Tembi

Yogyakarta-yogyamu»GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN, GEREJA BERWAJAH JAWA

07 Oct 2009 11:31:00

Yogyamu

GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN: GEREJA BERWAJAH JAWA (III)

Latar belakang

Berdirinya kompleks Gereja dan Candi Hati Kudus Tuhan Yesus di Ganjuran ini tidak lepas dari peran keluarga Schmutzer. Keluarga Schmutzer merupakan keluarga Katolik pertama yang tinggal di Ganjuran. Keluarga ini mendirikan pabrik gula dan penanaman tebu di wilayah tersebut. Pabrik gula itu mereka dirikan pada tahun 1862. Pabrik gula ini dulunya dikenal dengan nama Pabrik Gula Gondanglipuro. Akan tetapi pabrik gula ini dibumihanguskan pada masa penjajahan Jepang (1942-1945). Keluarga Schmutzer tersentuh oleh kebodohan dan penderitaan rakyat di sekitarnya. Sebagai wujud solidaritas ia membuka kesempatan kerja untuk warga sekitar, mendirikan sekolah, dan rumah sakit di wilayah itu.

Gereja kecil pun didirikan oleh keluarga Schmutzer. Gereja tersebut kemudian berkembang. Keluarga Schmutzer, beberapa guru, dan beberapa karyawan merupakan embrio Gereja Ganjuran. Keluarga Schmutzer adalah keluarga Katolik kedua yang tinggal di Ganjuran. Keluarga Katolik pertama adalah Stefanus Barends dan Fransiska W. Karhuis. Stefanus Barends meninggal pada tahun 1876. Sedangkan pada tahun 1880 Fransiska Karhuis menikah lagi dengan pria bernama Gottfried Scmutzer dan berputra 4 orang anak.

Putra kedua dan ketiga dari keluarga tersebutlah yang kemudian mengembangkan pabrik gula di Ganjuran yang dulu dikenal dengan nama Gondanglipuro. Kedua putra keluarga Schmutzer tersebut bernama Prof. Dr. Ir. Joseph Ignaz Julius Maria Shmutzer (1882-1946) danm Ir. Julius Robert Anton Maria Schmutzer (1884-1954).

Mereka pun mengembangkan ekonomi untuk kesejahteraan bersama, yakni antara buruh dan pimpinan pabrik. Mereka juga membangun sarana irigasi dari Kamijoro (Pajangan) hingga Sanden untuk meningkatkan produksi pertanian. Pada tahun 1919-1930 mereke juga mendirikan sekolah dasar dan lanjutan sebanyak 12 buah. Sekolah tersebut tersebar di pelosok dusun dalam radius kurang lebih 10 kilometer pada sekitar Ganjuran.

Mereka juga mendirikan sekolah khusus untuk kaum perempuan (1926 dan 1930). Poliklinik pun merek dirikan pula pada tahun 1921. Tahun 1930 poliklinik ini meningkat menjadi rumah sakit dengan nama Rumah Sakit Elisabeth. Keluarga Schmutzer pun punya perhatian yang besar pada budaya lokal (Jawa). Gamelan telah lama digunakan sebagai pengiring kebaktian di tempat ini dan dalam berbagai upacara/acara.

Candi Hati Kudus Tuhan Yesus pun didirikan oleh keluarga Schmutzer sebagai tanda sykur atas kesuksesan dan Rahmat Illahi yang tercurah bagi keluarga. Peletakan batu pertamanya dilakukan tanggal 26 Desember 1927 bertepatan dengan peringatan 60 tahun sejak didirikannya pabrik gula. Penyatuan gaya lokal dan tradisi Gereja Katolik menjadi tanda bahwa gereja menghargai budaya masing-masing bangsa. Gereja merangkul semua bangsa.

foto dan teks a sartono
sumber:
Abdi Tyas Dalem Hati Kudus Tuhan Yesus Candi Ganjuran, t.t., Doa-doa untuk Ziarah di Ganjuran, Yogyakarta: tanpa nama penerbit.
Obed Asmoditomo dan Agustinus Sunarto, 2001, Hati Kudus Tuhan Yesus dari Ganjuran, Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta