Launching Antologi Puisi “Di antara Perempuan” di Sastra Bulan Purnama

Author:editorTembi / Date:06-05-2015 / Antologi puisi berjudul “Di antara Perempuan’ karya 7 penyair, yang terdiri dari 6 penyair perempuan dan 1 penyair pria, akan di-launching dalam acara Sastra Bulan Purnama 44, Jumat 8 Mei 2015, pkl. 19.30 di Tembi Rumah Budaya,Sewon, Bantul, Yogyakarta. Penyair tersebut berasal dari tiga kota.

Antologi puisi berjudul “Di antara Perempuan’ karya 7 penyair, yang terdiri dari 6 penyair perempuan dan 1 penyair pria, akan di-launching dalam acara Sastra Bulan Purnama 44, Jumat 8 Mei 2015, pkl. 19.30 di  Tembi Rumah Budaya,Sewon, Bantul, Yogyakarta. Penyair tersebut berasal dari tiga kota,Amin Wahyuni dan Umi Azzuransantika (Magelang), Ririres Herdiana (Jakarta) dan Choen SupriyatmiHariyantoSuprihatinTyas Susilowati (Yogyakarta). Para penyair ini menyertakan 15 puisi karyanya yang dimuat dalam antologi puisi “Di antara Perempuan”

Dari 7 penyair ini 6 diantaranya sebagai guru SMP, ada yang mengajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dan satu perempuan Riries Herdiana adalah seorang ibu rumah tangga. Mereka telah menulis puisi cukup lama dan diantaranya ada yang sudah menerbitkan novel seperti Suprihatin.

Dalam keseharian mereka tak bisa dilepaskan dari rutinitas kerja, tetapi masih memiliki waktu luang untuk menulis puisi, sejumlah kecil karyanya diterbitkan dalam antologi puisi ‘Di antara Perempuan’.

Para penyair yang akan tampil di Sastra Bulan Purnama edisi ke-44 ini, sudah beberapa kali tampil membaca puisi di  Tembi Rumah Budaya, dan membacakan puisi di beberapa tempat sehingga tak perlu diragukan lagi kemampuannya dalam membaca puisi.

Dalam launching antologi puisi ‘Di antara Perempuan’ ini juga akan dimeriahkan pertunjukan musik puisi oleh kelompok ‘Bulan Kalangan’ dari Purworejo, kelompok Teater Topi, Isuur and Friend dan musikalisasi puisi dari SMP 3 Jetis, Bantul, Yogyakarta. Para penampil akan menggarap puisi penyair yang puisinya tergabung dalam antologi puisi ‘Di antara Perempuan’.

Umi Kulsum, yang bertindak sebagai editor melihat, bahwa puisi-puisi yang dimuat dalam antologi puisi ‘Di antara Perempuan’ ada yang menghadirkan tema cinta, ada puisi kritik sosial dan puisi suasana.

“Namun tema cinta yang disampaikan dalam puisi ini bukan jenis cinta dua sejoli, melainkan cinta terhadap alam, lingkungan, bahkan cinta pada orang tua,” kata Umi Kulsum.

Umi Kulsum menjelaskan, bahwa puisi kritik sosial dalam antologi puisi ini lebih sebagai sindiran, bukan kritik agitatif dan mengepalkan tangan, dan puisi suasana menyampaikan keindahan alam yang memberikan impresi, sehingga kata rembulan, malam dan sejenis bisa ditemukan dalam puisi suasana seperti itu.

Sastra Bulan Purnama telah memasuki lebih dari 3 tahun, bahkan mendekati 4 tahun, dan selama ini diisi oleh penyair dari berbagai kota, tidak hanya penyair dari Yogyakarta. Selain itu menampilkan penyair dari usia yang berbeda-beda.

Ons Untoro

Acara

Latest News

  • 08-05-15

    Ruang Publik Kota Yo

    Sampah visual, kotor, macet, sumpeg menjadikan kota Yogyakarta kelihatan bodoh, padahal konsep ekspresi di ruang publik seharusnya selalu dapat... more »
  • 08-05-15

    Denmas Bekel 8 Mei 2

    more »
  • 07-05-15

    Menjelajah ke Museum

    Koleksi pertama yang bisa dilihat di museum ini adalah mata uang dari berbagai negara, seperti Belanda, Hongkong, Amerika, Kanada, India, Denmark,... more »
  • 07-05-15

    Misi Kaladuta II Mat

    Batavia tidak bisa dihancurkan oleh pasukan Mataram. Di pihak Mataram sendiri banyak jatuh korban karena penyakit malaria dan kolera. Selain itu,... more »
  • 06-05-15

    Inilah Rincian Ajara

    Ajaran Sunan Pakubuwana IV ini ditulis dalam huruf Jawa, yang diterbitkan oleh Kolff-Buning di Yogyakarta tahun 1937. Buku yang masih dalam kondisi... more »
  • 06-05-15

    Launching Antologi P

    Antologi puisi berjudul “Di antara Perempuan’ karya 7 penyair, yang terdiri dari 6 penyair perempuan dan 1 penyair pria, akan di-launching dalam... more »
  • 05-05-15

    Istilah Pendok dalam

    Pendok sebagai lapisan pelindung sekaligus penghias gandar warangka keris, menurut bentuknya dibedakan menjadi empat jenis, yaitu: pendok bunton,... more »
  • 05-05-15

    Forum mBulaksumuran

    Setiap 30 April ketika Umar Kayam masih hidup, selalu ada peringatan hari lahirnya. Untuk mengenang Umar Kayam, 30 April 2015, diluncurkan satu forum... more »
  • 04-05-15

    Pasinaon Basa Jawa K

    Di bawah ini contoh penerapan kata pada tataran bahasa Jawa saat ini, dengan keterangan: n = singkatan dari bahasa ngoko, na = bahasa ngoko halus, k... more »
  • 04-05-15

    Buku Tentang Seluk B

    Buku ini mengupas berbagai hal tentang dukun. Cara-cara atau ritual yang harus dijalani sebelum menjadi dukun, mantera-mantera yang digunakan,... more »