- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
![Tembi](/image.php/tembi-beranda4.jpg?width=1000&quality=10&image=/images/tembi-beranda4-new.jpg)
Yogyakarta-yogyamu»MURAL DI SEPANJANG MALIOBORO, PEMANDANGAN BARU
02 Dec 2009 08:36:00Yogyamu
MURAL DI SEPANJANG MALIOBORO: PEMANDANGAN BARU
Jika kita melewati Jalan Malioboro pada tanggal 15-25 November 2009, maka kita akan melihat ratusan lukisan mural di atas papan tripleks yang dipajang mulai dari selatan Teteg Sepur (perlintasan kereta api) hingga ujung Jalan A. Yani (titik nol kilometer). Mural yang dilukisan pada ratusan lembar tripleks ini dipajang pada sisi jalan raya maupun sisi pedestrian (pejalan kaki). Jadi, dipasang dalam dua sisi sehingga baik pengguna kendaraan maupun pejalan kaki bisa sama-sama menikmati lukisan tersebut.
Lukisan mural yang dipajang di Malioboro ini bertemakan semangat perjuangan Jenderal Soedirman. Tema ini diharapkan mampu memupuk dan menumbuhkan sikap nasionalisme dan semangat bela negara pada generasi muda. Demikian dinyatakan oleh Komandan Kodim 0734, Kolonel Infanteri Arudji Anwar selaku penyelenggara kegiatan ini. Penyelenggaraan itu sendiri didukung oleh Pemkot Yogyakarta, berbagai komunitas, dan beberapa sponsor.
Mural itu sendiri merupakan hasil kompetisi mural yang diselenggarakan Minggu, 15 November 2009 pada jam 00.00 WIB. Mural tersebut diikuti oleh perorangan maupun kelompok. Jika dicermati maka akan kelihatan ragam kualitas hasil yang tercipta dari aktivitas tersebut. Ada lukisan yang dibuat dengan penuh keseriusan, namun ada juga yang terkesan tergesa-gesa dan mengejar target selesai. Barangkali semuanya itu disebabkan oleh gangguan hujan yang turun pada saat pelaksanaan kompetisi. Selain itu, melukis dalam satu bidang tripleks juga bukan perkara mudah. Lebih-lebih jika semuanya itu juga dibatasi oleh target waktu.
Lepas dari gradasi hasil, pemajangan lukisan mural di sepanjang Malioboro memang menarik perhatian orang yang melewati jalan ini. Barangkali orang akan bilang, ” Malioboro penuh dengan kejutan.” Penggal jalan yang begitu kesohor ini seolah ingin mengatakan bahwa di dalam dirinya selalu ada yang menarik, yang mengejutkan, yang semuanya itu sering dirindukan oleh orang-orang yang pernah punya memori atau kenangan pada Malioboro.
Jika diamati dari ujung jalan (baik ujung selatan maupun ujung utara Malioboro), maka keberadaan jajaran lukisan mural itu seperti jajaran pagar dengan beraneka macam gaya lukisan. Malioboro untuk kurun waktu tersebut seolah-olah memang sedang diberi pagar di sisi barat maupun timurnya. Untuk sementara pemandangan taman dalam pot digantikan dulu dengan pemandangan berupa deretan lukisan mural.
Barangkali lukisan-lukisan tersebut memang dapat menggugah rasa cinta tanah air, bangga tanah air, atau setidaknya ingat bahwa Indonesia ada karena memang diadakan, diupayakan ada oleh para pendahulu kita agar kita generasi yang lebih berikut juga bisa mengada pada sebuah negara yang semula kabur oleh kedaerahan, pecah-pecah, lemah, dan kemudian juga menjadi ada oleh karena perjuangan yang penuh tetesan air mata dan darah.
a sartono
Artikel Lainnya :
- EGGROLL UBI UNGU, OLEH-OLEH KHAS LAIN DARI JOGJA(06/07)
- Sop Kaki Kambing Kuliner Anti Bau Prengus(30/03)
- Tugu Yogya Tahun 1928(17/10)
- Denny Darko, Sang Pelukis Pasir(08/10)
- 19 Juni 2010, Denmas Bekel(19/06)
- SEPENGGAL KISAH REL BAWAH TANAH YOGYAKARTA-SEMARANG(01/01)
- Cerita Jakarta Lewat Keramik(09/03)
- 15 Juli 2010, Situs - DISAMBUT ULAR HIJAU(15/07)
- 31 Desember 2010, Kursus Tembang Macapat - KURSUS TEMBANG MACAPAT(31/12)
- Perang Potlot Perang Cocot Perang Otot(13/03)
![Bale Inap](https://tembi.net/assets/box-baleinap.jpg)
![Bale Dokumentasi](https://tembi.net/assets/box-baledokumentasi.jpg)
![Bale Karya](https://tembi.net/assets/box-balekarya.jpg)
![Bale Rupa](https://tembi.net/assets/box-balerupa.jpg)
![Yogyakarta](https://tembi.net/assets/yogyakarta.jpg)