, Woodbury & Page: Photographers Java, Leiden: KITLV Press.

EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 23-04-16

    Rabu Paing Tidak Bai

    Pranatamangsa masuk mangsa kasebelas atau disebut Desta. Mangsa Desta ini umurnya 23 hari, mulai 19 April s/d 11 Mei. Musim panen padi dan umbi-... more »
  • 23-04-16

    Supaya Dusun Ayem Te

    Merti dapat diartikan menjaga, memelihara, serta membersihkan sebuah wilayah dalam hal ini adalah desa ataupun dusun. Dikarenakan wilayah dusun maka... more »
  • 23-04-16

    Karangan, Makanan Kh

    Karangan adalah kuliner lokal yang mungkin hanya bisa ditemukan di Pasar Turi, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul dan Pasar Ngangkruksari, Parangtritis... more »
  • 22-04-16

    Nyanyian Angsa Versi

    Puisi karya WS Rendra “Nyanyian Angsa” secara menarik dipentaskan dalam bentuk pengadeganan versi teater modern oleh Komunitas Sekar Setaman di... more »
  • 22-04-16

    Denmas Bekel 22 Apri

    Denmas Bekel 22 April 2016 more »
  • 21-04-16

    Menyerap Kembali Sem

    Ada yang berbeda pada pendidikan di zaman RA Kartini dulu dengan zaman sekarang. Dulu, motivasi Kartini mendidik kaumnya di sekitaran tempat... more »
  • 21-04-16

    Puisi, Musik dan Dra

    Sastra Bulan Purnama, yang sering disingkat SBP edisi ke-55, yang diberi tajuk ‘Perempuan dan Puisi’ kali ini bertepatan dengan Peringatan Hari... more »
  • 20-04-16

    Perjalanan Politik S

    Judul             : Tonggak-tonggak di Perjalananku Penulis     ... more »
  • 20-04-16

    Buku Baru dari Sang

    Seribu hari wafat Kuntara Widyamartana sudah diperingati dengan misa Sabtu, 2 April 2016 lalu di rumahnya, Delanggu. Tapi sebagai seorang ahli Sastra... more »
  • 19-04-16

    Berita Pasar Besar M

    Pada masa penjajahan Belanda, pemerintah kolonial juga memperhatikan perkembangan pasar, termasuk yang ada di kota Medan, Sumatera Utara. Ketika itu... more »