Gapura Padureksa Lama dan Baru Pasareyan Agung Kotagede
Author:editorTembi / Date:22-09-2014 / Gapura yang menghubungan antarruang atau antarkompleks bangunan di kawasan itu semuanya bergaya gapura padureksa, yakni gapura yang pada bagian atasnya saling menyambung (memiliki atap atau ambang).
Gapura di makam raja di Kotagede, kondisi dulu dan sekarang
Dari sekian banyak kota lama, Kotagede merupakan wilayah yang relatif lestari. Terutama adalah Masjid Gede Kotagede, Sendang Seliran, Makam Raja dan leluhur Mataram (Pasareyan Agung), serta Ringin Sepuh. Beberapa peninggalan di kota lama Mataram ini hingga kini memang masih lestari sekalipun kondisinya tidak lagi cukup lengkap dan sama seperti sediakala.
Beberapa peninggalan yang masih lestari tapi sudah tidak lengkap antara lain Benteng Baluwarti, Benteng Rangga, Watu Gatheng, Sela Gilang, dan Benteng Bokong Semar. Beberapa peninggalan lain hanya bisa dideteksi dengan mencermati nama atau toponim yang ada di kawasan itu seperti Sareman, Pasar Kotagede (Sargede), Belehan, Sayangan, Pringgolayan, Purbayan, Pandean, Samakan, Jagalan, Dondongan, Alun-alun, Dalem, dan sebagainya.
Masjid Gede Kotagede, Makam Raja dan leluhur Mataram, dan Sendang Seliran berada dalam satu kompleks yang terlindungi oleh pagar tembok keliling. Barangkali karena dalam kawasan tembok itu terletak makam dan masjid yang sangat dihormati, maka kawasan itu hingga kini cukup terjaga atau terlestarikan.
Salah satu kekhasan di kawasan makam, masjid, dan sendang yang berada di dalam pagar keliling tersebut, yakni gaya bangunan gapuranya. Gapura yang menghubungan antarruang atau antarkompleks bangunan di kawasan itu semuanya bergaya gapura padureksa, yakni gapura yang pada bagian atasnya saling menyambung (memiliki atap atau ambang). Gapura dan kompleks makam, masjid, dan sendang di Kotagede ini telah mengalami renovasi. Renovasi dilakukan karena kawasan ini terkena dampak gempa bumi 27 Mei 2006.
Foto yang dibuat Tembi 26 Agustus 2014 menunjukkan kondisi terkini gapura di kompleks tersebut. Foto gapura ini merupakan gapura utama yang menghubungkan kompleks dengan jalan menuju Dondongan, tempat parkiran, dan Ringin Sepuh.
Foto lama yang disajikan berikut ini juga merupakan gapura yang sama dengan gapura yang difoto Tembi. Tampak bahwa wujud bangunan tersebut tidak berubah dari dulu hingga sekarang. Perubahan mungkin hanya pada sisi suasana di sekitarnya. Dulu sosok gapura ini berdiri dan relatif berjarak dengan bangunan lingkungannya, namun kini kondisi bangunan gapura ini tampak semakin didesak oleh bangunan atau benda lain.
Gapura yang lebih mendekati gaya Hindu ini juga dilengkapi dengan daun pintu berukir yang terbuat dari kayu jati. Sosoknya menonjolkan sisi keindahan dan kerumitan pola hiasnya di samping mengesankan akan “sistem” keamanannya.
Naskah dan foto: A. Sartono
sumber: Tanpa nama pengarang, 1932, Masjid dan Makam Doenia Islam, Batavia: Batavia Centrum
Latest News
- 24-09-14
“Jakob Oetama” Menun
Patung Jakob Oetama menuntun sepeda yang menjadi koleksi Bentara Budaya Yogyakarta selalu dihadirkan dalam setiap acara ‘Pasar Jakoban’ yang digelar... more » - 24-09-14
Siswi ACICIS Masak G
Ketika mereka memasak dengan tungku, gerabah dan bahan bakar kayu bakar tampak raut wajah kekhawatiran yang dalam pada mereka. Tampak mereka takut... more » - 24-09-14
The Jakarta Textile
Judul : The Jakarta Textile Museum Penulis : Judi Achjadi Penerbit : Jakarta Textile Museum, 2012, Jakarta Bahasa :... more » - 23-09-14
Wayang Jurnalis akan
Sebanyak 21 wartawan dari 15 media di Jakarta akan tampil dalam Wayang Jurnalis yang menggelar lakon ‘Wahyu Cakraningrat’. Kenthus Ampiranto dari... more » - 23-09-14
Memet Chairul Slamet
Dalam konser malam itu, Memet menyebutkan satu per satu instrumen yang dibunyikan oleh Gangsadewa. Taganing, sapek, kecapi, rebab, jimbe, gambang,... more » - 23-09-14
Sardula sebagai Simb
Biasanya Sardula yang menghadang sang ksatria adalah harimau jadi-jadian, jelmaan dari dewa yang diutus untuk memberi petunjuk keberadaan wahyu yang... more » - 22-09-14
Antologi Puisi Sastr
Setiap bulan tajuk dari Sastra Bulan Purnama, yang sering disingkat SBP berganti-ganti, misalnya, ‘Lima Penyair Tiga Kota Membaca Puisi’, karena... more » - 22-09-14
Gapura Padureksa Lam
Gapura yang menghubungan antarruang atau antarkompleks bangunan di kawasan itu semuanya bergaya gapura padureksa, yakni gapura yang pada bagian... more » - 22-09-14
Inventarisasi Perlin
Judul : Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya. Seni Ukir Kayu Jepara Penulis : Dr. Widya Nayati, M.A. Penerbit : BPNB + PSK UGM... more » - 20-09-14
Denmas Bekel 20 Sept
more »