Antologi Puisi Sastra Bulan Purnama

Author:editorTembi / Date:22-09-2014 / Setiap bulan tajuk dari Sastra Bulan Purnama, yang sering disingkat SBP berganti-ganti, misalnya, ‘Lima Penyair Tiga Kota Membaca Puisi’, karena memng menampilkan 5 penyair dari tiga kota, Banyuwangi, Sidoarjo dan Yogyakarta. Atau tajuk berjudul ‘Membaca Puisi Melupa Teori’ dengan menampilkan penyair sekaligus dosen.

Antologi puisi yang diterbitkan setiap bulan purnama untuk acara Sastra Bulan Purnama, foto: Ons Untoro
Antologi puisi Sastra Bulan Purnama

Setiap bulan pergelaran Sastra bulan Purnama yang diselenggarakan  Tembi Rumah Budaya, menerbitkan antologi yang dicetak terbatas dan dibagikan pada saat acara berlangsung. Antologi ini memuat puisi penyair yang tampil pada saat acara Sastra Bulan Purnama, dengan memuat maksimal 50 puisi dari penyair yang tampil.

Setiap bulan tajuk dari Sastra Bulan Purnama, yang sering disingkat SBP berganti-ganti, misalnya, ‘Lima Penyair Tiga Kota Membaca Puisi’, karena memng menampilkan 5 penyair dari tiga kota, Banyuwangi, Sidoarjo dan Yogyakarta. Atau tajuk berjudul ‘Membaca Puisi Melupa Teori’ dengan menampilkan penyair sekaligus dosen.

Ada lagi tajuk yang menampilkan para wartawan sekaligus penyair ‘Wartawan Membaca Puisi’, atau tajuk ‘Kembali Ke Jogja Membaca Sastra’, menampilkan sastawan yang pernah tinggal di Yogya dan kemudian bertempat di kota-kota lain. Mereka kembali ke Yogya, untuk hadir di acara SBP dan membacakan karyanya, seperti Eko Tunas (Semarag), (alm) Veven Sp. Wardhana (Jakarta), Erick Indranatan (Kediri), Andrik Purwasito (Solo) dan beberapa nama lain.

Beberapa tajuk lain seperti memberi kesan tajuk yang berseri, misalnya ‘Membaca Puisi Membaca Hati’, ‘Membaca Puisi Mendengar Nurani’, ‘Membaca Puisi Membasuh Hati’, ‘Membaca Puisi Meneguhkan Hati’, ‘Membaca Puisi Menguatkan Hati’, :”Membaca Puisi Mengenali Diri’, ‘Membuka Hati Membaca Puisi’, ‘Kaum Sela Membaca Puisi’.

Selain menyajikan antologi puisi yang diterbitkan khusus untuk SBP, selama tiga tahun berjalan, SBP telah me-launching antologi puisi diantaranya berjudul “Pulang” antologi puisi karya 6 penyair. Antologi puisi berjudul ‘Menyisir Senja’ karya 5 penyair, antologi puisi berjudul ‘Negeri Langit’ karya 153 penyair Indonesia. Antologi puisi berjudul “Berkata Kaca’ karya dua penyair perempuan dan beberapa judul antologi lainnya.

Antologi puisi yang dilaunching dalam Sastra Bulan Purnama, foto: Ons Untoro
Beberapa antologi puisi yang pernah dilaunching

Setiap penyair yang diminta untuk tampil dihubungi sebulan sebelum SBP edisi berikutnya berlangsung, dan dalam beberapa minggu sebelumnya selalu dikontak untuk diingatkan, bahwa deadline pengiriman puisi, dua minggu sebelum pertunjukan tinggal beberapa hari. Hal yang sama juga dilakukan untuk penyair yang akan launching antologi puisi: bahwa sudah dipastikan, dua minggu sebelum acara SBP, buku sudah harus diterima.

Komunikasi dengan penyair, dimana pun mereka tinggal selalu dilakukan untuk saling meneguhkan dan menguatkan dalam persahabatan. Karena kemajuan teknologi memberi fasilitas, sehingga komunikasi tidak perlu meninggalkan tempat. Menggunakan teknologi HP melalui sms atau pesan melalui Facebook, komunikasi sangat efektif dilakukan.

Selain pembacaan puisi, Sastra Bulan Purnama juga menyajikan musikalisasi puisi, ialah mengolah puisi menjadi lagu dengan menampilkan diantaranya, Untung Basuki, Pedro, Ana Ratri dan Yoyok, Daladi Achmad, Doni Suwung, Giwang Topi, Jay Tjakrawadaya, Fombi, dan menampilkan penari yang merespon puisi menjadi karya tari, yang dilakukan Mila, Kinanti Sekar Rahina dan Made Diah.

Ada juga yang mengolah puisi menjadi pertunjukan teater, misalnya pernah dilakukan oleh komunitas difabel, komunitas teater Yogya, Pritt Tomothy bersama Dwi Ningsih. Pernah juga, dalam antologi puisi berjudul ‘Topeng’ karya Slamet Riyadi Sabrawi sekaligus diisi pidato kebudayaan yang disampaikan Imam Anshori Saleh, Wakil Ketua Komisi Yudisial.

Nama-nama penyair yang tampil, dari generasi semasa Persada Studi Klub asuhan Umbu Landu Paranggi masih aktif, sampai penyair muda yang lahir akhir 1980-an. Beberapa diantaranya adalah Iman Budhi Santosa, Teguh Ranusatroasmara, Slamet Riyadi Sabrawi, Sutirman Eka Ardhana dan generasi dibawahnya, Bambang Widiatmoko, Krishna Miharja, Marjudin Suaeb, dan beberapa penyair perempuan; Abidah, Evi Idawati, Nana Erwati, Dhenok Kristianti, Mutia Sukma, Retno Darsi Iswanti, dan sejumlah penyair muda; Latief. S. Nugraha, Iqbal, Matroni Muserang, Dimans Indiantao dan beberapa penyair muda lainnya.

Penyair atau cerpenis yang pernah tampil di Sastra Bulan Purnama dan sekarang sudah kembali ke rumah Tuhan; Veven Sp. Wardhana dan Budhi Ismanto.

Landung Simatupang membaca puisi dibawah bundar bulan purnama di Amphytheater Tembi Rumah Budaya, foto Budi Adi
Landung Simatupang di bawah bulan purnama, foto: Budi Adi

Selain dari Yogya, sejumlah penyair dari luar kota pernah tampil dalam acara Sastra Bulan Purnama seperti Selsa (Temanggung), Ririe Rengganis, Liestyo Ambar (Surabaya), Ardi Susanti (Tulungagung), Anisa Afsal, Nia Samsihono, Naning Pranoto, Hendrawan Nadesul, Andri Darmaji Woko, Dharmadi (area Jabodetabek), Wanto Tirta (Purwokerto), (Thomas Haryanto Soekitarn (Purworejo) dan beberapa kota lainnya.

Dalam setiap bulan, pada penanggalan Jawa tanggal 14 atau 15, sebagai bulan purnama Sastra Bulan Purnama digelar dengan mengambil tempat di Amphytheater atau di Pendapa  Tembi Rumah Budaya, dan sekarang telah memasuki edisi 36 atau usia 3 tahun.

Nonton yuk ..!

Ons Untoro

Bale Karya Pertunjukan Seni

Latest News

  • 24-09-14

    “Jakob Oetama” Menun

    Patung Jakob Oetama menuntun sepeda yang menjadi koleksi Bentara Budaya Yogyakarta selalu dihadirkan dalam setiap acara ‘Pasar Jakoban’ yang digelar... more »
  • 24-09-14

    Siswi ACICIS Masak G

    Ketika mereka memasak dengan tungku, gerabah dan bahan bakar kayu bakar tampak raut wajah kekhawatiran yang dalam pada mereka. Tampak mereka takut... more »
  • 24-09-14

    The Jakarta Textile

    Judul : The Jakarta Textile Museum  Penulis : Judi Achjadi  Penerbit : Jakarta Textile Museum, 2012, Jakarta  Bahasa :... more »
  • 23-09-14

    Wayang Jurnalis akan

    Sebanyak 21 wartawan dari 15 media di Jakarta akan tampil dalam Wayang Jurnalis yang menggelar lakon ‘Wahyu Cakraningrat’. Kenthus Ampiranto dari... more »
  • 23-09-14

    Memet Chairul Slamet

    Dalam konser malam itu, Memet menyebutkan satu per satu instrumen yang dibunyikan oleh Gangsadewa. Taganing, sapek, kecapi, rebab, jimbe, gambang,... more »
  • 23-09-14

    Sardula sebagai Simb

    Biasanya Sardula yang menghadang sang ksatria adalah harimau jadi-jadian, jelmaan dari dewa yang diutus untuk memberi petunjuk keberadaan wahyu yang... more »
  • 22-09-14

    Antologi Puisi Sastr

    Setiap bulan tajuk dari Sastra Bulan Purnama, yang sering disingkat SBP berganti-ganti, misalnya, ‘Lima Penyair Tiga Kota Membaca Puisi’, karena... more »
  • 22-09-14

    Gapura Padureksa Lam

    Gapura yang menghubungan antarruang atau antarkompleks bangunan di kawasan itu semuanya bergaya gapura padureksa, yakni gapura yang pada bagian... more »
  • 22-09-14

    Inventarisasi Perlin

    Judul : Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya. Seni Ukir Kayu Jepara  Penulis : Dr. Widya Nayati, M.A.  Penerbit : BPNB + PSK UGM... more »
  • 20-09-14

    Denmas Bekel 20 Sept

    more »