- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Makanyuk»SATE BUNTEL TAMBAK SEGARAN
01 Jun 2009 07:48:00Makan yuk ..!
SATE BUNTEL TAMBAK SEGARAN
Jika Anda sedang bosan dengan sate “konvensional”, cobalah sate buntel di warung Tambak Segaran. Sate buntel adalah daging giling yang dibungkus lemak tipis. Sate ini disajikan tanpa tusuk, hanya berupa potongan daging, beserta kecap, acar timun, bawang merah dan sambal. Karena digiling, tentu dagingnya empuk. Rasanya lezat. Tidak prengus sama sekali. Cocok dipadu dengan kecap ala warung ini yang encer dan manisnya sedang.
Menu khas lainnya adalah gule sumsum. Tulang-tulang paha disajikan dalam kuah gule, dilengkapi sebilah bambu tipis. Sumsum di dalam tulang ditusuk-tusuk lalu disedot, sruuup…. hmm, sungguh nikmat. Sumsum ini sama sekali tidak amis.
Tembi juga mencoba gule kaki. Beda dengan di sebagian warung, kikil yang menempel di kaki ini mulus, tanpa bulu sedikit pun. Kikilnya empuk dan rasanya gurih.
Menurut Bu Budi, pemilik warung ini, pembersihan bulu memang diutamakan. Selain untuk penampilan, adanyabulu akan mempengaruhi rasa.
Sedangkan daging buntel, kata Bu Budi, justru diambil dari bagian daging yang keras, yang meliputi sekitar 70% dari daging kambing. Daging ini, lanjutnya, lantas digiling kemudian dibungkus dengan lembaran lemak tipis yang melapisi perut besar. Setelah itu baru dibakar.
Untuk menu lainnya, seperti sate daging dan koyor, gule sumsum dan gule kaki, Bu Budi merebusnya dalam kuah gule. Berbeda dengan warung umumnya, di sini kuah gule justru hanya diberi sedikit santan. Yang paling banyak, untuk penguat rasa, adalah kaldu kambing.
Sejak dulu menu andalan Tambak Segaran adalah sate buntil dan gule sumsum. Menurut Bu Budi, ayahnyalah yang menemukan kedua menu khas tersebut.
Bu Budi memang mewarisi keahlian ini dari ayahnya, Pak Liem, yang merintis warung Tambak Segaran di Solo pada 1948. Sejak kelas 6 SD, sehari-harinya anak kedua Pak Liem ini membantu ayahnya di warung itu. Lalu ketikamenikah dengan Pak Budi, pada 1977 ia pindah ke Yogya, kota asal suaminya. Saat itu ia hanya mendampingi sang suami yang membuka usaha onderdil.
Setelah suaminya meninggal, Bu Budi diminta Pak Liem membuka cabang Tambak Segaran. Jadilah cabang pertama dibuka di tempat tinggalnya, Mangkuyudan, pada 1984. Warungnya cukup laris. Pada 1987, ia pindah ke Jl Katamso No 192, tempatnya sekarang. Ia dibantu putranya, yang dipersiapkan untuk melanjutkan usaha keluarga ini. Sedangkan putrinya telah membuka cabang di Jl Kapten Haryadi, Kaliurang.
Warung Tambak Segaran buka setiap hari, pukul 12 siang hingga 10 malam. Setiap harinya warung ini menghabiskan sekitar 10 kg kambing. Jenis kambing yang dipakai adalah kambing gibas, bukan kambing Jawa. Bu Budi menuturkan, dari dulu ayahnya memilih kambing ini karena tubuhnya besar, serta yang berusia tua karena dagingnya sudah “jadi”. Yang penting adalah cara mengolahnya agar daging bisa empuk. Salah satu caranya, selain merebus lama, adalah dengan membuang seluruh otot kambing. Toh otot kambing, menurutnya, masih bisa disajikan sebagai sate koyor.
Menu yang juga menjadi andalan warung ini adalah tongseng. Bersama sate buntel dan gule sumsum, kata Bu Budi, menu ini paling banyak dipesan pengunjung. Ada pula gule daging dan tengkleng. Gule di warung ini tidak memakai jeroan.
Harga satu porsi sate buntel yang terdiri dari dua potong daging sebesar Rp 25.000, sama dengan sepiring tongseng. Separuh porsi sate buntel (satu potong) Rp 13.000. Seporsi gule sumsum dan gule kaki Rp 15.000. Sedangkan sate koyor (5 tusuk) Rp 10.000, sama dengan seporsi gule daging dan gule tengkleng.
Warung ini juga menjual bumbu instan gule kambing dan ayam, produksi sendiri. Kecap yang digunakan pun buatan sendiri. Di balik kekhasan Tambak Segaran, terdapat keahlian mengolah masakan dan bahan makanan yang layak diapresiasi lidah.
a. barata
Artikel Lainnya :
- Putri Pariwisata 2011 Pernah Jadi Tukang Daging(14/05)
- Wedi Rai Wani Silit(23/10)
- SENSASI SUP SUMSUM DAN TULANG MUDA DI RUMAH MAKAN SPESIAL SUP PAK THONY(04/07)
- Candi Sebagai Warisan Seni dan Budaya Indonesia(14/01)
- 18 Februari 2011, Kolom - SUPPORTER, JIWA DAN EKSPRESI ANAK MUDA(18/02)
- 13 Agustus 2010, Pasinaon basa Jawa - WULAN PASA 1431 HIJRIYAH(13/08)
- Masyarakat Wajib Tolak Siaran TV yang Negatif(06/11)
- PROFIL PANGERAN JAWA TAHUN 1897(08/10)
- SING SABAR SAREH BAKAL PIKOLEH(26/04)
- KURSUS TEMBANG MACAPAT TINGKAT DASAR X(10/08)