- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Jaringan-museum»KERIS TANGGUH BUDA, MASTERPIECE MUSEUM Tembi
10 Sep 2011 06:55:00Salah satu koleksi masterpiece atau unggulan Museum Tembi ketika Anda datang ke Tembi Rumah Budaya adalah benda keris dengan tangguh Buda. Orang-orang perkerisan sering menyebut “perkiraan pembuatan” keris dengan istilah tangguh. Dalam bahasa Jawa, tangguh singkatan dari “sing disengguh” yang artinya kurang lebih perkiraan pembuatan. Keris tangguh Buda tersebut memiliki berat 3 kg (tanpa warangka) atau 3,8 dengan warangkanya. Bayangkan jika Anda membawa keris dengan berat sedemikian itu, tentu akan terasa berat bukan? Namun keris dengan berat sekian itu benar-benar dimiliki oleh Museum Tembi.
Ciri keris tangguh Buda itu, bahwa pegangan keris menyatu dengan keris dan terbuat dari logam yang sama, antara lain campuran dari logam besi. Untuk keris-keris yang dibuat pada masa sesudahnya, biasanya pegangan keris terbuat dari kayu. Masih mengenai keris istimewa itu, memiliki pamor beras wutah. Dalam bahasa Indonesia, beras wutah artinya kurang lebih beras tumpah atau berserakan. Memang kalau dilihat sepintas, keris itu di kedua permukaannya berhiaskan (semacam berwarna putih) seperti beras wutah. Sementara masih menurut keterangan label yang tertera, keris itu memiliki dapur (semacam bentuk fisik keris) Jalak Buda Singabarong. Memang, apabila dilihat dengan seksama, di salah satu bagian pangkal keris ada ornamen berbentuk seekor singa.
Itulah sebuah koleksi unik yang dimiliki Museum Tembi. Ketika Anda berkunjung, bisa melihat dari dekat dan lebih detail mengamati koleksi tersebut. Sementara koleksi keris unik lainnya dari Museum Tembi yang bisa ada lihat adalah koleksi Cundrik. Kadang orang menyebutnya dengan senjata Patrem. Sepintas bahannya sama dengan keris. Namun untuk ukuran, Cundrik lebih kecil jika dibandingkan dengan keris. Senjata ini biasa dipakai atau dibawa oleh kaum wanita, termasuk prajurit wanita, sebagai senjata untuk membela diri.
Ada sekitar 11 koleksi senjata Cundrik yang dipamerkan di Museum Tembi. Cundrik terkecil dengan ukuran sekitar 5 cm. Jadi ukurannya sangat kecil. Cundrik terkecil ini memiliki ciri antara lain, rangka dari kayu Sanakeling, dapur patrem, lurus, pamor sanak, dan tangguh Mataram. Ada sebuah cundrik lain yang berukuran lebih besar sedikit, yakni dengan ciri antara lain, dapur Jangkung, pamor kelengan, dan memiliki tangguh Majapahit.
Ternyata Museum Tembi juga memiliki koleksi senjata khas Jawa Barat, yakni Kujang. Bagaimana dengan koleksi Kujang tersebut? Ikuti kisah selanjutnya hanya di web ini.
bersambung
Suwandi
Artikel Lainnya :
- BESENGEK TEMPE BENGUK, SALAH SATU MAKANAN KHAS KABUPATEN KULON PROGO(10/11)
- 4 Maret 2010, Situs - TUK SI BEDUG: SALAH SATU PETILASAN MBAH BERGAS(04/03)
- 22 Desember 2010, Perpustakaan - Jawa Sejati. Otobiografi Go Tik Swan Hardjonagoro (22/12)
- Denmas Bekel(27/04)
- Bisma (7) Matang Dalam Usia Muda(09/02)
- 17 Juni 2010, Situs - KURANG ?(17/06)
- SASI RUWAH(22/07)
- BERJUAL BELI ALA PINGGIR JALAN DI JOGJA MASA LALU(21/10)
- 30 Oktober 2010, Kabar Anyar - PUBLIC GOODS DARI PEMERINTAH(30/10)
- KREATIVITAS UNTUK ATASI SAMPAH(27/06)