Tembi

Yogyakarta-yogyamu»SUNGAI SUNGAI DI YOGYA

01 Jan 2008 09:39:00

Yogyamu

SUNGAI-SUNGAI DI YOGYA

Jika sore tiba, sebelum matahari terbenam dan masih tampak berada di sebelah barat, di tahun 1970-an, saya sering mandi di dua sungai secara bergantian. Ialah Sungai Winongo dan Sungai Bedog. Dua sungai itu airnya masih jernih. Tanah dan ikan di bawah sungai kelihatan. Di satu sudut Sungai Bedog, di wilayah Kecamatan Kasihan, terdapat kelokan sungai yang dikenal dengan nama “Kedhung Gonteng”. Di tempat ini saya, dan juga banyak orang dari kampung yang berbeda, sering mandi bersama-sama. Pendeknya, sungai sebagai tempat mandi sekaligus bermain.

Hal yang sama juga sering dilakukan oleh banyak orang; mandi di sungai Winongo. Airnya jernih. Rasa segar merayap ke tubuh. Jernih air sungai saat itu seperti orang mengenal air mineral sekarang.

Di Yogya memang ada beberapa sungai. Masing-masing sungai ini membelah Yogya dan beberapa wilayah kecamatan lain. Kelokan sungai dari muara sampai ke laut atau pertemuan antar sungai melewati wilayah Kabupaten Sleman, Pemda Kota Yogya dan wilayah Kabupaten Bantul

Sungai Winongo misalnya --yang panjangnya 49,12 Km dan jarak rambu dari muara 35,93 Km-- kelokan sungainya membelah Kabupaten Sleman, Pemda Kota Yogya dan Kabupaten Bantul. Demikian pula Sungai Bedog --yang panjangnya 56,68 Km dan jarak rambu dari muara 27,7 Km-- membelah ketiga wilayah tersebut, seperti kelokan sungai Winongo. Namun Sungai Bedog tidak langsung ke laut karena di wilayah Kecamatan Pajangan, Bantul, Sungai Bedog bertemu dengan Sungai Progo, yang lazim dikenal sebagai ‘tempuran’. Sungai-sungai di Yogya yang bermuara dari Gunung Merapi, sebelum ke laut bertemu dengan sungai lain. Sungai Opak dan Oya misalnya, ‘tempuran’nya berada di wilayah Kecamatan Pundong. Ketika gempa 27 Mei 2006 mengguncang Yogya, episentrumnya berada di ‘tempuran’ sungai Opak dan Oyo.

Sungai-sungai yang membelah Kota Yogya dan melewati pusat-pusat Kota Yogya, ialah Sungai Code: memisahkan Kraton Ngayogyakarto dan Pakualaman. Sungai Gajah Uwong memisahkan wilayah pemda Kota Yogya dan Kabupaten Sleman. Sungai-sungai ini jika ditarik lurus tampak dalam satu jalur jalan utama Yogya. Misalnya, Tugu sebagai titik pusat kota ditarik garis dari arah barat dan timur akan menemukan tiga sungai utama: Sungai Winongo di Pingit, Sungai Code di Jalan Jendral Sudirman dan Sungai Gajah Wong di Jalan Solo. Masing-masing jarak sungai hanya sekitar 1 atau 2 Km.

Namun sungai-sungai yang berkelok-kelok melintasi kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta kondisinya sudah berbeda dibandingkan 30 tahun yang lalu. Air sungai sekarang sudah tidak jernih. Kotor. Penuh sampah. Tidak lagi segar untuk mandi. Yang menakjubkan lagi, di sepanjang sungai yang dulu mudah ditemukan sawah-sawah hijau berlunau. Sekarang hamparan sawah itu telah menyusut dan telah berganti bangunan-bangunan rumah.

Jadi, di tepi sungai yang melewati Yogya telah tumbuh rumah-rumah, dan membuat sungai-sungai sudah tidak seperti Yogya tempo dulu. Di tengah kepadatan penduduk yang menghuni tepian sungai. Talut-talut (tanggul) sudah dibuat, sehingga kemungkinan banjir yang sering terjadi pada tahun 1970-an, setidaknya pada sungai Code, bisa terhindarkan.

Karena perkembangan Yogya yang tidak bisa dihindari, sungai-sungai di Yogya kondisinya ikut berubah. Apa boleh buat.

Ons Untoro




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta