Candi Kimpulan: Bangunan Lama Dalam Kerudung Bangunan Modern

Dari sekian banyak situs atau katakanlah candi, mungkin hanya Candi Kimpulan yang relative sangat terlindungi keberadaannya. Mengapa demikian ? Salah satu alasannya adalah karena keletakannya yang berada di dalam kompleks Kampus Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Jl. Kaliurang KM 12, Sleman. Bukan hanya semata-mata karena keletakannya berada di dalam kampus, namun yang paling utama adalah karena keletakannya yang berada ‘di dalam” salah satu gedung di kampus tersebut. Candi Kimpulan tepatnya berada di dalam Gedung Mohammad Hatta, UII.

Oleh karena keletakannya yang seperti itu tidak setiap orang akan dengan mudah mengaksesnya. Bukan hanya itu. Sekitar candi ini kecuali memang dikitari bangunan bertingkat juga diberi pagar keliling. Memang masih bisa dilihat karena baik pagar maupunn gedung yang melingkunginya diberi kaca. Sedangkan pagar bagian luar berupa anyaman besi berbentuk persegi yang masih memungkingkan mata orang untuk melihatnya, tentu saja dari kejauhan atau jarak tertentu.

Orang yang ingin dapat memasuki lokasi candi haruslah melalui pos penjagaan satpam kampus setempat. Umumnya orang yang ingin mengunjunginya kemudian disarankan untuk meminta ijin terlebih dulu ke BP3 Yogyakarta yang berkantor di Bogem, Kalasan, Sleman. Orang yang datang dan dianjurkan demikian umumnya juga tidak akan berani melanjutkan niatnya untuk memasuki kompleks percandian. Kalau pun orang tersebut penasaran, tentu saja ia akan mengurus perijinannya ke kantor BP3 di Kalasan. Akan tetapi bagi awam hal demikian tentu akan dianggap sebagai merepotkan. Namun seperti itulah prosedur yang mesti ditempuh.

Pada satu sisi perijinan semacam itu memang dianggap merepotkan atau bahkan menyulitkan. Namun pada sisi lain hal ini juga menjadi penting untuk menjaga kelestarian kompleks percandian. Sekalipun demikian, seperti kompleks-kompleks candi lainnya yang relatif mudah dikunjungi dengan membayar retribusi tertentu mestinya Candi Kimpulan juga bisa diperlakukan demikian. Lebih-lebih candi ini telah selesai proses pemugarannya. Hal demikian tentu saja akan memberikan pemasukan bagi pemerintah setempat. Di samping itu, tentu saja bisa menjadi objek penelitian atau pengetahuan bagi khalayak. Keletakannya yang berada ”di dalam” area gedung (perpustakaan) UII mungkin yang menyebabkan keberadaan candi ini memang belum bisa menjadikannya sebagai semacam objek kunjungan umum dan terbuka.

Mungkin pada sisi lain Candi Kimpulan merupakan salah satu candi yang karena keletakannya seperti itu menjadikannya sebagai candi ”teraman” di Indonesia. Mungkin juga merupakan candi yang mewakili bangunan abad 9-10 yang bisa berdampingan dan ”menyatu” dengan bangunan yang dibuat abad 20. Kontras gaya arsitektural dari dua masa dan dua peruntukan atau fungsi yang berbeda itu menjadikan sosoknya demikian unik. Tidak banyak candi yang mendapatkan nasib mujur semacam Candi Kimpulan itu. Banyak candi atau BCB lain yang sebenarnya memiliki keunikan arsitektural maupun ragam hias dan simbol yang unik namun karena keletakannya yang relatif terbuka menjadi objek sasaran tangan-tangan jahil dan tidak bertanggung jawab.

Di Candi Kimpulan di Jogja ini kita bisa menikmati pemandangan dari dua gaya arsitektur dari dua masa sekaligus. Bangunan baru yang modern tampak menjadi semacam ”pagar” atau benteng bagi bangunan lama (Candi Kimpulan). Jika dicermati Candi Kimpulan menjadi semacam benda koleksi dalam sebuah museum yang ditempatkan dalam etalase kaca. Sekali lagi hal ini baru ada di Jogja. Penasaran ? Silakan Anda mengunjunginya.

a.sartono

Candi Kimpulan: Bangunan Lama Dalam Kerudung Bangunan Modern Candi Kimpulan: Bangunan Lama Dalam Kerudung Bangunan Modern Candi Kimpulan: Bangunan Lama Dalam Kerudung Bangunan Modern Candi Kimpulan: Bangunan Lama Dalam Kerudung Bangunan Modern




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta