Minangkabau. Dalam Catatan Sejarah yang Tercecer

Author:editorTembi / Date:17-04-2014 /

Judul : Minangkabau. Dalam Catatan Sejarah yang Tercecer 
Penulis : Ampera Salim, Zulkifli 
Penerbit : Citra Budaya Indonesia, 2004, Padang 
Bahasa : Indonesia 
Jumlah halaman : x + 127

Buku ini membahas antara lain asal-usul masyarakat Minangkabau, adat istiadat yang berlaku, pengaruh Islam terhadap adat istiadat dan juga perlawanan yang dilakukan masyarakat Minangkabau terhadap Belanda. Masuknya agama Islam memang membawa pengaruh yang sangat besar terhadap Minangkabau.

Minangkabau. Dalam Catatan Sejarah yang Tercecer

Daerah Minangkabau, Sumatera Barat adalah salah satu wilayah Indonesia yang kaya dengan berbagai peninggalan, baik berupa materi maupun nonmateri. Salah satu peninggalan yang berupa materi/benda adalah rumah adat gadang. Sedangkan peninggalan nonmateri semisal adat istiadat. Leluhur Minangkabau mewariskan suatu ajaran agar jangan menjadi manusia yang serba tanggung atau lazim disebut dengan ungkapan masuk tak genap, keluar tak ganjil.

Buku ini membahas antara lain asal-usul masyarakat Minangkabau, adat istiadat yang berlaku, pengaruh Islam terhadap adat istiadat dan juga perlawanan yang dilakukan masyarakat Minangkabau terhadap Belanda. Masuknya agama Islam memang membawa pengaruh yang sangat besar terhadap Minangkabau. Bahkan tokoh-tokohnya seperti Haji Sumanik, Haji Miskin dan Haji Piobang sangat keras dalam menegakkan aturan Islam. Akibatnya terjadi benturan atau pertentangan dengan golongan adat.

Ketika Belanda masuk ke Minangkabau, mendapatkan perlawanan keras yang dikenal dengan nama Perang Padri. Tokoh yang mengobarkan semagat perlawanan tersebut antara lain Tuanku Imam Bonjol. Minangkabau juga melahirkan tokoh nasional seperti Tan Malaka.

Dengan membaca buku ini diharapkan generasi muda/penerus dapat memetik inti sarinya. Sehingga bisa memilih mana benar dan mana yang salah, mana yang perlu dilestarikan dan mana yang tidak.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani

Bale Dokumentasi Resensi Buku

Latest News

  • 28-06-14

    Hari Keberuntungan O

    Dewa yang menaungi Wuku Kuruwelut adalah Batara Wisnu yang menggambarkan terang pandangannya serta berwawasan luas dan bijaksana. Orang Kuruwelut... more »
  • 28-06-14

    Sajian Spesial Menu

    Paket menu ketiga dinamakan Takjil Kurma Ramadan, yang punya variasi isi lebih banyak. Paket ini berisi satu mangkuk jenang monte, dua butir kurma,... more »
  • 28-06-14

    Mas Cebolang Kaget I

    Setelah mengenal lebih dekat dengan para wanita yang ditinggal para lelakinya, Mas Cebolang ingin mengetahui seperti apa kehidupan para lelaki yang... more »
  • 28-06-14

    Dalang Muda Mainkan

    Malam itu Ki Gondo Suharno, yang sekaligus menjadi ketua Sukra Kasih, mementaskan lakon “Jayengrana Kalajaya”. Iringan gending dengan syair-syair... more »
  • 28-06-14

    Museum Penting tapi

    Dengan melihat museum, pengunjung dapat terkesan betapa hebatnya orang pada zaman dahulu yang dengan kreativitas dan daya inovasi dapat menciptakan... more »
  • 27-06-14

    Siswa Sekolah Kriste

    Anak-anak yang terlihat dalam foto tersebut merupakan muri sekolah di Kaliceret, Salatiga. Waktu itu sekolah yang dibuka oleh para misionaris ini... more »
  • 27-06-14

    Arsip seniman, Sudah

    Sastrawan Iman Budi Santosa menganjurkan agar seniman, sebagai langkah pertama, mengumpulkan arsip dari dirinya sendiri. Langkah berikutnya adalah... more »
  • 27-06-14

    Rumah Gempa di Sangk

    Melalui tajuk ‘Melankolia’ lima perupa dari Malang, Jawa Timur, masing-masing Antoe Budiono, Gatot Pujianto, Iwan Yusuf, Joni Ramlan dan Keo Budi... more »
  • 26-06-14

    Vandalisme di Yogyak

    Upaya pembersihan dan pembenahan yang dilakukan pemerintah, pelajar, kelompok-kelompok tertentu, dan warga biasa sering terasa sia-sia karena begitu... more »
  • 26-06-14

    Didik Nini Thowok: L

    Kekhasan Didik adalah tari cross gender, artinya tarian yang dibawakan oleh penari yang jenis kelaminnya berlawanan. Tarian putri dibawakan oleh... more »