Tembi

Yogyakarta-yogyamu»NAMA NAMA YANG BERBAU ASING DI YOGYAKARTA

01 Jan 2008 04:17:00

Yogyamu

NAMA-NAMA YANG BERBAU ASING DI YOGYAKARTA

Persoalan penamaan sesuatu tidak pernah bisa dilepaskan dari urusan bahasa. Penamaan sesuatu juga tidak pernah bisa dilepaskan dari unsur pembentukan citra, cita-cita, identitas, dan publikasi. Seseorang dinamai Hartono misalnya, paling tidak ia diharapkan akan menjadi orang yang mempunyai harta alias berkecukupan dalam kehidupannya. Hal ini bisa dijelaskan seperti berikut: Hartono terdiri atas dua unsur kata, yaitu harto 'harta' dan no yakni kependekan dari kata ono 'ada'. Hal ini juga menjadi bukti bahwa penamaan sesuatu selalu mengandung makna tertentu.
Penamaan tempat usaha entah itu kios, warung, toko, hotel, lembaga, dan sebagainya juga selalu mengandung makna/maksud tertentu seperti yang telah disebut di atas. Hanya saja dengan semakin terbukanya pergaulan antarbangsa, soal penamaan yang ada di Indonesia sering terpengaruh oleh apa yang terdapat/biasa dilakukan pada bangsa lain. Kita tidak asing dengan katakanlah, orang Jawa yang bernama Freddy, Yusup, Iqbal, dan sebagainya. Nama-nama tersebut jelas bukan berasal dari khasanah kebudayaan Jawa, tetapi nama-nama tersebut sudah sangat lazim digunakan dalam kehidupan kebudayaan Jawa.
Agak berbeda dengan penamaan orang, nama lembaga, kios, warung, toko, merk, dan sebagainya sering masih mengikuti pola-pola kebahasaan asing sekalipun hal itu nama-nama itu digunakan di bumi Indonesia. Hal seperti itu juga berlangsung di Kota Yogyakarta. Ada banyak papan nama yang utuh berbahasa asing di Kota Gudeg ini sekalipun pihak pemerintah pernah mengimbau untuk menyesuaikan persoalan kebahasaan ini dengan bahasa setempat (Indonesia). Berikut ini Tembi menyajikan contoh-contoh papan nama yang masih setia menggunakan istilah kebahasaan versi asing. Pada papan-papan nama itu terpampang kata-kata misalnya Cantik Hotel (mestinya Hotel Cantik), Mulus Salon (mestinya Salon Mulus), Jaya CD Center (mestinya Pusat CD Jaya), Fitness Center (mestinya Pusat Kebugaran), dan sebagainya. Silakan simak dan merasa-rasakannya di dalam hati.

Teks: Sartono Kusumaningrat
Foto: Didit Priya Daladi





Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta