Memet Chairul Slamet Setia dengan Bebunyian Nusantara

Author:editorTembi / Date:23-09-2014 / Dalam konser malam itu, Memet menyebutkan satu per satu instrumen yang dibunyikan oleh Gangsadewa. Taganing, sapek, kecapi, rebab, jimbe, gambang, bonong, suling, dan masih banyak lagi. Instrument-instrumen tersebut merupakan representasi dari bunyi Nusantara.


Memet Chairul Slamet

Di lingkungan kampus, Memet Chairul Slamet dikenal sebagai pengajar yang baik. Sebagai pengajar mata kuliah komposisi, ia sudah melahirkan banyak komposer muda berbakat dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Selain itu, Memet Chairul Slamet (56 tahun) juga dikenal sebagai motor dari grup musik Gangsadewa Ethnic Ensemble. Ia bersama teman-temannya sudah 10 tahun berkiprah untuk mewarnai bunyi-bunyi belantika musik Indonesia.

Pada konser Senin, 15 September 2014 di  Tembi Rumah Budaya, Sewon-Bantul, Memet bersama Gangsadewa menyuguhkan musik tradisi sebagai karakteristik grup tersebut. Konser ini merupakan konser pamitan mereka sebelum berlanjut mengadakan konser Oktober mendatang di negeri sakura, Jepang.

Dengan tajuk “Bermain”, Gangsadewa ingin menunjukkan bahwa substansi musik tradisi adalah permainan yang ekspresif. Memet pun menuturkan kepada  Tembi bahwa konsep ‘Bermain’ adalah konsep yang diusung untuk memberi ruang kreatif kepada awak Gangsadewa. Dalam bermain sebenarnya manusia melakukan tindakan atau proses.

Walaupun semua nomor yang dipresentasikan malam itu adalah komposisi Memet, tetapi proses kreativitas Gangsadewa melibatkan pemikiran semua personil. Ia pun berujar bahwa komposisinya merupakan perpaduan antara konsep musik barat dan musik tradisi. Sehingga tidak terelakkan bahwa dalam konser Gangsadewa selalu ditemukan perkawinan instrumen (cross culture) antara musik tradisi dengan musik barat.

Sebagai nahkoda Gangsadewa, Memet bercerita selama 10 tahun berkarya, ia menemukan hal menarik dari Gangsadewa. Ia berkisah bahwa dulu, Gangsadewa didominasi oleh personil dari kampus ISI. Kini, Gangsadewa mengubah paradigma itu. Gangsadewa mencoba memberi ruang dan kesempatan untuk pemusik di luar akademisi untuk berproses dengan Gangsadewa. Sehingga banyak anggotanya yang bukan pemusik secara akademik tetapi sangat berbakat dan memiliki musikalitas yang tinggi.

Dalam konser malam itu, Memet menyebutkan satu per satu instrumen yang dibunyikan oleh Gangsadewa. Taganing, sapek, kecapi, rebab, jimbe, gambang, bonong, suling, dan masih banyak lagi. Instrument-instrumen tersebut merupakan representasi dari bunyi Nusantara. Bahkan, setiap repertoar yang dimainkan Gangsadewa selalu mengidentitaskan bentuk musik tradisi Indonesia bagian tertentu. Kekayaan tersebut digali tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga Bali, Kalimantan, Palu, Sumatera dan Indonesia Timur.


Memet Chairul Slamet

Ia berharap bahwa Gangsadewa memiliki banyak referensi tentang musik tradisi terutama di Indonesia bagian timur. Kemudian lebih banyak lagi mengeksplorasi tentang bunyi-bunyian tradisi negeri ini.

Pada Oktober mendatang, Gangsadewa akan berkolaborasi dengan 1.000 orang pemusik di Jepang dan semua repertoar yang dimainkan adalah karya Memet Chairul Slamet.

Temen nan yuk ..!

Sistiono Pambudi 
Foto: Gevi Noviyanti
 

Teman

Latest News

  • 24-09-14

    “Jakob Oetama” Menun

    Patung Jakob Oetama menuntun sepeda yang menjadi koleksi Bentara Budaya Yogyakarta selalu dihadirkan dalam setiap acara ‘Pasar Jakoban’ yang digelar... more »
  • 24-09-14

    Siswi ACICIS Masak G

    Ketika mereka memasak dengan tungku, gerabah dan bahan bakar kayu bakar tampak raut wajah kekhawatiran yang dalam pada mereka. Tampak mereka takut... more »
  • 24-09-14

    The Jakarta Textile

    Judul : The Jakarta Textile Museum  Penulis : Judi Achjadi  Penerbit : Jakarta Textile Museum, 2012, Jakarta  Bahasa :... more »
  • 23-09-14

    Wayang Jurnalis akan

    Sebanyak 21 wartawan dari 15 media di Jakarta akan tampil dalam Wayang Jurnalis yang menggelar lakon ‘Wahyu Cakraningrat’. Kenthus Ampiranto dari... more »
  • 23-09-14

    Memet Chairul Slamet

    Dalam konser malam itu, Memet menyebutkan satu per satu instrumen yang dibunyikan oleh Gangsadewa. Taganing, sapek, kecapi, rebab, jimbe, gambang,... more »
  • 23-09-14

    Sardula sebagai Simb

    Biasanya Sardula yang menghadang sang ksatria adalah harimau jadi-jadian, jelmaan dari dewa yang diutus untuk memberi petunjuk keberadaan wahyu yang... more »
  • 22-09-14

    Antologi Puisi Sastr

    Setiap bulan tajuk dari Sastra Bulan Purnama, yang sering disingkat SBP berganti-ganti, misalnya, ‘Lima Penyair Tiga Kota Membaca Puisi’, karena... more »
  • 22-09-14

    Gapura Padureksa Lam

    Gapura yang menghubungan antarruang atau antarkompleks bangunan di kawasan itu semuanya bergaya gapura padureksa, yakni gapura yang pada bagian... more »
  • 22-09-14

    Inventarisasi Perlin

    Judul : Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya. Seni Ukir Kayu Jepara  Penulis : Dr. Widya Nayati, M.A.  Penerbit : BPNB + PSK UGM... more »
  • 20-09-14

    Denmas Bekel 20 Sept

    more »