Puisi Cinta di Sastra Bulan Purnama

Author:editorTembi / Date:02-02-2015 / Sastra Bulan Purnama edisi ke-41, yang diselenggarakan Tembi Rumah Budaya, akan dipentaskan Rabu 4 Februari 2015 pukul 19.30 di Pendapa Tembi Rumah Budaya. Pentas kali ini menghadirkan 7 penyair muda dengan tajuk ‘Puisi Cinta di Bulan Purnama’. Para penyair muda ini menulis puisi dengan tema cinta.

Poster Sastra Bulan Purnama yang dipublikasikan melalui facebook, foto: dok Tembi
Poster Publikasi Sastra Bulan Purnama

Sastra Bulan Purnama edisi ke-41, yang diselenggarakan  Tembi Rumah Budaya, akan dipentaskan Rabu 4 Februari 2015 pukul 19.30 di Pendapa Tembi Rumah Budaya. Pentas kali menghadirkan 7 penyair muda dengan tajuk ‘Puisi Cinta di Bulan Purnama’. Para penyair muda ini menulis puisi dengan tema cinta.

Tema cinta diambil karena untuk merespon bulan Februari yang terdapat hari Valentine, yang dirayakan oleh sebagian kalangan anak muda.

Cinta dalam konteks puisi bukan hanya cinta sejoli, lebih-lebih cinta birahi, melainkan cinta dalam arti yang luas, sehingga menyangkut cinta terhadap kehidupan, alam dan seterusnya.

Para penyair muda yang akan tampil dalam Sastra Bulan Purnama edisi ke-41 ini ialah, Irwan Bajang, Dimas Indiana Senja, Bernard Batubara, Kurniaji Satoto, Raedu Basha, Ratih Pratiwi dan Rosi Kambara. Mereka masih muda, belum genap 30 tahun, Irwan Bajang misalnya, lahir tahun 1987. Dimas Indiana lahir tahun 1990.

Puisi para penyair muda ini telah menyebar di sejumlah media, termasuk di antologi puisi yang menampilkan puluhan penyair.

Selain pembacaan puisi, akan tampil Maria Ingrid, seorang gitaris perempuan yang memiliki suara merdu dan permain musik Ana Ratri dan Yoyok. Keduanya akan mengalunkan lagu-lagu puisi karyanya sendiri. Dan Giwang Topo bersama Sashmyta Wulandari akan menampilkan lagu puisi.

Dimas Indiana, salah satu penyair muda yang akan tampil dalam tajuk Puisi Cinta Di Bulan Purnama, foto: dok Tembi
Dimas Indiana

Para penyair yang tampil di Sastra Bulan Purnama edisi ke-41 ini, masih tinggal di Yogya, tetapi mereka berasal dari kota-kota yang berbeda. Bernard Batubara dari Pontianak, Dimas Indiana dari Brebes, Irwan Bajang dari Lombok Timur, Kurniaji Satoto dari Kendal, Raedu Basha dari Madura, Ratih Pratiwi dari Surabaya dan Rozi Kembara dari Tasikmalaya.

Di Yogya mereka masih bersekolah, Raedu Basha misalnya, mengambil program S2 Ilmu Antropologi Budaya Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Ratih Pratiwi mahasiswi semester 5 Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana, Rozi Kembara masih kuliah di jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, Dimas Indiana mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Karniaji Satoto menempuh studi di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

Jadi, para penyair yang tampil dalam Sastra Bulan Purnama kali ini adalah mereka yang tinggal di Yogya tetapi berasal dari kota-kota lain.

Ons Untoro

Acara

Latest News

  • 05-02-15

    Wayang Jurnalis Gela

    Lakon ini mengemas bela negara ala Petruk sebagai simbol wong cilik di sebuah negara. Nasionalisme tokoh jenaka Panakawan ini ditunjukkan dengan... more »
  • 05-02-15

    Becik Sethithik Cuku

    Pepatah ini mengajarkan nilai bahwa perihal cukup, puas, menerima, dan bersyukur atas segala sesuatu yang dimiliki jauh lebih utama dibandingkan... more »
  • 05-02-15

    SMA Internasional Sp

    Latihan menari tradisional ini baru pertama kali aku alami, sangat mengesankan. Juga menambah wawasan tentang teknik menari. Ternyata ada teknik-... more »
  • 04-02-15

    Angkara Murka dalam

    Jimat Kalimasada yang hilang, merupakan awal dari kisah pergelaran wayang orang ini. Peperangan sebagai reprsentasi dari rasa dendam seolah menemukan... more »
  • 04-02-15

    Nasi Kebuli nan Khas

    Bulan Februari 2015 ini Warung Dhahar Pulo Segaran Tembi Rumah Budaya merilis satu menu baru, yakni Nasi Kebuli dan Es Asmaradana. Seperti diketahui... more »
  • 04-02-15

    Kumpulan Peraturan-p

    Buku ini sungguh langka. Isinya mengenai berbagai aturan atau undang-undang yang mengatur tanah kerajaan Bali di Lombok, yang letaknya terpisah dari... more »
  • 03-02-15

    Mata Jokowi Ditutup

    Lukisan ini hanyalah salah satu dari sejumlah lukisan karya perupa, yang dipamerkan dengan tajuk ‘Realistic’. Selain lukisan di atas kanvas, ada... more »
  • 03-02-15

    Pasinaon Basa Jawa K

    Ing ngadhap menika tuladha trap-trapanipun tembung wonten ing undha-usuk basa Jawi samenika, kanthi katrangan: n = cekakan saking basa ngoko, na =... more »
  • 03-02-15

    Gladhen Tembang Maca

    Tembang Maskumambang yang dipakai untuk gladhen kali ini termasuk tembang yang mempunyai struktur paling sederhana dan paling pendek dibanding dengan... more »
  • 02-02-15

    Narayana (3)

    Di dalam dunia pedalangan, nama Narayana khusus dipakai saat menceritakan tokoh Kresna saat masih muda. Sedangkan selanjutnya atau setelah dewasa... more »