Tom Ibnur Gabungkan Kelezatan Kuliner dan Tarian Minangkabau

Author:editortembi / Date:17-04-2014 / Selama 45 menit, penonton dihibur dengan tari-tarian, antaranya tari piring yang dibawakan dengan gemulai oleh penari kelahiran Padang ini bersama para penari lainnya.

Tom Ibnur Gabungkan Lezatnya Kuliner dan Tarian Indah, 6 April 2014
Tom ibnur membuka pertunjukan

Arison Ibnur, yang akrab disapa Tom Ibnur, menyuguhkan karya kreasi terbaru yang mengambil inspirasi dari dua hal yang saling berkaitan bagi masyarakat Minang, yaitu kuliner dan seni pertunjukan. Tom sudah dikenal sejak 30 tahun lalu sebagai koreografer yang menggeluti seni pertunjukan tradisi khususnya Minangkabau dan Melayu.

Kreasi terbaru Tom Ibnur yang diberi tajuk “Lidah Basilek, Piriang Badantiang” itu digelar di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, pada Jumat, 6 April 2014.

Selama 45 menit, penonton dihibur dengan tari-tarian, antaranya tari piring yang dibawakan dengan gemulai oleh penari kelahiran Padang ini bersama para penari lainnya. Tarian ini menceritakan kehidupan rakyat agraris yang bercocok tanam, mengolah padi dan beras.

Tom Ibnur Gabungkan Lezatnya Kuliner dan Tarian Indah, 6 April 2014
Pemusik memainkan latar musik tarian menggunakan piring

Konon sebelum menggunakan piring masyarakat biasa menggunakan daun pisang sebagai wadah untuk makan, kemudian muncul tempurung kelapa, Tembikar, piring kaleng, piring kaca dan piring porselen sebagai penggantinya.

Piring yang menjadi salah satu lambang kemakmuran, kemudian menjadi simbol kekuatan dan kepiawaian. Dari wadah yang biasa digunakan untuk makan ini bisa menghasilkan beragam bunyi. Bunyi-bunyian ini yang kemudian menjadi musik latar dalam seni pertunjukan yang coba dihadirkan Tom Ibnur dalam karya-karyanya itu.

Tom Ibnur Gabungkan Lezatnya Kuliner dan Tarian Indah, 6 April 2014
Penari membagikan makanan khas Minang kepada penonton

Ditengah pertunjukan tarian yang kaya akan gerak dan kostum yang kaya warna, para penari juga membagikan makanan khas Minang kepada para penonton yang disuguhkan dalam piring-piring kecil yang biasa kita lihat di warung-warung nasi padang. Adegan ini melengkapi kekayaan budaya Nusantara yang coba diangkat Tom Ibnur dalam pertunjukannya.

“Ketika lidah bersilat menikmati kuliner yang dihidangkan, piring pun berdenting dan bunyinya kemudian ditampilkan dalam tarian Minangkabau.” Begitulah pesan yang disampaikan dari karya Tom Ibnur.

Natalia S 
Foto: ImageDynamics

Peristiwa budaya

Latest News

  • 19-04-14

    Nungki Kusumastuti D

    Dunia tari adalah nafasnya. Sampai usianya yang ke-56 Nungki Kusumastuti masih aktif menari. Wanita yang dikenal luas sebagai penari Istana Negara... more »
  • 19-04-14

    Hari Keberuntungan O

    Orang Wuku Warigalit mempunyai daya tarik khusus, pandai bergaul serta menyenangkan, namun kurang setia. Agar selamat orang Wuku Warigalit perlu... more »
  • 19-04-14

    Anak-anak Basmallah

    Pengenalan terhadap alam lingkungan dan budaya lokal diharapkan mendekatkan mereka dengan alam budaya dan sekaligus sebagai model pembelajaran alam... more »
  • 19-04-14

    Sembada Wiratama

    Sembada wiratama dapat diartikan sebagai bertindak atau bertingkah laku sesuai dengan omongannya serta berani mengutamakan hal yang benar, adil, dan... more »
  • 17-04-14

    Minangkabau. Dalam C

    Judul : Minangkabau. Dalam Catatan Sejarah yang Tercecer  Penulis : Ampera Salim, Zulkifli  Penerbit : Citra Budaya Indonesia, 2004... more »
  • 17-04-14

    Denmas Bekel 17 Apri

    more »
  • 17-04-14

    Tom Ibnur Gabungkan

    Selama 45 menit, penonton dihibur dengan tari-tarian, antaranya tari piring yang dibawakan dengan gemulai oleh penari kelahiran Padang ini bersama... more »
  • 16-04-14

    Dwi Tunggal Seniman

    Jemek yang dikenal sebagai pantomimer dan Sujud yang dikenal sebagai “kendang tunggal” sanggup menyuguhkan kolaborasi pertunjukan yang jenaka namun... more »
  • 16-04-14

    Pelarian Pangeran Bl

    Pangeran Blitar merupakan salah satu bangsawan Majapahit keturunan Prabu Brawijaya terakhir. Ia melarikan diri dari Majapahit karena waktu itu... more »
  • 16-04-14

    Membaca Puisi Membac

    'Membaca Puisi Membaca Hati’ pada Rabu, 16 April 2014 pukul 19.30 di Tembi Rumah Budaya, selain menampilkan lima penyair, juga diisi lagu puisi oleh... more »