Wayang Jurnalis Gelar Pentas Kedua 15 Februari 2015

Author:editorTembi / Date:05-02-2015 / Lakon ini mengemas bela negara ala Petruk sebagai simbol wong cilik di sebuah negara. Nasionalisme tokoh jenaka Panakawan ini ditunjukkan dengan memadamkan sebuah huru-hara yang dilakukan oleh Prabu Pragola Manik. Namun jasanya yang besar terhadap negara ini hendak diingkari oleh penguasa.

1.	(“PETRUK NAGIH JANJI” DALAM WAYANG JURNALIS YANG KEDUA, 30 Januari 2015
Sang sutradara Kenthus Ampiranto dari Wayang Orang Bharata 
memberi penjelasan peran kepada para jurnalis 
foto : Image Dynamics

Setelah sukses dengan pementasan pertamanya dengan lakon “Wahyu Cakraningrat” dalam rangka HUT pertama Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Wayang Jurnalis akan tampil dengan lakon terbaru “Petruk Nagih Janji”. Pementasan akan diadakan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, pada hari Minggu 15 Februari 2015 menghadirkan penampilan spesial dari Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation. Bintang tamu misterius ini akan mengisi salah satu peran penting.

Wayang Jurnalis sendiri adalah apresiasi para wartawan, dan awak media dalam partisipasinya sebagai pelaku seni, dan mengembangkan seni wayang orang sesuai dengan karakter para jurnalis yang komunikatif, kreatif dan kritis. Pertemuan pertama untuk briefing awal latihan berlangsung di bawah arahan Kenthus Ampiranto dari Wayang Orang Bharata selaku sutradara. Ia membagi peran sesuai karakter, dan mengajarkan para jurnalis untuk tampil.

Walau terkesan lucu-lucuan, pesan moral dari lakon ini adalah “menepati janji sebagai seorang pemimpin”, yang disesuaikan dengan dinamika sosial dan hal-hal lainnya yang bersifat kekinian. Lakon ini mengemas bela negara ala Petruk sebagai simbol wong cilik di sebuah negara. Nasionalisme tokoh jenaka Panakawan ini ditunjukkan dengan memadamkan sebuah huru-hara yang dilakukan oleh Prabu Pragola Manik. Namun jasanya yang besar terhadap negara ini hendak diingkari oleh penguasa sehingga Petruk menggugat dengan cara sensasional yaitu mencuri cinta Putri Prantawati, yang pernah dijanjikan oleh Prabu Kresna sebagai hadiah untuk Petruk namun malah dijodohkan dengan ksatria lain.

Dikemas dengan kreatif, jenaka, spontanitas tinggi dengan bahasa komunikatif khas jurnalis, pertunjukan ini layak disaksikan.

Beatrix Imelda S

Berita budaya

Latest News

  • 06-02-15

    Bakmi Jawa ‘Isih Mur

    Suasana di warung ini memang terasa akrab, baik antara pemilik dan pengunjung, maupun antarpengunjung. Mungkin karena warung ini berada di dalam... more »
  • 06-02-15

    Kursus MC Jawa ke-32

    Diadakannya kursus MC Basa Jawa ini adalah untuk mengaktualisasikan budaya warisan leluhur yang berhubungan dengan sopan santun dan tatakrama melalui... more »
  • 06-02-15

    Sarasehan Kebudayaan

    Sarasehan dihadiri para praktisi budaya di Bantul dari pelaku seni tradisi sampai seni modern, misalnya ada pengrawit, penari, pemain teater dan... more »
  • 06-02-15

    Tari Langendriyan Se

    Salah satu keunikan Langendriyan adalah karena pelaku atau penarinya harus bisa menari dalam posisi jongkok. Selain itu semua penari juga harus bisa... more »
  • 05-02-15

    Wayang Jurnalis Gela

    Lakon ini mengemas bela negara ala Petruk sebagai simbol wong cilik di sebuah negara. Nasionalisme tokoh jenaka Panakawan ini ditunjukkan dengan... more »
  • 05-02-15

    Becik Sethithik Cuku

    Pepatah ini mengajarkan nilai bahwa perihal cukup, puas, menerima, dan bersyukur atas segala sesuatu yang dimiliki jauh lebih utama dibandingkan... more »
  • 05-02-15

    SMA Internasional Sp

    Latihan menari tradisional ini baru pertama kali aku alami, sangat mengesankan. Juga menambah wawasan tentang teknik menari. Ternyata ada teknik-... more »
  • 04-02-15

    Angkara Murka dalam

    Jimat Kalimasada yang hilang, merupakan awal dari kisah pergelaran wayang orang ini. Peperangan sebagai reprsentasi dari rasa dendam seolah menemukan... more »
  • 04-02-15

    Nasi Kebuli nan Khas

    Bulan Februari 2015 ini Warung Dhahar Pulo Segaran Tembi Rumah Budaya merilis satu menu baru, yakni Nasi Kebuli dan Es Asmaradana. Seperti diketahui... more »
  • 04-02-15

    Kumpulan Peraturan-p

    Buku ini sungguh langka. Isinya mengenai berbagai aturan atau undang-undang yang mengatur tanah kerajaan Bali di Lombok, yang letaknya terpisah dari... more »