Empal Legendaris Bu Warno di Pasar Beringharjo
Author:editorTembi / Date:21-04-2014 / Khusus untuk memasak bacem daging sapi diperlukan waktu sekitar setengah malam, agar bumbu dapat meresap ke dalam daging, sekaligus daging menjadi demikian empuk. Memang diperlukan keahlian khusus untuk mengolah daging menjadi empal yang empuk dan tidak terlalu kering ketika digoreng.
Tampilan Sego Empal Bu Warno beserta sayur asem dan teh
Empal merupakan salah satu jenis menu khas yang populer di Jawa. Empal merupakan menu olahan dengan bahan baku daging sapi, yang umumnya dipotong dalam bentuk persegi panjang dan relatif tebal. Daging tersebut dibacem dulu sebelum digoreng.
Khusus untuk memasak bacem daging sapi diperlukan waktu sekitar setengah malam. Menurut Ibu Pungky, yang merupakan cucu menantu dari mendiang Ibu Prawiro Suwarno (Bu Warno), dibutuhkan waktu yang cukup lama agar bumbu dapat meresap ke dalam daging, sekaligus daging menjadi demikian empuk. Memang diperlukan keahlian khusus untuk mengolah daging menjadi empal yang empuk dan tidak terlalu kering ketika digoreng.
Dari kiri ke kanan: Ibu Pungky (generasi ketiga Warung Sego Empal Bu Warno),
sahabat Ibu Pungky (baju biru), dan salah satu karyawati Ibu Pungky (jilbab merah)
Menurut Ibu Pungky, mendiang Bu Warno memulai usaha ratengan (menjual makanan matang) pada kisaran dekade 1960-an. Ibu Pungky sendiri merupakan generasi III dari Bu Warno. Bagi Ibu Pungky tidak ada kendala apa pun dalam menjalankan usaha ini. Hanya saja jika persediaan daging di pasaran berkurang ia sedikit merasa terganggu. Harga daging yang tinggi juga membuatnya harus bisa menyiasatinya dengan baik.
Dalam sehari biasanya terjual 10 kilogram empal di warung ini. Itu pun di hari biasa. Sedangkan untuk hari-hari ramai (libur, Sabtu atau Minggu) daging yang dihabiskan bisa mencapai 30-50-an kilogram. Tentu saja hal ini cukup menjanjikan keuntungan yang berlipat. Itu pun belum dihitung dari menu yang lain seperti iso, babat, kikil, kripik paru, kripik ceker, abon, dan lain-lain yang juga dijual di warung ini.
Detail tampilan Sego Empal Bu Warno
Tembi mencoba mencicip empal dan kikil yang disebut cilikan di Warung Sego Empal Bu Warno ini. Dalam pencecapan Tembisemua daging yang disajikan memang terasa sangat empuk dan semuanya disajikan dalam kondisi yang telah dipotong kecil-kecil, namun tetap tampil menyatu seperti daging empal utuh.
Bumbu baceman dari daging empal Bu Warno memang meresap, menyatu dengan dagingnya. Cara menggorengnya juga tidak terlalu kering. Yummy banget. Empal seperti ini sangat cocok dipadu dengan nasi putih yang pulen dan panas. Untuk menaikkan tekanan di lidah, warung ini juga menyediakan sambal korek dan sambal petis. Keduanya pas banget jika dipadukan dengan irisan empal.
Selain empal, Tembi juga mencoba menu cilikan alias kikil bacem yang digoreng. Nikmatnya tidak kalah dengan empalnya. Hanya saja cilikan terkesan lebih lunak karena memang nyaris tanpa serat daging. Namun bagi lidah Tembi bumbu empal dan cilikan terasa agak keasinan. Mungkin karena lidah Tembi telanjur terbiasa dengan masakan gaya Yogyakarta yang manis. Sekalipun demikian, hal ini tidak mengurangi keistimewaan Empal Bu Warno yang legendaris.
Warung Sego Empal Bu Warno di Pasar Beringharjo
Agar acara ritual bersantap ini lebih lengkap Tembi juga memesan sayur asem, yang terkesan standar. Sayur ini menjadi sentuhan penetral akan empal dan cilikan yang relatif sarat bumbu.
Untuk menjangkau lokasi Warung Empal Bu Warno di Pasar Beringharjo ini pengunjung dapat masuk melalui pintu utama terus ke timur (belakang) hingga los yang menjual jamu (herbal) kemudian naik ke lantai 2. Posisi warung ini berada di sisi timur-selatan dari los atau kompleks kuliner di Pasar Beringharjo. Bisa juga dengan berpedoman atau ancar-ancar di sisi utara Masjil Al Muttaqien Beringharjo.
Warung ini buka setiap hari pukul 08.00-17.00. Untuk satu porsi sego empal dibanderol dengan harga Rp 17.000 Sedangkan untuk satu porsicCilikan Rp 16.000, sayur asem Rp 3.000,00, iso dan babat Rp 16.000. Harga ini dicatat per April 2014.
Empal dari Warung Bu Warno bisa tahan 3 hari di luar kulkas.
Makan yuk ..!
Naskah dan foto: A. Sartono
Makan YukLatest News
- 23-09-14
Wayang Jurnalis akan
Sebanyak 21 wartawan dari 15 media di Jakarta akan tampil dalam Wayang Jurnalis yang menggelar lakon ‘Wahyu Cakraningrat’. Kenthus Ampiranto dari... more » - 23-09-14
Memet Chairul Slamet
Dalam konser malam itu, Memet menyebutkan satu per satu instrumen yang dibunyikan oleh Gangsadewa. Taganing, sapek, kecapi, rebab, jimbe, gambang,... more » - 23-09-14
Sardula sebagai Simb
Biasanya Sardula yang menghadang sang ksatria adalah harimau jadi-jadian, jelmaan dari dewa yang diutus untuk memberi petunjuk keberadaan wahyu yang... more » - 22-09-14
Antologi Puisi Sastr
Setiap bulan tajuk dari Sastra Bulan Purnama, yang sering disingkat SBP berganti-ganti, misalnya, ‘Lima Penyair Tiga Kota Membaca Puisi’, karena... more » - 22-09-14
Gapura Padureksa Lam
Gapura yang menghubungan antarruang atau antarkompleks bangunan di kawasan itu semuanya bergaya gapura padureksa, yakni gapura yang pada bagian... more » - 22-09-14
Inventarisasi Perlin
Judul : Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya. Seni Ukir Kayu Jepara Penulis : Dr. Widya Nayati, M.A. Penerbit : BPNB + PSK UGM... more » - 20-09-14
Denmas Bekel 20 Sept
more » - 20-09-14
Pesona Bahasa Nusant
Judul : Pesona Bahasa Nusantara Menjelang Abad ke -21 Penyusun : Parakitri T. Simbolon Penerbit : PMB-LIPI, KPG & The Ford... more » - 20-09-14
Orang Jumat Pon Hati
Gaya bicara orang Jumat Pon menyenangkan. Hatinya baik, tidak mempunyai nafsu jahat, kuat untuk menahan tidur, cepat mencapai sejahtera lahir batin,... more » - 19-09-14
Kirab Ki Ageng Tungg
Dapat dipastikan bahwa upacara tersebut dilaksanakan pada setiap habis masa panen rendhengan atau panen raya di akhir musim penghujan yang biasanya... more »