Tembi

Yogyakarta-yogyamu»WISATA GUNUNG API PURBA NGLANGGERAN, PATUK, GUNUNG KIDUL, MENGGUNCANG ADRENALIN, MENGAGUMI KEAGUNGAN TUHAN

06 May 2009 12:01:00

Yogyamu

WISATA GUNUNG API PURBA NGLANGGERAN,
PATUK, GUNUNG KIDUL:
MENGGUNCANG ADRENALIN, MENGAGUMI KEAGUNGAN TUHAN
(2)

Semua kesulitan yang dilewati Tembi itu akhirnya semuanya terbayar dengan indahnya pemandangan yang dapat disaksikan pada sepanjang rute yang tidak biasa ini. Medan yang sangat sulit justru meninggalkan kesan dan kenangan yang sulit dilupakan. Dalam rute Terbah-Nglanggeran ini kita dapat menyaksikan puncak-puncak bukit Nglanggeran dengan jarak relatif dekat. Beberapa bukit di Nglanggeran ini memang tidak dapat didaki karena dinding-dinding bukitnya memiliki kemiringan yang nyaris tegak lurus.

Pada rute itu kita juga akan sering berjumpa dengan monyet-monyet yang bergelantungan di pepohonan hutan atau di atas puncak-puncak bukit batu. Jadi jangan heran ketika kita berjalan menyusuri jalan setapak di pinggir-pinggir jurang, di jalan setapak berkelok dan beliku, kita akan menjadi tontonan para monyet yang duduk santai di atas puncak bukit batu atau pepohonan. Selain itu sering pula kelihatan ayam hutan melintas. Sementara burung elang terbang melayang-layang mengitari puncak-puncak bukit batu ditingkah suara kicau aneka macam burung seperti memecah keheningan suasana hutan dan bukit.

Kalau beruntung dapat juga pengunjung melihat kijang yang melompat-lompat di puncak-puncak perbukitan dengan rerumputan yang berhasil tumbuh di puncak-puncak bukit batu itu. Selain itu ada banyak pula tetumbuhan pandan hutan, nanas hutan, rempuni (buni hutan), jamblang (anggur jawa), jambu mete di kawasan tersebut yang dapat dijumpai pengunjung.

Selain potensial untuk kunjungan wisata alam, kawasan Nglanggeran sesungguhnya juga potensial untuk kunjungan wisata spiritual karena kawasan ini juga mengandung tempat-tempat yang dapat dijadikan objek wisata spiritual, di antaranya Sumber Kalisong, Puncak Bukit di atas Sumber Kalisong yang awal mulanya dinamakan Gunung Nglanggeran, Sumber Comberan, Tanaman Termas yang dipercaya hanya tumbuh di Nglanggeran dan memiliki khasiat dapat menyembuhkan sakit kuning, dan beberapa gunung (bukit) yang memiliki nama-nama seperti dalam dunia pewayangan. Upamanya Gunung Blencong, Gunung Kelir, Gunung Semar, dan Tlaga Madirda serta Tlaga Wungu yang konon tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Nglanggeran sebenarnya adalah nama sebuah gunung di dekat Sumber Kalisong. Gunung ini memiliki bentuk yang agak unik karena bagian puncaknya memiliki bentuk seperti kepala manusia dengan jidat yang nonong. Gunung inilah yang mula-mula dinamakan Gunung Nglanggeran. Akan tetapi nama ini kemudian juga digunakan untuk menamakan seluruh kompleks bukit atau gunung bahkan di dusun dan kalurahan di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul.

Nama Nglanggeran menurut sumber setempat berasal dari nama atau istilah langgeran. Istilah ini memiliki arti bahwa siapa pun yang masuk ke wilayah tidak boleh melakukan pelanggaran aturan, adat istiadat, dan tata krama yang berlaku di wilayah ini. Pendeknya, orang tidak boleh berbuat buruk di wilayah ini. Itulah yang dimaksud dengan langgeran. Jika hal itu dilakukan, maka orang yang bersangkutan akan terkena hukuman atau marabahaya yang tidak akan pernah diketahui dari mana asalnya. Selain itu, orang yang bersangkutan dipastikan juga akan segera dapat tertangkap oleh masyarakat atau aparat untuk menerima hukuman.

Selain itu, istilah langgeran juga dipercaya berasal dari kata langgeng. Langgeng bermakna abadi. Maksudnya, alam langgeran adalah alam yang abadi keindahan dan keasliannya.

bersambung ....

foto dan teks: a. sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta