Rumah Burung Hantu di Tengah Sawah di Yogyakarta

Menurut petani, suara burung hantu pun dapat menimbulkan rasa takut pada tikus. Jadi, keberadaan burung hantu di seputaran areal persawahan padi relatif efektif untuk mengendalikan hama tikus.

Rumah burung hantu di tengah areal persawahan di Bulak Balangan, Minggir, Sleman, difoto: Selasa, 7 Mei 2013, foto: a.sartono
Rumah burung hantu di Sleman: pemandangan yang belum biasa

Hama tanaman merupakan hal yang sangat dikhawatirkan oleh petani. Hama tikus merupakan salah satunya di samping hama wereng, jamur, burung, dan sebagainya. Hama-hama tersebut merupakan ancaman besar bagi keberhasilan pertanian. Oleh karena itu juga merupakan ancaman bagi ketersediaan bahan pangan. Tanaman padi sangat rawan akan serangan berbagai hama tersebut.

Daerah Minggir, Moyudan, Godean, Seyegan, di Kabupaten Sleman dapat dikatakan sebagai wilayah yang memiliki lahan atau areal persawahan padi yang cukup luas. Bahkan wilayah ini pada masa lalu merupakan lumbung padi bagi Kabupaten Sleman dan juga Provinsi DIY.

Hanya saja sentra padi wilayah Sleman bagian barat-selatan ini rawan oleh serangan hama. Salah satunya adalah tikus. Hama jenis ini telah berkali-kali diusahakan untuk dimusnahkan. Akan tetapi hasilnya selalu saja tidak memuaskan. Gropyokan dan pengemposan dengan asap, pemasangan jerat dan racun tidak mampu mengendalikan serangan hama ini.

Upaya lain yang dilakukan kelompok-kelompok tani di wilayah itu adalah dengan mendatangkan predator alami bagi tikus, yakni burung hantu. Untuk itu para petani membuat rumah khusus bagi burung ini. Rumah burung tersebut bentuknya nyaris sama dengan rumah untuk burung merpati, namun dalam ukuran atau format yang relatif lebih kecil. Rumah burung ini dipancangkan di atas tiang yang cukup tinggi di tengah sawah dengan posisi cukup jauh dari hunian penduduk.

Rumah burung hantu ini penting diadakan mengingat burung hantu yang adalah binatang malam ini suka bertengger di ketinggian. Dari rumah burung buatan inilah burung hantu ini dapat mengamati tikus-tikus atau mangsa lain serta lingkungan sekitarnya.

Telah ada beberapa rumah burung hantu yang dibuat petani di wilayah-wilayah yang telah disebutkan. Kemunculannya mungkin menimbulkan tanda tanya bagi orang-orang yang kurang paham soal pengendalian hama tikus dengan predator alaminya. Bagi awam sepintas hal itu memang menimbulkan pemandangan yang agak aneh karena mungkin selama ini benda itu tidak pernah tampak atau ada di areal persawahan di wilayah Sleman atau Yogyakarta pada umumnya.

Menurut petani, suara burung hantu pun dapat menimbulkan rasa takut pada tikus. Jadi, keberadaan burung hantu di seputaran areal persawahan padi relatif efektif untuk mengendalikan hama tikus. Hanya saja burung-burung hantu yang dilepaskan di wilayah Sleman bagian barat-selatan ini kebanyakan justru membuat sarangnya di rumah-rumah penduduk. Sebagian di beberapa pohon yang tumbuh tinggi di seputaran sawah. Bagi beberapa warga yang rumahnya ditempati burung hantu hal demikian dirasakan mengganggu karena kotorannya mengotori rumah penduduk.

Rumah burung hantu di Bulak Balangan, Minggir bagian utara, difoto: Selasa, 7 Mei 2013, foto: a.sartono
Salah satu rumah burung hantu di Bulak Balangan, Minggir, Sleman

Selain itu, ada juga warga sekitar yang hobi menembak akhirnya juga menembak burung hantu tersebut. Tentu saja hal ini menjadi hambatan tersendiri bagi berkembangbiaknya burung hantu tersebut di samping juga memusnahkan predator tikus.

Pada sisi-sisi itu sesungguhnya kita dapat berefleksi bahwa keseimbangan alam kita kian timpang. Alam kian rusak. Kerusakan ini akhirnya berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri. Eksplosi hama sering terjadi di mana-mana. Serangan ulat bulu dalam jumlah tak terhingga pernah pula terjadi di berbagai tempat. Hal ini menunjukkan bagaimana keseimbangan alam itu terganggu atau rusak.

Kini pemandangan berupa rumah burung hantu itu dapat disaksikan di wilayah-wilayah tersebut. Pemandangan ini menjadi khas dan mungkin berbeda dengan areal persawahan di tempat lain.

Ke Yogya yuk ..!

A. Sartono



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta