- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Yogyakarta-yogyamu»BAHAN JAMU DI PASAR BERINGHARJO MELIMPAH
30 Jun 2010 10:50:00Yogyamu
BAHAN JAMU DI PASAR BERINGHARJO MELIMPAH
Hampir semua kebutuhan hidup manusia dapat ditemukan di pasar-pasar. Sekalipun demikian, ada juga kebutuhan hidup manusia lain yang tidak tersedia di pasar. Kalaupun ada, kadang-kadang tidak lengkap. Bahan herbal atau jamu sering tidak dapat ditemukan di sembarang pasar. Namun demikian, Pasar Beringharjo yang terletak di pusat kota Yogyakarta menyediakan hampir semua bahan kebutuhan jamu (herbal) yang antara lain berupa rimpang, umbi, batang, akar, kulit, bunga, buah, daun, tangkai dan seterusnya. Bahan-bahan tersebut dapat ditemukan di Pasar Beringharjo khususnya di los jamu-jamuan.
Salah satu pemilik atau pedagang bahan jamu atau bahan herbal bernama Ibu Samsiah yang mulai mengelola kios jamunya sejak 1990. Selama 12 tahun itu pula ia terus dapat mengembangkan usahanya dalam bidang penyediaan bahan jamu sehingga kini memiliki beberapa kios. Bahkan ia mampu megembangkan usahanya di luar Pasar Beringharjo dengan membuka kios herbal di wilayah Godean.
Baginya urusan bahan jamu bukan lagi urusan yang asing. Pasalnya sejak kanak-kanak ia sudah berkecimpung dalam dunia jamu bersama embahnya. Sekalipun di masa itu ia tidak atau belum serius menangani soal jamu, akan tetapi menjelang embahnya pensiun dari kerjanya ia bisa memenangkan undian kios di los jamu di Pasar Beringharjo. Mulai dari situlah ia tertarik untuk mengembangkan usaha yang selama itu dirintis oleh embahnya. Dulunya Samsiah lebih tertarik menggeluti profesi sebagai pedagang gula jawa, namun begitu mendapatkan kios di los jamu minatnya berubah ke sana.
Ada lebih dari 160 jenis bahan herbal yang dapat dijadikan jamu yang kami jual di kiosnya. Dari ratusan jenis bahan herbal itu ada beberapa jenis yang harganya cukup mahal, yakni inggu dan sarang semut. Untuk inggu ia menjualnya dengan harga sekitar 600.000 rupiah per kilogram. Sedangkan jenis yang lain lagi adalah sarang semut yang harganya mencapai sekitar 500.000 ribu rupiah per kilogramnya. Sedangkan bahan-bahan herbal yang berharga menengah di antaranya adalah binahong yang harganya mencapai 60.000 per kilogram, umbi dewa seharga 70.000 per kilogram, dan keladi tikus seharga 50.000 per kilogram.
Harga yang tinggi ini disebabkan oleh langkanya persediaan dan juga karena khasiatnya yang ampuh. Kedua bahan ini terpaksa didatangkan dari Papua karena untuk Jawa sendiri tidak bisa mensuplainya. Bahkan banyak jenis bahan lain yang lebih murah juga tidak bisa didapatkan di Jawa. Untuk itu ia terpaksa memesannya dari Kalimantan, Sumatera, dan lain-lain. Dari sekian ratus jenis bahan herbal ini memiliki kegunaan atau khasiat yang berbeda-beda. Misalnya rimpang tanaman ini berkhasiat untuk mengobati sakit itu. Daun ini berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit anu, dan sebagainya. Menurut para penjual bahan jamu, hampir semua penyakit bisa disembuhkan oleh bahan-bahan herbal ini. Hanya dibutuhkan takaran yang pas dan ketelatenan dalam pengobatan. Untuk keperluan itu memang dibutuhkan peracik jamu yang berpengalaman kecuali tentu saja, nasihat dan saran dokter. Ada pula penyakit yang sulit disembuhkan denga bahan herbal untuk itu rumah sakit dan dokter adalah solusinya.
Bagi Ibu Samsiah berjualan bahan jamu tidak pernah ada halangan atau kendalanya sama sekali. Semuanya terasa baik-baik saja. Soal sepi atau ramainya pembeli juga dianggapnya biasa-biasa saja. Ia mengalir mengikuti suasana saja. Pasang surut rejeki itu soal biasa.
Dari sekian ratus jenis bahan jamu ini jenis untuk bumbulah yang paling laris di pasaran. Maklum bahan jamu yang bisa digunakan untuk bumbu hampir setiap hari dibutuhkan orang untuk penyedap masakan. Bahan jamu yang sekaligus bisa dijadikan sebagai bumbu misalnya jahe, kencur, asam, lengkuas, kunir, sereh, kayu manis, cengkeh, pala, dan sebagainya.
Anda menderita sakit dan ingin mencoba khasiat herbal berkhasiat obat, coba saja datang ke los jamu Pasar Beringhjarjo, Yogyakarta. Siapa tahu cocok tanpa harus merogoh kocek yang dalam sekalian mengenali kekayaan aneka jenis tanaman berkhasiat obat yang ada di Indonesia. Mau bikin jamu, datanglah ke Beringharjo !
a. sartono k
Artikel Lainnya :
- Gabul, Ampas Singkong yang Populer di Pundong, Bantul, Jogja(29/02)
- Pameran Tunggal Lukisan Sohieb Toyaroja Bunga Dan Wanita(13/06)
- 14 Juli 2010, Yogya-mu - ZEBRA CROSS GAMBAR ORANG DI YOGYAKARTA(14/07)
- Karikatur 1(17/09)
- KALAH RUPA MENANG DUPA(24/05)
- Mercusuar di Pantai Selatan Jogja(09/05)
- PROFIL TKI YOGYA PADA ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA(20/01)
- Kebudayaan Indis. Dari Zaman Kompeni sampai Revolusi(18/01)
- Dolanan Balapan Neker Nganggo Sendok-1 (Permainan Anak Tradisional-79)(17/04)
- 17 Mei 2010, Klangenan - KATA-KATA DALAM PUBLIKASI PILKADA(17/05)