Judul : Poenarbawa. Djilid 1
Penulis : A.S. Tjitrosomo
Penerbit : J.B. Wolters’ Groningen, 1949, Batavia/Djakarta
Bahasa : Jawa
Halaman : 96
Ringkasan isi :
Permainan dan lagu-lagu atau tembang dolanan anak adalah salah satu kekayaan budaya Jawa. Di samping dapat untuk bersenang-senang, terutama bagi anak-anak, di dalamnya juga mengandung banyak sekali nilai-nilai pendidikan dan budi pekerti. Oleh karena itu tidak ada salahnya apabila anak-anak diajari hal tersebut sejak kecil. Tentu saja pengajarannya disesuaikan dengan umurnya. Bagi yang masih kecil cukup diajari tembang yang mudah-mudah dulu, kemudian semakin lama semakin meningkat.
Poenarbowo, jilid 1 adalah buku yang berisi cara mengajarkan tembang dolanan untuk anak-anak. Tembang Jawa itu mempunyai cengkok yang bermacam-macam. Untuk anak-anak perlu dicarikan kata-kata, cengkok dan lagu yang sesuai dengan jiwa, suara dan karakter anak. Suara anak-anak tentu saja berbeda dengan suara orang dewasa. Salah satu metode untuk mengajar adalah, anak diusahakan dapat membaca not/ titilaras. Lebih bagus lagi apabila diiringi suara saron (salah satu instrumen gamelan Jawa). Hal ini nantinya akan bermanfaat bila anak ingin belajar sendiri, tidak sekedar menirukan guru. Salah satu titilaras yang bisa digunakan adalah karangan Ki Hajar Dewantara yang disebut “Sariswara”. Not atau titilaras ini tidak berbeda dengan not musik barat atau “do re mi fa sol”. Sariswara ini tidak berdasarkan rakitaning wilahan saron, gender,atau gambang (misalnya wilahan nomor 1, 2 atau 3) tetapi berdasarkan rakitaning swara. Jadi yang digambar adalah urutan-urutan suara bukan urutan-urutan wilahan.
Orang yang sedang bernyanyi (nembang) kadang suaranya terlalu rendah atau tinggi, sehingga tidak sampai. Agar suaranya dapat sampai, tinggi rendahnya suara diatur. Untuk menetapkan tinggi rendahnya suara berkaitan dengan lagu /sekar disebut pathet. Walaupun sudah ditetapkan masih ada saja suara yang tidak sampai. Agar sampai maka pathet dirubah, dibuat lebih tinggi atau lebih rendah.
Buku ini selain berisi tentang cara-cara mengajarkan nembang, juga memuat lagu-lagu dolanan anak beserta permainannya. Contohnya Bibi Tumbas Timun, Kembang Gedhang, Sinten Nunggang Sepur dan lain-lain.
Teks : Kusalamani
Artikel Lainnya :
- Kursi Beton di Titik Nol, Tanpa Pelindung(23/05)
- DENGAN MEMBABI BUTA SANGGAR SUWUNG MENEMBUS BATAS(18/07)
- TAMAN WISATA SUNGAI WINONGO, BAGIAN DARI REVITALISASI SUNGAI DI JOGJA(07/12)
- Denmas Bekel(09/02)
- Gairah berpuisi dan Antologi Puisi(16/02)
- Anoman Menjadi Senopati(19/08)
- Majalah berbahasa Belanda di perpustakaan Tembi Rumah Budaya (23/06)
- JUDUL BUKU(26/05)
- Memilih Hari Untuk Minggu Depan(11/10)
KONFERENSI NASIONAL JARINGAN ANTARIMAN DI INDONESIA(21/10)