JASA PAIMAN DALAM PERSURJANAN DAN BESKAP DI JOGJA
Ada begitu banyak penjahit pakaian di Jogja. Orang yang menjual jasa jahit ini bisa ditemukan di sembarang tempat. Mulai dari sudut-sudut kampung hingga tengah kota. Tarifnya pun beragam. Dari sekian penjahit pakaian itu hanya sedikit saja yang mau menerima jasa jahit pakaian model surjan atau beskap. Maklum tidak semuanya bisa atau mahir menjahit model pakaian tradisional Jawa semacam itu. Dari penjahit surjan yang sedikit itu salah satunya ada di Dusun Krapyak Kulon, RT 11, Panggungharjo, Sewon, Bantul.
Penjahit Surjan Paiman, demikian papan nama yang dipasang di depan kios jahit dari penjahit surjan tersebut. Penjahitnya memang bernama Paiman. Itu nama kecil yang diberikan oleh ibunya. Nama dewasanya adalah Imam Siswoyo. Pria kelahiran tahun 1959 ini sejak tahun 1978 memang telah menekuni usaha jahit-menjahit surjan dan beskap. Ia mengaku bahwa keterampilannya dalam usaha jahit-menjahit pakaian tradisional Jawa ini ia peroleh ketika ia menjadi karyawan Cokro Soeharto, yakni sebuah perusahaan yang memproduksi pakaian tradisional Jawa, pakaian tari, wayang, ketoprak, dan sebagainya.
Berawal dari situlah Paiman belajar tentang model pakaian tradisional Jawa. Hal demikian ia lengkapi dengan ikut kursus menjahit. Berbekal itu semua Paiman pun mulai belajar menjahit sendiri, menerima orderan sendiri. Lambat laun usahanya berjalan dengan baik. Dengan usaha itu pula ia bisa menyelenggarakan kehidupan rumah tangganya dengan baik. Ia bisa menyekolahkan anaknya hingga lulus perguruan tinggi. Bukan hanya itu, ia juga bisa membeli dua bidang tanah dan membangun rumah serta kiosnya.
Menurut Paiman ia bisa menyelesaikan 3 potong baju surjan dalam sehari. Jasa untuk menjahitkan baju surjan adalah 35.000 rupiah per potongnya. Jadi, dalam sehari ia bisa mengantongi uang 105.000 rupiah jika ia menyelesaikan tiga potong surjan. Sedangkan untuk beskap ia memasang tarif 200.000 rupiah per potongnya. Untuk beskap ia bisa menyelesaikannya selama 1 minggu per potongnya. Jika dihitung rata-ratanya ia bisa menyelesaikan 90 potong surjan per bulannya. Secara gampang saja penghasilannya kira-kira 90 x Rp 35.000,- = Rp 3.150.000,-. Untuk Jogja penghasilan sebesar itu sudah termasuk hebat.
Ketika ditanya apakah ia yakin bahwa orang akan selalu butuh surjan, ia menjawab bahwa orang Jogja masih akan tetap membutuhkan surjan selama masih ada keraton. Orang Jawa masih akan tetap membutuhkan pakaian Jawa selama orang-orang Jawa masih menghargai kebudayaan Jawa. Selama masih ada keraton baik Jogja maupun Solo, pakaian Jawa tetap masih akan dibutuhkan. Demikian jawab Paiman optimis.
Menurutnya pula ia akan tetap menekuni usaha jahit-menjahit pakaian surjan dan beskap tersebut karena hal itu telah menjadi bagian dari hidupnya. Dalam rentang kariernya sebagai penjahit surjan Paiman mengakui bahwa ada masa-masa sepi orderan, tetapi juga ada masa-masa ramai. Sepeti orang berjualan, penghasilannya memang tidak bisa ditentukan. Tahun 1980-an merupakan masa jaya atau masa emas Paiman dalam karier sebagai penjahit surjan. Saat Sri sultan Hamengku Buwana IX meninggal ia pun ketiban order untuk menjahit surjan demikian banyak sehingga dalam sehari semalam ia bisa menyelesaikan 7 potong surjan.
Hingga kini Paiman merasa senang dengan profesinya. Lebih-lebih tidak banyak penjahit yang bisa menjahit surjan dan beskap seperti dirinya. Mau bikin surjan atau beskap yang pas dengan postur tubuh Anda ? Datang saja ke Penjahit Surjan Paiman.
a. sartono
Artikel Lainnya :
- BABU DAN BALITA BULE(18/08)
- 21 Agustus 2010, Denmas Bekel(21/08)
- JEMBATAN SESEK DI JOGJA(27/07)
- SATE LEGI DAN SATE BLENDOK, KHAS BERINGHARJO YOGYAKARTA(01/12)
- DOLANAN JIRAK PENTHIL(26/07)
- 26 Februari 2011, Adat Istiadat - UPACARA GREBEG MAULUD KERATON YOGYAKARTA 2011 (26/02)
- 18 Nopember 2010, Kabar Anyar - GUNUNG MERAPI DALAM KARYA ANAK-ANAK(18/11)
- KUNJUNGAN BEBERAPA MAHASISWA KEDOKTERAN ASING DI Tembi(29/07)
- Paham Jawa. Menguak Falsafah Manusia Jawa Lewat Karya Fiksi Mutakhir Indonesia(24/06)
- Iga Bakar Sagan(10/09)