ABON IKAN TUNA, SATU MAKANAN KHAS LAIN DARI JOGJA (1)

Ikan, apalagi ikan laut mungkin bagi masyarakat Jogja belum begitu digemari. Maklum, Jogja memang dapat dikatakan sebagai wilayah pedalaman yang relatif jauh tersentuh hasil-hasil budidaya kelautan. Banyak orang Jogja yang kurang tahan pada aroma amis ikan yang bagi masyarakat pantai justru sering dikatakan sebagai aroma harum/segar khas ikan laut. Untuk itulah tidak terlalu keliru kalau dikatakan tingkot konsumsi ikan bagi masyarakat Jogja masih relatif rendah dibandingkan dengan masyarakat di kota lain

Sekalipun demikian, Nurul Indah Khasanah, ST (40) dan suaminya, Ir. Priyadi Samburianto (46) berani memproduksi dan memasarkan produk makanan olahan yang berbahan baku ikan kepada masyarakat Jogja. Pada awalnya, produk makanannya hanya ditawarkan secara gratis kepada tetangga di kanan kirinya. Hampir semuanya merasa aneh dengan produk olahan ikan dari suami istri ini. Aneh karena saat itu belum umum dan aroma amis khas ikannya belum terlalu tereliminasi. Maklum, sebagian besar tetangga Priyadi Samburianto adalah wong asli Jogja.

Tetangga kanan kiri Sambudi Samburianto yang cenderung belum menyukai produk olahan ikannya ini tidak membuat Sambudi Samburianto mundur, sekalipun hal semacam itu tak urung membuat dirinya juga diliputi perasaan cemas, khawatir, bahkan hampir putus asa. Ada enam bulanan ia mengalami hal-hal yang demikian itu. Akan tetapi ia tidak mau menyerah. Kritik dan keengganan tetangganya untuk mengkonsumsi produknya akhirnya menjadi cambuk baginya untuk meningkatkan mutu produknya. Percobaan terus dilakukan atas produknya. Produk andalan dari Priyadi Samburianto bersama istrinya itu diwadahi dalam badan usahanya yang dinamakan Khansa Snack & Food Yogyakarta. Sedang produk utamanya adalah Abon Ikan Tuna.

Ide membuat Abon Ikan Tuna ini berawal dari kebiasaan makan ikan di dalam keluarga Priyadi Samburianto. Ibunya, Hj. Sumarti (82) adalah orang asli dari Riau yang sudah sangat akrab dengan ikan laut. Bahkan boleh dikatakan bahwa ikan laut menjadi menu harian bagi keluarganya. Jadi, ikan laut sudah sangat akrab bagi keluarganya. Kebetulan Hj. Sumarti sudah biasa membuat abon ikan. Kecuali rasanya yang enak abon ikan juga bisa tahan berhari-hari tanpa basi. Hal inilah yang menginspirasi Priyadi dan istrinya untuk memproduksi abon ikan dalam skala besar dan menjadi salah satu sumber pendapatan bagi keluarga.

Setelah melakukan serangkaian uji coba, akhirnya produk Abon Ikan Tuna dari keluarga Priyadi ini pun diterima masyarakat luas. Bahkan pada tahun 2009 Khansa Snack & Food Yogyakarta dengan produk Abon Ikan Tunanya berhasil menjadi juara I dalam Lomba UKM tingkat Propinsi dengan kategori sebagai UKM Pengolah Hasil Kelautan dan Perikananan Binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi DIY. Produknya pun ditahbiskan sebagai salah satu produk kuliner alternatif khas Kabupaten Sleman. Hal ini memang menjadi alasan yang sesuai mengingat Khansa Snack & Food Yogyakarta memang beralamatkan di Sleman, yakni di Jl. Kaliurang KM 7, Gang Melati IV No. 38, Kayen, Ngaglik, Sleman.

Secara bertahap usaha Khansa Food pun mulai meningkat. Kini opmsetnya telah mencapai 19-21 jutaan rupiaj setiap bulannya. Meskipun demikian, untuk pasar Jogja masih dapat dikatakan belum begitu lancar. Kecuali itu Priyadi juga masih terus memodifikasi mesin pengolah abon ikan karena kapasitasnya belum mampu berproduksi dalam jumlah besar.

bersambung

Foto: Ir. Priyadi Samburianto/Khansa Snack & Food Yogyakarta

ABON IKAN TUNA, SATU MAKANAN KHAS LAIN DARI JOGJA (1) ABON IKAN TUNA, SATU MAKANAN KHAS LAIN DARI JOGJA (1)

ABON IKAN TUNA, SATU MAKANAN KHAS LAIN DARI JOGJA (1)




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta