Anoman Menjadi Senopati

Setelah ditolong oleh Garuda Sempati, kekuatan Anoman pulih. Ia terbang meninggalkan Dewi Sayempraba yang hampir saja membunuh dirinya. Sebagai anak asuh Dewa Bayu, yang berkuasa atas angin, Anoman telah diangkat menjadi satu saudara tunggal Bayu dengan saudara Bayu yang lain yaitu: Wil Jajagwreka, Gajah Situbanda, Naga Kuwara, Garuda Mahambira, Begawan Mainaka Bima dan Dewa Ruci, sehingga tidaklah heran jika Kera berbulu puth kemilau tersebut mampu terbang bersama angin dengan amat cepat. Sebentar kemudian ia hilang dari pandangan Dewi Sayempraba.

Seperti yang telah diberitahukan dengan rinci oleh Garuda Sempati mengenai letak Negara Alengka tempat Dasamuka bertahta dan letak Taman Argosoka tempat Dewi Sinta disekap, Anoman mengarahkan arahnya ke Taman Argasoka untuk menyampaikan pesan dari Rama kepada Sinta. Pesan itu berujud cicin tanda cinta dan keselamatan.

Ketika sampai di Taman Argasoka, Anoman hinggap pada pohon Nagasari. Dibalik rimbunnya pohon, Anoman melihat sosok wanita yang kurus kering, hingga kelihatan tulang iganya. Gelung rambut rusak dan kotor bercampur debu tanah. Pasti wanita inilah yang bernama Dewi Sinta. Anoman sungguh terharu melihat keadaan Dewi Sinta. Perasaan haru dan sedih itulah yang kemudian ditulis oleh Pujangga Yasadipura I dalam Serat Rama dengan sastra tembang macapat jenis lagu Kinanthi, seperti ditulis dibawah ini:

1. Anoman malumpat sampun
prapteng witing nagasari,
mulat mangandhap katingal,
wanodyayu kuru aking,
gelung rusak awor kisma,
ingkang iga-iga keksi
(Anoman melompat di pohon Nagasari, memandang ke bawah melihat wanita cantik kurus kering, gelung rambutnya rusak bercampur debu tanah, tulang iganya kelihatan)

2. Pinandeng sarwi tumungkul,
Anoman ngiling-ilingi,
sarta mirsakken karuna,
sumedhot tyasira nenggih,
“Iya iki baya-baya
Kusuma putri Mantili “
(Tatapannya selalu menunduk, Anoman memperhatikan serta melihat bahwa ia sedang menangis tersentuh hati Anoman. Benarlah ini putri Mantili)

3. Medhun ing pragak tumungkul,
Anoman sarwi ningali,
Umengetaken sesambat,
Sangsaya inggil hyang rawi,
Sakenjing gennya karuna,
Kusuma Putri Mantili
(turun dari batang pohon, Anoman ingin melihat dan mendengarkan apa yang membuatnya sang Dewi bersedih. Matahari semakin tinggi, sudah sejak pagi Putri Kedaton Mantili menangis

Setelah matahari mencapai puncaknya, tangis Dewi Sinta berhenti bersamaan dengan kedatangan Anoman. Wajah Sinta yang kuyu layu tiba-tiba berbinar penuh harap, ketika Anoman menyerahkan cincin dari Rama. Sebagai tanda sebuah pengharapan akan datangnya Rama untuk membebaskan dirinya, Dewi Sinta menitipkan tusuk konde kepada Anoman untuk di berikan kepada Rama.

Di Taman Argasoka ini Dewi Sinta ditemani oleh Dewi Trijatha, adik Dasamuka. Trijata diberi tugas oleh kakaknya untuk membujuk Dewi Sinta agar mau menjadi istri Dasamuka dengan sukarela. Anoman jatuh hati kepada Trijata yang sintal cantik, ramah dan menyenangkan. Namun Anoman tidak meuruti gejolak hatinya. Ia terlebih dahulu ingin menyelesaikan tugasnya sebagai duta Rama.

Pada akhirnya Anoman berhasil dengan gemilang menjadi duta Rama. Ia, seorang diri mampu memporak-porandakan dan membakar Negara Alengka. Atas prestasinya, Anoman diangkat oleh Prabu Rama menjadi Senapati Negara Pancawati.

Anoman yang sudah mengetahui keberadaan Dewi Sinta serta kekuatan Dasamuka dipercaya memimpin penyerangan ke Negara Alengka, untuk merebut Dewi Sinta.

Perang besar pun terjadi antara prajurit raksasa dan prajurit kera, antara Dasamuka dan Rama. Perang maha dashyat tersebut dinamakan perang Giriantara. Dalam perang Giriantara Anoman berhasil menghentikan perlawanan Dasamuka yang tidak dapat mati karena daya aji Pancasona.

herjaka HS




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta