Orang Jumat Pon Hatinya Baik, Mendambakan Kerukunan dan Kedamaian Keluarga (21 – 27 September 2014)

Author:editorTembi / Date:20-09-2014 / Gaya bicara orang Jumat Pon menyenangkan. Hatinya baik, tidak mempunyai nafsu jahat, kuat untuk menahan tidur, cepat mencapai sejahtera lahir batin, jika berdagang rajin dan tekun. Namun perlu hati-hati karena wataknya yang baik, banyak pujian yang dapat mengakibatkan kesombongan.

Orang Jumat Pon Hatinya Baik, Mendambakan Kerukunan dan Kedamaian Keluarga (21 – 27 September 2014)

Kitab Primbon Betaljemur Adammakna adalah kumpulan pengetahuan berdasarkan ‘ilmu titen’ yang berlangsung turun-temurun dalam masyarakat Jawa. Kitab tersebut memuat 337 bab, salah satu diantaranya adalah pengetahuan mengenai watak seseorang menurut jumlah hari dan pasaran kelahiran. Berikut dituliskan watak dari orang yang mempunyai hari dan pasaran kelahiran satu minggu ke depan:

Minggu Pon, 21 September 2014, kalender Jawa tanggal 26 bulan Dulkaidah, tahun 1947 Alip. Hari kelahiran Minggu, diangkakan = 5 ditambah pasaran kelahiran Pon, diangkakan = 7 Jumlah Weton 5 + 7 = 12. Wataknya: tidak bisa menerima keadaan atau takdir, banyak yang ingin diraih, kurang menyenangkan, mencintai karena kekayaannya, ketampanannya atau kecantikannya ‘kadang kunang.’ Mudah mencari rezeki, tetapi sering kehilangan pula.

Senin Wage, 22 September 2014, kalender Jawa tanggal 27, bulan Dulkaidah, tahun 1947 Alip. Hari kelahiran Senin, diangkakan = 4 ditambah pasaran kelahiran Wage, diangkakan = 4 Jumlah Weton 4 + 4 = 8. Wataknya: berhati panas, sering mempunyai perasaan iri dan dengki, selalu merasa kurang, senang bertengkar, saat marah membahayakan, karena ulahnya banyak orang terhambat prestasinya.

Selasa Kliwon, 23 September 2014, kalender Jawa tanggal 28, bulan Dulkaidah, tahun 1947 Alip Hari kelahiran Selasa, diangkakan = 3 ditambah pasaran kelahiran Kliwon, diangkakan = 8 Jumlah Weton 3 + 8 = 11. Wataknya: pada dasarnya baik, percaya diri, pemberani, tidak takut mati, suka memberi kepada sesamanya. Sayangnya jika terpojok dan tertekan ekonominya, dapat melakukan perbuatan yang tidak terpuji, yaitu mencuri, dalam arti luas.

Rabu Legi, 24 September 2014, kalender Jawa tanggal 29, bulan Dulkaidah, tahun 1947 Alip Hari kelahiran Rabu, diangkakan = 7 ditambah pasaran kelahiran Legi, diangkakan = 5 Jumlah Weton 7 + 5 = 12. Wataknya: tidak bisa menerima keadaan atau takdir, banyak yang ingin diraih, perangainya kurang menyenangkan, mencintai karena kekayaannya, ketampanannya atau kecantikannya ‘kadang kunang.’ Mudah mencari rezeki, tetapi sering kehilangan pula.

Kamis Paing, 25 September 2014, kalender Jawa tanggal 30, bulan Dulkaidah, tahun 1947 Alip Hari kelahiran Kamis, diangkakan = 8 ditambah pasaran kelahiran Paing, diangkakan = 9 Jumlah Weton 8 + 9 = 17. Wataknya: pendiam, bicaranya tenang-tenang menghanyutkan, sering gagal mewujudkan keinginannya di dalam kerja, bahkan dapat mencelakainya, namun sering juga ditolong orang lain. Tetapi jika pada suatu saat apa yang diinginkan terwujud akan menuai kegembiraan yang luar biasa. Perlu hati-hati karena weton ini sering difitnah orang.

