Ada Banyak Keris Tangguh Mataram di Museum Tembi Rumah Budaya

Author:editorTembi / Date:17-07-2014 / Pada zaman Mataram Islam banyak terdapat empu-empu pembuat keris yang ampuh dan terkenal, antara lain Arya Japan, Ki Guling, Ki Nom, Ki Legi, Ki Umayi, Ki Gede, Ki Mayang, Ki Tundung, Ki Tepas, dan Ki Kalianjir.

Keris Tangguh Mataram di Museum Tembi Yogyakarta, Sumber foto: Suwandi/Tembi
Keris Tangguh Mataram warangka Gayaman Solo

Tangguh Mataram yang dimaksud dalam tangguh keris merujuk pada kerajaan Mataram Islam, bukan Mataram Kuno. Kerajaan Mataram Islam pernah berkuasa di Jawa bahkan jejak kerajaan tersebut sekarang ini masih bisa dijumpai di Surakarta dan Yogyakarta. Di Surakarta masih ada Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran, sementara di Yogyakarta ada Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Puro Pakualaman. Keempatnya adalah kerajaan penerus dinasti kerajaan Mataram Islam.

Kerajaan Mataram Islam pada awalnya berkuasa di Jawa Tengah sejak abad ke-17. Kerajaan ini dipimpin oleh raja pertamanya Panembahan Senapati, putra dari Ki Ageng Pemanahan. Lambat-laun kekuasaannya menyebar ke seluruh Pulau Jawa (yang meliputi Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur) hingga Pulau Madura. Kerajaan ini juga pernah menyerang VOC di Batavia, walaupun mengalami kegagalan.

Keris Tangguh Mataram di Museum Tembi Yogyakarta, Sumber foto: Suwandi/Tembi
Tipe Keris Tangguh Mataram berpamor Jalak Dinding

Salah satu raja yang terkenal pada kerajaan Mataram Islam adalah Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo. Dialah yang berinisiatif menyerang VOC di Batavia. Kerajaan ini berakhir di Kartasura, sebelum akhirnya ke Surakarta dan mulai pecah menjadi dua kerajaan dalam Perjanjian Giyanti sesuai dengan Babad Giyanti pada 13 Februari 1755.

Begitu lama kerajaan Mataram Islam berkuasa di wilayah Jawa, maka tidak ayal jika dalam ilmu perkerisan, salah satunya terdapat tangguh Mataram. Pada zaman itu, banyak empu pembuat keris yang ampuh dan terkenal, antara lain Arya Japan, Ki Guling, Ki Nom, Ki Legi, Ki Umayi, Ki Gede, Ki Mayang, Ki Tundung, Ki Tepas, dan Ki Kalianjir.

Keris Tangguh Mataram di Museum Tembi Yogyakarta, Sumber foto: Suwandi/Tembi
Keris Tangguh Mataram dengan Warangka Branggah yang Begitu Menawan

Pada umumnya keris tangguh Mataram ada tiga macam, masing-masing mempunyai ciri tersendiri. Pertama, Mataram Senapaten: pasikutannya prigel, sereg, besinya hitam kebiruan. Pamornya pandes dan ngawat. Kedua, Mataram Sultanagung, pasikutannya demes (serasi, menyenangkan, tampan, enak dilihat), besinya mentah, pamornya mubyar. Ketiga, Mataram Amangkuratan, pasikutannya galak, birawa, besinya mentah, pamornya kemambang. Tangguh Mataram Amangkuratan biasa juga disebut tangguh Kartasura.

Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta memiliki koleksi sekitar 30 keris tangguh Mataram. Dalam kategori keris itu, disebutkan bertangguh sepuh (tua) dan anom (muda). Dua keris bertangguh Mataram di antaranya tertera di bawah ini.

Keris bertangguh Mataram yang pertama berkode KJ-31. Keris ini mempunyai ciri-ciri rangka: Gayaman Solo, dapur Jalak Dinding, dan pamor Lawe Saukel. Keris ini memiliki panjang keseluruhan 48 cm, panjang bilah dengan pegangan 43 cm, dan panjang bilah 33,5 cm. Terlihat pula kayu pada rangka keris terlihat sangat indah dan tampak serat-seratnya.

Keris Tangguh Mataram di Museum Tembi Yogyakarta, Sumber foto: Suwandi/Tembi
Keris Tangguh Mataram di Museum Tembi Yogyakarta

Keris bertangguh Mataram yang kedua tidak berkode. Namun keris ini mempunyai ciri-ciri: rangka: Branggah/Ladrang Yogyakarta, dapur Sumpono Luk 7, dan pamor Sanak. Keris ini memiliki panjang keseluruhan 48,5 cm, panjang bilah dengan pegangan 33,5 cm, dan panjang bilah 23 cm.

Naskah dan foto:Suwandi
Sumber: Buku Ensiklopedi Keris karangan Bambang Harsrinuksmo (2004) terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Koleksi Benda Bersejarah

Latest News

  • 21-07-14

    Jatayu, Garuda yang

    Dengan sisa-sisa keperkasaannya Jatayu berhasil merebut Dewi Sinta dari tangan Rahwana. Namun yang membuat hatinya kecewa adalah kata-kata ketus dari... more »
  • 21-07-14

    Masjid Keraton Banyu

    Sumber setempat juga menyebutkan bahwa Masjid Keraton Banyusumurup mula-mula didirikan untuk melengkapi keberadaan makam Pangeran Pekik yang terletak... more »
  • 21-07-14

    Kegembiraan Mahasisw

    Sekelompok mahasiswa-mahasiswi dari The National University of Singapore yang menginap di Tembi mencoba bermain gamelan dalam arahan para pemandu... more »
  • 21-07-14

    Diplomasi Kebudayaan

    Judul : Diplomasi Kebudayaan. Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang. Studi kasus Indonesia  Penulis : Tulus Warsito, Wahyuni... more »
  • 19-07-14

    Orang Wuku Medhangku

    Orang wuku Medhangkungan pandai bicara, mantap pendiriannya, penuh syukur, besar rasa kebersamaannya. Ia juga hemat dan pandai mengatur ekonomi.... more »
  • 19-07-14

    I Gusti Ngurah Rai P

    Pada pertempuran 20 November 1946 itu, akhirnya I Gusti Ngurah Rai bersama dengan teman-temannya yang berjumlah 1.372 orang, gugur di medan perang... more »
  • 19-07-14

    KURSUS MACAPAT DURMA

    Pada bagian ini, serat Centhini mengisahkan kehidupan warok di daerah sekitar Ponorogo. Yaitu kebiasaan para warok memamerkan kesaktian di hadapan... more »
  • 19-07-14

    Richard Irwin Meyer,

    Sejak memutuskan untuk menjadi seniman Indonesia, ia meninggalkan posisi sebelumnya sebagai art historian. Hal tersebut dilakukan karena ia sudah... more »
  • 18-07-14

    Rendang Jawa Ala Maj

    Resep masakan tradisional Jawa di majalah ini ditulis oleh Pujirah dalam rubrik “Jagading Wanita”. Isi Majalah Kajawen tersebut sekitar 90 % ditulis... more »
  • 18-07-14

    Misteri Perempuan An

    Cara dan konsep visualiasi karya-karya Angga ini menunjukkan kepekaannya terhadap perempuan. Ia menyadari kemisteriusan perempuan, dan mencoba... more »