- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Makanyuk»SATE SAYUR PASAR KANGEN
11 Jul 2011 09:19:00Pasar kangennya sudah selesai beberapa mingggu lalu, karena memang hanya kegiatan eksidental yang dilakukan satu tahun sekali. Sebagai ‘Pasar Kangen’ memang dimaksudkan menyajikan hal-hal yang bisa mengingatkan masa lalu di Yogya, selain makanan ada produk mainan dan sejenisnya. Salah satunya, ada sate koyor dan sate sayur.
Meski, ‘Pasar Kangen’ sudah usai, bukan berarti sate sayurnya tidak lagi jual. Tempat hariannya memang tidak di ‘Pasar Kanegn’ melainkan di pasar Beringharjo, tepatnya dekat tangga pintu masuk dari timur. Jadi, sate sayur sehari-harinya membuka dagangannya di pasar Beringharjo, dan ketika ada ‘Pasar Kangen’ di Taman Budaya yang buka malam hari, sate sayur ‘Mbok Mul’ ikut meramaikannya. Tak urung, di ‘Pasar Kangen’ ini sate sayurnya laris.
Sebut saja sate sayur ‘Pasar Beringharjo’, karena memang lokasi jualannya disana. Karena di pasar, pastilah bukanya pagi-siang, bukan malam hari, sebagaimana orang mengenal sate sayur di Yogya yang buka malam hari. Memang, di Yogya ada sejumlah sate sayur, yang semuanya menyerupai penyajiannya, yakni sate dan sayur kuah dengan lontong. Satenya dipisahkan dari sayur dan lontong.
Pada sate sayur ‘Pasar Beringharjo’ ini, satenya dibakar sampai matang dan empuk saat digigit. Tak disertakan ‘gajih’ pada satenya, semuanya daging. Kalau memilih sate koyor, bukan daging yang dibakar, melainkan gajih. Jadi, tinggal pilih, jenis sate mana yang disukai.
Di ‘Pasar Kangen’ sate sayur seperti menjadi ‘pilihan’. Banyak orang yang pesan dan menikmatinya. Satu porsi berisi 8 tusuk sate dan satu piring lontong sayur, membuat perut sudah kenyang. Harganya pun tidak mahal, hanya Rp 15.000 satu porsi. Tinggal ditambah minuman, teh atau jeruk, panas atau ditambahi es, tinggal pilih mana yang disukai.
Tempat memanggang satenya memperlihattkan ‘rasa kangen’ pada sate di Yogya dimasa lalu. Apinya membara dan arangnya kelihatan, sehingga sate cepat matang dan empuk. Untuk menambah bara api dikipas pakai kipas bambu, bukan pakai kipas angin kecil seperti kini banyak dilakukan oleh pedagang sate atau mie jawa. Pada sate sayur pasar Beringharjo di “Pasar Kangen’ prosesnya, dengan nada bergurau, disebutnya sebagai Yogya banget.
Dari segi rasa, dengan harga Rp 15.000 satu porsi. Wow, tidak kalah dengan sate sayur di lain tempat. Sate sayur pasar Beringharjo ini memberikan cita rasa yang khas: satenya manis, sayurnya pedas. Manis dan pedas berpadu dan bergelut sehingga membuat orang yang menikmatinya seperti ingin tambah. Atau memiliki rasa kangen pada sate itu.
Ada yang menyebutnya, perpaduan manis dan pedas, serta gurih pada lontong, merupakan rasa khas Yogya yang mudah ditemukan pada jenis menu gudeg: perpaduan manis, gurih dan pedas.
Pada sate sayur ini, ketiga jenis rasa itu juga ditemukan dan semuanya berpadu, dan hanya dengan Rp 15.000 kita bisa menikmatinya. Yes!
Makan yuk ..!
Ons Untoro
Artikel Lainnya :
- Gaya Pengantin Jawa Menjelang Abad ke-19(24/07)
- 15 Maret 2010, Kabar Anyar - PAMERAN FOTO 'WARNA-WARNI KARIMUNJAWA'(15/03)
- 23 Juli 2010, Kabar Anyar - MUSEUM MENJADI OBJEK JURNALISTIK KAUM MUDA(23/07)
- MENGGUGAH KESADARAN GENERASI MUDA TERHADAP MUSEUM(04/08)
- 29 Mei 2010, Kabar Anyar - PAMERAN DRAWING 'GLOOMY ALONE'(29/05)
- 4 Maret 2011, Figur Wayang - Kisah Sebelum Kematian(04/03)
Kuntz Agus Ayo Kembali Ke Bioskop(09/03) - Pameran Lukisan Sense of Colours 2010(22/11)
- Tembi sebagai Pusat Sumber Belajar (01/08)
- MESIN KETIK BRAILE DI MUSEUM YAP(10/09)