Tembi

Jaringan-museum»MUSEUM SANDI MENJUNGKALKAN MUSEUM WAYANG

16 Jul 2011 12:36:00

MUSEUM SANDI MENJUNGKALKAN MUSEUM WAYANGMuseum Sandi Yogyakarta akhirnya menjungkalkan Museum Wayang Kekayon Yogyakarta sebagai juara bertahan 2010 dengan skor 2—0 dalam Turnamen Bulutangkis Antar Museum se-DIY yang dilaksanakan pada Selasa (28/6) lalu di lapangan bulutangkis Ruang Serbaguna Monumen Yogya Kembali (Monjali), Sleman. DI Yogyakarta. Turnamen Bulutangkis tersebut telah diselenggarakan untuk ketiga kalinya oleh Monjali sejak tahun 2009 lalu. Kegiatan turnamen tahun ini pun dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Monjali ke-22.

Pada pertandingan ganda pertama, permainan sempat berjalan imbang dan ramai dengan skor saling mengejar. Namun akhirnya pasangan ganda MuseMUSEUM SANDI MENJUNGKALKAN MUSEUM WAYANGum Sandi, yakni Diky/Nanta akhirnya bisa menakhlukkan pasangan ganda Museum Wayang, yakni Ardi/Hariyadi dengan skor 30—27. Tertinggal 1—0, Museum Wayang berusaha mengejar ketertinggalannya. Namun pertandingan kedua yang mempertandingkan nomor tunggal putra, justru Museum Wayang dibuat bulan-bulanan oleh Museum Sandi. Pertandingan tidak imbang, sehingga Wadi (Museum Sandi) bisa mengalahkan Johan (Museum Wayang) dengan skor telak 30—13. Dengan demikian Museum Wayang berhak meraih gelar runner up.

Sebelum mengalahkan Museum Wayang di partai final, Museum Sandi mengalahkan lawan-lawannya, mulai babak pertama hingga di semifinal, yakni: Museum TNI AD A, Museum Tembi A, Museum Monjali, dan Museum Biologi. Sementara Museum Wayang sendiri sebelum menuju final, telah mengalahkan rival-rivalnya, yakni Museum UPN A, Museum Pergerakan Wanita “Kowani”, dan Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa. Sebelumnya di babak pertama, Museum Wayang mendapatkan bye.

Untuk juara III dan IV diduduki oleh Museum Biologi dan Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa. Pada perebutan juara III dan IV ini, Museum Biologi mengalahkan Museum Dewantara dengan skor 2—1. Pada pertandingan pertama ganda Gunawan/Mukhlis (M.Biologi) mengalahkan pasangan Nasir/Bambang (M.Dewantara) dengan skor 30—24. Pada pertandingan kedua Sunarto (M.Biologi) dibekuk Yudi (M.Dewantara) dengan skor 6—30. Ganda penentuan dari Museum Biologi, yakni Trijayadi/Teguh menggulung Heron/NMUSEUM SANDI MENJUNGKALKAN MUSEUM WAYANGuri (M. Dewantara) dengan skor 30—16.

Dengan demikian, Turnamen Bulutangkis Monjali 2011 yang berlangsung mulai tanggal 15—28 Juni telah berakhir dengan juara pertama Museum Sandi. Walaupun sebenarnya sebelum Museum Sandi mencapai kemenangan ini sempat diprotes oleh Museum AD yang menganggap pemain dari Museum Sandi bukan asli karyawan atau pegawai museum. Padahal diadakannya turnamen ini sebenarnya untuk mengakrabkan sesama pengelola museum, khususnya yang bernaung di bawah organisasi Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, seperti yang disampaikan oleh Benny Sugito, BSc, Kepala Bagian Operasional Monjali saat memberi sambutan penutupan. Yang terpenting, lanjutnya, bukan kemenangan itu sendiri tetMUSEUM SANDI MENJUNGKALKAN MUSEUM WAYANGapi rasa kekeluargaan dan sportivitas. Sehingga ke depannya, akan dibuat aturan yang lebih tegas.

Demikian pula yang disampaikan oleh KRT. Thomas Haryonagoro, Ketua Umum Barahmus DIY dalam sambutan sebelum menutup turnamen. Ia mengatakan bahwa diadakan turnamen bulutangkis ini dengan tujuan untuk saling mengakrabkan dan ajang silaturahmi antar pengelola museum. Yang utama bukan kemenangan tetapi keakraban. Thomas juga berusaha di tahun mendatang Barahmus mencoba akan memberi piala bergilir untukMUSEUM SANDI MENJUNGKALKAN MUSEUM WAYANG turnamen ini. Tidak lupa ia juga mengucapkan selamat kepada tim-tim yang meraih juara.

Turnamen Bulutangkis Antar Museum se-DIY 2011 ini diikuti oleh 26 tim dari 16 museum ditambah peserta dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta. Juara I hingga IV, masing-masing mendapatkan piagam, piala, dan uang pembinaan yang besarnya bervariasi antara Rp 1.000.000,00 – Rp 250.000,00. Selain itu, juga ada hadiah untuk pemain atau tim istimewa, antara lain pemain humoris (Poniman/M. Benteng Vredeburg), pemain terfavorit (Yudi/Museum Dewantara), tim tergigih (Museum AD). Masing-masing pemain atau tim istimewa mendapatkan hadiah berupa sepatu olahraga dan raket.

Suwandi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta