- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Yogyakarta-tempo-doeloe»Peresmian Museum Sana Budaya, 6 Nopember 1939
17 Oct 2007 09:47:00Djogdja Tempo Doeloe
Peresmian Museum Sana Budaya, 6 Nopember 1939
Salah satu Muesum di Yogyakarta, dari sejumlah museum yang ada adalah Museum Sana Buadaya. Museum ini dikenal dengan sebutan "museum Sana Budaya Alun-alun utara", karena letaknya memang di sebelah utara alun-alun utara. Mesum ini diresmikan berdirinya oleh Sultan Hamengku Buwana VIII pada 6 Nopember 1939. Sejak diresmikan hingga hari ini, Museum Sana Budaya masih terletak di tempat semula. Biasanya, orang yang data ke Yogyakarta dan mengunjungi Kraton Yogyakarta bisa sekaligus melihat Museum Sana Budaya, apalagi letak museum dengan Kraton hanya sekitar 200 Km. Bahkan, ketika orang berjalan ke Alun-alun utara tinggal menyebrang jalan menuju Museum Sana Budaya.
Sultan Hamengku Buwono VIII adalah pelindung Museum Sana Budaya. Beliau juga menghadiahkan tanah bangunan museum yang terletak di alun-alun utara.
Dewan pengurus harian mueseum terdiri atas: Ketua, P.H. Hadinegara, wakil ketua J.L. Moens, Sekretaris merangkap bendahara,S.Koperberg. Gedung Museum ini dirancang menurut gaya jawa oleh Ir.Thomas Karsten di Semarang dan kemudian tahun 1939-1940 diperluas lagi dengan sebuah pendopo di sebelah timur Museum dan sebuah sekolah kerajinan tangan. Tujuan utama museum ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan sejarah kebudayaan Sunda, Jawa, Madura dan Bali.
Dari setiap daerah dikumpulkan benda-benda budaya, antara lain mengenai wayang, alat musik, pakaian, ukiran dan pa saja yang berkait dengan kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan masyarakat Bali, Jawa dan Madura.
Sejak awal berdirinya, bahkan sejak sebelum diresmikan, di mueseum ini diselenggarakan kegiatan kebudayaan, seperti misalnya tahun 1936 pernah didakan pameran hasil karya batik, emas, perak, lukisan dan ukiran. Hingga sekarang, di Mueseum Sana Budaya sering diselenggarakan kegiatan kebudayaan.
Bahan dan foto diambil dari Java-Institut Dalam Foto.
Artikel Lainnya :
- PANCASILA DAN UUD 45 YANG DILUPAKAN(19/07)
- Watak Wanita Berdasarkan Katuranggan(23/06)
- PENDIDIKAN PERTANIAN ALA BELANDA(01/02)
- Diorama Baru dengan Layar Sentuh Di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta(21/04)
- MOTIF BATIK PENTING TAPI TERNYATA TAK SEKADAR MOTIF(16/05)
- Chairil Anwar. Pelopor Angkatan 45 (20/01)
- 8 Juli 2010, Primbon - Nyapih(08/07)
- 17 Februari 2011, Kabar Anyar - ADA CINTA DI BENTARA(17/02)
- Pengetahuan, Sikap, Keyakinan, dan Perilaku di Kalangan Generasi Muda Berkenaan dengan Perkawinan Tradisional di Kota Semarang Jawa Tengah(01/07)
- DJAKA LODANG 1 (15/06)