- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Yogyakarta-yogyamu»PENGGANTIAN NAMA NAMA JALAN DI YOGYAKARTA (SLEMAN)
01 Jan 2008 05:17:00Yogyamu
PENGGANTIAN NAMA-NAMA JALAN DI YOGYAKARTA (SLEMAN)
Penghargaan untuk pahlawan atau katakanlah orang yang berjasa tampaknya tidak hanya diberikan untuk tokoh-tokoh yang berjuang di medan perang. Penghargaan untuk kalangan seniman pun tampaknya mulai diperhatikan oleh pemerintah. Bagaimanapun tidak bisa dipungkiri bahwa begitu banyak seniman di Indonesia yang kehadirannya telah membawa nama harum daerah maupun bangsanya. Kita bisa menunjuk sederet nama mereka. Mulai dari Sudjojono, Raden Saleh, Affandi, Bagong Kussudiardjo, Handung Kus Sudiarsono, Ki Sugi Cermomanggolo, Nyi Prenjak, Ki Wasitodipuro, dan seterusnya.
Sebagai bentuk penghargaan kepada tokoh-tokoh yang dianggap sudah berjasa mengharumkan nama Kabupaten Sleman, maka Pemda Sleman mengabadikan beberapa nama tokoh tersebut untuk nama jalan di wilayah Kabupaten Sleman. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya KRT Pringgodiningrat, Nyi Condrolukito, dan Affandi.
Nama KRT Pringgodiningrat mulai Kamis, 10 Agustus 2006 digunakan untuk menggantikan nama Jalan Merapi, yakni ruas jalan mulai dari Perempatan Denggung sampai ke Pangukan (arah ke kiri dari Jalan Magelang-Semarang). Sedangkan nama Nyi Condrolukito mulai hari tersebut digunakan untuk menggantikan nama Jalan Monumen Yogya Kembali, yakni ruas jalan mulai dari Asrama Mahakam (Petinggen-batas kota) sampai perempatan Monumen Yogya Kembali (ring road). Nama Affandi sendiri diabadikan untuk menggantikan nama Jalan Gejayan, yakni ruas jalan mulai dari perempatan ring road Condongcatur sampai dengan pertigaan Kolombo (selatan kampus Universitas Sanata Dharma).
Perlu diketahui bahwa KRT Pringgodiningrat adalah tokoh yang menjadi bupati I Kabupaten Sleman. Nyi Condrolukito dikenal sebagai pelantun lagu Jawa yang sangat terkenal dengan cengkoknya Kutut Manggung. Sedangkan Affandi adalah maestro lukis aliran abstrak yang namanya sudah menginternasional.
Peresmian nama-nama jalan tersebut ditandai dengan pembukaan selubung patung yang beberapa minggu terakhir sudah dipasang di ujung-ujung jalan yang dinamai sesuai dengan patung tokoh yang dipasang.
Jika Anda berkunjung ke Jogja, khususnya wilayah Sleman silakan nikmati keindahan patung-patung yang menghiasi jalan sesuai nama tokoh yang dipatungkan tersebut. Patut diingat dan dicatat, pahlawan yang dapat mengharumkan nama daerah atau bangsa bisa dicapai melalui jalan atau profesi apa saja. Mari kita mulai menghargai prestasi anak bangsa di bidang apa saja. Jangan sampai ada kesan emban cindhe emban siladan.
Teks dan Foto: Sartono K
Artikel Lainnya :
- HEMBUSAN ANGIN PANTAI KUWARU(04/10)
- Jejak-jejak Aktivitas Gunung Api di Kawasan Imogiri(20/02)
- 12 Oktober 2010, Djogdja Tempo Doeloe - PASAR KLITHIKAN BERINGHARJO TAHUN 1940-AN(12/10)
- 26 Agustus 2010, Kabar Anyar - PELUNCURAN BUKU ANTOLOGI GEGURITAN GARISING PEPESTHEN(26/08)
- 8 Maret 2011, Bothekan - KATON KAYA CEMPAKA SAWAKUL (08/03)
- Poenarbawa. Djilid 1(16/11)
- Tumpeng Gede Banget Terbuat dari Kue Keranjang, Wujud Akulturasi Budaya di Yogyakarta(01/03)
- DOLANAN SEKITAN-2 (PERMAINAN ANAK TRADISIONAL-59)(10/05)
- 1 April 2011, Kabar Anyar - KUNJUNGAN MENDADAK (LAGI) DI Tembi RUMAH BUDAYA(01/04)
- 27 April 2010, Kabar Anyar - SAMBIL BERJALAN KAKI ATOK SUGIARTO MENEMUKAN 'PEREMPUAN-PEREMPUAN PERKASA'(27/04)