Jumat Pon, 26 September 2014, kalender Jawa tanggal 1, bulan Besar, tahun 1947 Alip Hari kelahiran Jumat, diangkakan = 6, ditambah pasaran kelahiran Pon diangkakan = 7 Jumlah Weton 6 + 7 = 13. Wataknya: bicaranya menyenangkan. Hatinya baik, mendambakan kerukunan dan kedamaian keluarga dan saudara, tidak mempunyai nafsu jahat, kuat untuk menahan tidur, cepat mencapai sejahtera lahir batin, jika berdagang rajin dan tekun. Namun perlu hati-hati karena wataknya yang baik, banyak pujian yang dapat mengakibatkan kesombongan.

Sabtu Wage, 27 September 2014, kalender Jawa tanggal 2, bulan Besar, tahun 1947 Alip Hari kelahiran Sabtu, diangkakan = 9 ditambah pasaran kelahiran Wage, diangkakan = 4 Jumlah Weton 9 + 4 = 13. Wataknya: sama atau mirip dengan Jumat Pon tersebut. Orang yang dilahirkan pada kurun waktu 21 September sampai dengan 27 September 2014, masuk dalam Wuku Dhukut, wuku dengan nomor urut 29 .

Herjaka HS

Ensiklopedi Primbon

Latest News

  • 24-12-14

    Rumah Kebangsaan. Da

    KRT Jayadipura adalah salah satu tokoh gerakan kebangsaan. Karena itu, tidak heran apabila dalem Jayadipuran sering dipakai untuk pertemuan atau... more »
  • 24-12-14

    Cuplikan dari Festiv

    Kirab atau pawai ini merupakan awal atau pembukaan Festival Seni Budaya Klasik yang diselenggarakan oleh Pura Paku Alaman pada tanggal 17-20 Desember... more »
  • 23-12-14

    Gladhen Tembang Maca

    Pada Gladhen 22 ini tembang yang dipakai untuk belajar adalah tembang Asmarandana yang dilagukan dengan notasi Slobok. Sedangkan teks tembang,... more »
  • 23-12-14

    Pembacaan Puisi untu

    Jalan menuju Desa Kedunggubah sedikit terjal, dan terasa agak terpencil, jauh dari pusat kota. Jalann menuju desa bukan hanya berlubang, tetapi juga... more »
  • 23-12-14

    Pameran Tunggal Visu

    Bulan Desember 2014 ini Ong ditantang untuk berpameran tunggal oleh Bentara Budaya Yogyakarta, yang sempat membuat dirinya ragu-ragu, antara meng-iya... more »
  • 22-12-14

    Ini Buku Akutansi Za

    Perpustakaan Tembi, yang terbuka untuk umum, menyimpan buku kuno ini yang berisi tentang pengantar ilmu dagang. Istilah sekarang akuntansi. Buku... more »
  • 22-12-14

    “Kecubung Pengasihan

    Perkumpulan Seni Nusantara Baca (PSBN) menggarap cerpen karya Danarto itu menjadi sebuah pertujukan, yang memadukan antara musik, alunan dan... more »
  • 22-12-14

    Tangis Gandrik dalam

    Lakon Tangis yang merupakan naskah karya almarhum Heru Kesawa Murti yang berjudul Tangis, memang menyuguhkan kritik sosial tentang pusaran tipu-tipu... more »
  • 20-12-14

    Denmas Bekel 20 Dese

    more »
  • 20-12-14

    Sothil, Teman Setia

    Sothil sendiri dalam proses menggoreng berfungsi untuk membolak-balik lauk yang digoreng agak matangnya merata dan tentu saja agar tidak gosong.... more »