Wayang Jurnalis akan Tampilkan ‘Wahyu Cakraningrat’

Author:editorTembi / Date:23-09-2014 / Sebanyak 21 wartawan dari 15 media di Jakarta akan tampil dalam Wayang Jurnalis yang menggelar lakon ‘Wahyu Cakraningrat’. Kenthus Ampiranto dari Wayang Orang Bharata sebagai sutradara.

Wayang Jurnalis, Akan Perankan ‘Wahyu Cakraningrat’
Kenthus Ampiranto sang sutradara 
Pertunjukan Wayang Jurnalis

Pertemuan pertama bersama Kenthus Ampiranto dari Wayang Orang Bharata, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, untuk pertunjukan wayang jurnalis yang akan berlangsung tanggal 2 Oktober 2014 berlangsung seru. Sebanyak 21 wartawan dari kurang lebih 15 media akan berperan dalam lakon ‘Wahyu Cakraningrat’.

Lakon ini bercerita tentang Wahyu Cakraningrat. Barang siapa mendapat wahyu tersebut kelak akan menjadi raja. Kesempatan mendapatkan wahyu ini terbuka bagi siapa saja, tak hanya anak raja. Taoi tak mudah untuk mendapat wahyu yang dibawa oleh Batara Cakraningrat itu, karena banyak syarat dan godaan yang harus dihadapi.

Penggalan cerita wayang ini dibuat menjadi lebih ringan oleh Kenthus sebagai sutradara pertunjukan ini. “Saya yakin pertunjukan ini akan lancar, porsi wayang orang yang sesungguhnya akan saya kurangi, karena kan kita hanya latihan 3 kali. Namun saya yakin benang merah dari cerita ini bisa tersampaikan dengan baik,” paparnya di sela-sela diskusi.

Wayang Jurnalis, Akan Perankan ‘Wahyu Cakraningrat’
Para wartawan sibuk membaca naskah pertunjukan

Tanpa audisi, wartawan datang pada pertemuan pada Senin, 15 September tersebut, langsung ditunjuk sebagai pemain. Ada wartawan dari Kompas, Merdeka.com, Majalah Esquire dan lainnya. Jurnalis dari  Tembi Rumah Budaya ( tembi.net) juga mendapatkan peran, yaitu Beatrix Imelda sebagai Btari Durga, Titin Natalia sebagai prajurit wanita Durga 1 dan Rosiana sebagai prajurit wanita Durga 2.

Dalam pekan ini masih ada agenda latihan yang harus dijalani sebelum hari H pertunjukan. Kenthus mengatakan wayang orang jurnalis ini baru pertama kali diadakan, sebelumnya ketoprak sudah pernah, jadi dia berharap pertunjukan ini bisa sukses. Harapannya jika ini berhasil bisa membuat wayang kolosal.

Naskah dan foto: Natalia S

Berita budaya

Latest News

  • 26-12-14

    Voice of Asmat, Perp

    Pertunjukan musik akustik dibawakan sekelompok anak muda berbakat, yaitu Putri Soesilo, Aji Setyo, Dika Chasmala, dan Alwin. Mereka memadukan rasa... more »
  • 26-12-14

    Puntadewa Masuk Nera

    Puntadewa tersentak hatinya. Ia tidak dapat membayangkan betapa sakit dan sengsara keempat adiknya. Tanpa berpikir panjang, Puntadewa bergegas... more »
  • 24-12-14

    Rumah Kebangsaan. Da

    KRT Jayadipura adalah salah satu tokoh gerakan kebangsaan. Karena itu, tidak heran apabila dalem Jayadipuran sering dipakai untuk pertemuan atau... more »
  • 24-12-14

    Cuplikan dari Festiv

    Kirab atau pawai ini merupakan awal atau pembukaan Festival Seni Budaya Klasik yang diselenggarakan oleh Pura Paku Alaman pada tanggal 17-20 Desember... more »
  • 23-12-14

    Gladhen Tembang Maca

    Pada Gladhen 22 ini tembang yang dipakai untuk belajar adalah tembang Asmarandana yang dilagukan dengan notasi Slobok. Sedangkan teks tembang,... more »
  • 23-12-14

    Pembacaan Puisi untu

    Jalan menuju Desa Kedunggubah sedikit terjal, dan terasa agak terpencil, jauh dari pusat kota. Jalann menuju desa bukan hanya berlubang, tetapi juga... more »
  • 23-12-14

    Pameran Tunggal Visu

    Bulan Desember 2014 ini Ong ditantang untuk berpameran tunggal oleh Bentara Budaya Yogyakarta, yang sempat membuat dirinya ragu-ragu, antara meng-iya... more »
  • 22-12-14

    Ini Buku Akutansi Za

    Perpustakaan Tembi, yang terbuka untuk umum, menyimpan buku kuno ini yang berisi tentang pengantar ilmu dagang. Istilah sekarang akuntansi. Buku... more »
  • 22-12-14

    “Kecubung Pengasihan

    Perkumpulan Seni Nusantara Baca (PSBN) menggarap cerpen karya Danarto itu menjadi sebuah pertujukan, yang memadukan antara musik, alunan dan... more »
  • 22-12-14

    Tangis Gandrik dalam

    Lakon Tangis yang merupakan naskah karya almarhum Heru Kesawa Murti yang berjudul Tangis, memang menyuguhkan kritik sosial tentang pusaran tipu-tipu... more »