Dapur Empu Keris di Tahun 1930-an
Author:editorTembi / Date:16-07-2014 / Pembuatan foto ini merupakan upaya yang brilian dari sang fotografer atau pemrakarsanya sebagai bentuk pendokumentasian akan sebuah fenomena unik yang ada di Nusantara (khususnya Jawa) tentang sistem (industri) pembuatan senjata tradisional.Berikut adalah foto tentang para empu keris atau para ahli pembuat keris. Foto ini menunjukkan tentang bagaimana suasana dapur (besalen) atau studio para pembuat keris. Kelengkapan sesaji yang tampak dalam foto (yang tampaknya memang telah dipersiapkan dan ditata dengan sangat baik) seolah ingin menegaskan bahwa pembuatan keris adalah suatu proses yang tidak ringan, sakral, sangat serius, dan menekankan tidak saja aspek fisik-lahiriah, namun juga aspek spiritual atau kerohanian yang tidak main-main.
Apa yang tampak ditata dan dipersiapkan dalam foto ini sebenarnya dalam arti keseluruhan belum bisa mencitrakan atau menggambarkan dapur pembuat keris yang sesungguhnya. Dalam foto tersebut tidak tampak adanya paron (landasan untuk menempa logam/keris), ububan (seperangkat alat untuk membakar logam dan menyalakan perapian/bara secara terus-menerus),sumpit (alat untuk memegangi logam yang panas), palu besar, dan lain-lain.
Alat-alat lain memang ditampakkan di dalam foto tersebut seperti misalnya kikir dalam berbagai ukuran, palu kecil, meja kecil, paron kecil, balok kayu sebagai alas, pisau, dan lain-lain. Namun cara menampakkan dan menghadirkan suasana besalen dalam foto ini kelihatan menjadi kurang alamiah atau natural karena tampaknya foto ini memang dibuat di sebuah studio.
Apa pun itu, pembuatan foto ini merupakan upaya yang brilian dari sang fotografer atau pemrakarsanya sebagai bentuk pendokumentasian akan sebuah fenomena unik yang ada di Nusantara (khususnya Jawa) tentang sistem (industri) pembuatan senjata tradisional. Industri keris mungkin lebih bersifat sangat personal, spiritual, sekaligus sarat dengan sentuhan estetik yang rumit serta memerlukan penguasaan mendalam akan metalurgi sekalipun tidak dituangkan dalam paparan yang oleh kaum akademisi dikatakan sebagai ilmiah.
A. Sartono
Sumber: H.J. Graaf, 1970, De Javaansche Vorstenlanden in Oude Ansichten, Amsterdam: De Bussy Ellerman Harms n.v.
Latest News
- 18-07-14
Rendang Jawa Ala Maj
Resep masakan tradisional Jawa di majalah ini ditulis oleh Pujirah dalam rubrik “Jagading Wanita”. Isi Majalah Kajawen tersebut sekitar 90 % ditulis... more » - 18-07-14
Misteri Perempuan An
Cara dan konsep visualiasi karya-karya Angga ini menunjukkan kepekaannya terhadap perempuan. Ia menyadari kemisteriusan perempuan, dan mencoba... more » - 18-07-14
Rainforest Music Fes
Hentakan kaki yang keras, tepukan tubuh yang berirama ditambah nyanyian keras menjadi kekuatan tarian perang suku Maori, Selandia Baru. Juluran lidah... more » - 17-07-14
Ada Banyak Keris Tan
Pada zaman Mataram Islam banyak terdapat empu-empu pembuat keris yang ampuh dan terkenal, antara lain Arya Japan, Ki Guling, Ki Nom, Ki Legi, Ki... more » - 17-07-14
Maraknya Tapis Lampu
Judul : Maraknya Tapis Lampung: Dahulu dan Kini The Splendor of Lampung Tapis: Then and Now Penulis : Judi Achjadi, Benny Gratha Penerbit :... more » - 17-07-14
Tiba Musim Hujan di
Pameran yang diberi tajuk ‘Threesome’ ini menampilkan tiga perupa dari generasi yang sama, lahir tahun 1980-an. Pada usia 30-an tahun, mereka tampil... more » - 16-07-14
Denmas Bekel 16 Juli
more » - 16-07-14
Dapur Empu Keris di
Pembuatan foto ini merupakan upaya yang brilian dari sang fotografer atau pemrakarsanya sebagai bentuk pendokumentasian akan sebuah fenomena unik... more » - 16-07-14
Penyair Pesantren Ta
Para penyair muda pondok pesantren ini tidak hanya membaca puisi, tetapi yang menarik mereka menggarap puisi dengan musik terbangan, yang mereka... more » - 15-07-14
Jembatan Neco, Salah
Pembuatan jembatan konstruksi baja yang dipindahkan dari Manding itu sendiri tidak atau belum diketahui dengan pasti. Kemungkinan pada zaman kolonial... more »