Tembi

Yogyakarta-yogyamu»KREATIVITAS DARI WILAYAH TERGERSANG DI YOGYAKARTA

01 Jan 2008 04:35:00

Yogyamu

KREATIVITAS DARI WILAYAH TERGERSANG
DI YOGYAKARTA

Kabupaten Gunung Kidul merupakan wilayah paling tandus dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta. Struktur tanah di kabupaten ini hampir seluruhnya terdiri atas batu kapur. Kondisi alam yang demikian ini mengakibatkan kebutuhan air menjadi persoalan yang serius di wilayah ini. Akan tetapi di balik itu, kandungan batu kapur di wilayah ini merupakan deposit yang cukup menjanjikan untuk berbagai keperluan hidup. Salah satu hasil tambang yang cukup menonjol dari wilayah ini adalah batu gamping/kapur. Kandungan batu kapur/gamping yang besar dari wilayah ini telah banyak diserap oleh wilayah lain untuk berbagai keperluan. Baik sebagai salah satu bahan bangunan sampai pada penyediaan bahan untuk proses pembuatan gula pasir.

Di samping menghasilkan batu gamping, daerah ini juga menghasilkan batuan lain yang dapat difungsikan sebagai pengganti batu andesit (misalnya untuk bahan pondasi, lantai, dan sebagai bahan untuk pengerasan jalan). Pada sekitar tahun delapan puluhan kreativitas dan teknologi pengolahan batu kapur kian berkembang di wilayah ini sehingga batu kapur yang tidak bisa lagi diolah menjadi tepung gamping, diolah menjadi salah satu benda kerajinan. Benda kerajinan dengan bahan baku batu kapur ini ternyata lebih bernilai ekonomis dibandingkan dengan batu yang hanya dijadikan sebagai bahan bangunan atau bahan pengeras jalan semata.

Sejak saat itu kerajinan batu kapur yang kemudian dikenal juga dengan nama kerajinan batu putih menjadi semakin berkembang di wilayah ini. Kreativitas, teknologi, dan keterampilan telah membuahkan produk-produk kerajinan yang berupa tiang, pot bunga, vas bunga, tempat lampu, patung, relief, ubin, dan berbagai bentuk lain yang terbuat dari batu putih ini. Produk kerajinan ini bernilai jual lebih tinggi dibandingkan kalau hanya dijual sebagai batuan untuk material bangunan. Harga dari produk kerajinan batu putih ini juga sangat variatif. Semua tergantung paling tidak pada bentuk, ukuran, variasi ornamen, dan tingkat-tingkat kekerasan bahan batuannya. Harga tersebut bisa mulai dari bilangan ribuan hingga jutaan rupiah.

Maraknya penambangan batuan di wilayah Kabupaten Gunung Kidul ini sebaiknya memang perlu dibuatkan peraturan hukumnya sehingga dengan demikian kekayaan yang ada di sana dapat dimanfaatkan dengan baik, efisien, tidak merusak lingkungan, dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas dalam waktu yang selama mungkin.

Naskah: Sartono Kusumaningrat
Foto: Didit Priya Daladi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta