Lagu Puisi Di Bulan Purnama

25 Nov 2015

Sastra Bulan Purnama edisi ke-50 akan menampilkan lagu puisi, yang dimainkan oleh kelompok musik, yang memang sudah terbiasa menggarap puisi menjadi lagu. Lima kelompok dari komunitas yang berbeda akan tampil bersama dalam acara tersebut pada Jumat 27 November 2015, pukul 19.30 di Tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul, Yogyakarta

Kelima kelompok itu adalah Group Lagu Puisi dari Malaysia, Group Kavya dari Magelang, dengan personil Daladi pada gitar, Feryna pada vokal dan Doni Onfire pada biola. Alfris and Friend’s, Doni Suwung dan Memet Chairul Slamet and Friend’s. Setiap kelompok musik akan mengolah puisi menjadi lagu, atau merespon puisi dengan karya musik.

Lagu puisi di Yogya sudah lama dikenal, dan sering ada yang menyebut musikalisasi puisi. Padahal musikalisasi puisi dan lagu puisi dua hal yang berbeda meski keduanya mengambil puisi sebagai basis kreasi.

Lagu puisi mengambil puisi sebagai bahan untuk menciptakan lagu, sedangkan musikalisasi puisi bisa dalam bentuk membaca puisi diiringi musik, tapi bisa juga puisi dibuat menjadi lagu.

Masing-masing kelompok musik yang akan tampil ini menggarap puisi dari beberapa penyair, dan mengolah puisi karya sendiri. Doni Suwung, yang telah mengeluarkan album lagu puisi, akan menampilkan puisi-puisi karya sendiri. Daladi Ahmad, penyair dari Magelang, selain menampilkan puisi karya sendiri yang dibuat lagu, juga mengolah puisi penyair lainnya.

Alfris, kelompok musik anak-anak muda akan mengolah puisi, diantaranya karya penyair Slamet Riyadi Sabrawi.

Sedang Group Lagu Puisi, satu istilah musikalisasi puisi dari Malaysia dan dikenal dengan sebutan GLP, telah mengeluarkan beberapa album dalam bentuk CD. Dalam penampilannya nanti GLP akan menyajikan karya-karya terbaru.

Memet Chairul Slamet, seorang musisi dari Yogya, yang menggabungkan musik etnik dan modern dalam setiap pementasan, pada Sastra Bulan Purnama edisi ke-50, yang mengambil tajuk ‘Lagu Puisi Di Bulan Purnama’ akan merespon puisi dengan bunyi, sehingga tak ada lagu dalam musik puisi karya Memet.

“Karena pada dasarnya, puisi sudah mengandung musik, dan dalam konteks pertunjukan ini saya menempatkan musik memiliki otonomi sehingga tidak perlu diposisikan sebagai alat pengiring pembacaan puisi,” kata Memet Chairul Slamet.

Sehari sebelumnya, Kamis 26 November 2015, pukul 16.00 untuk mengawali Sastra Bulan Purnama edisi ke-50 akan diselenggarakan Lomba Lagu Puisi untuk anak-anak SLTA wilayah DIY, Purworejo, Magelang dan Klaten.

Ons Untoro