Ada Lumba-Lumba Di Bantul
Kali ini betul-betul ada ikan lumba-lumba di Bantul. Bukan terdampar di pantai Selatan seperti halnya ikan Hiu, yang terdampar dan telah menjadi bangkai. Ini kali, ikan lumba-lumba tidak dipantai, melainkan di lapangan Dwiwindu, Bantul, yang letaknya di tengah kota, jalan utama kota Bantul. Ikan lumba-lumba berenang-renang di dalam kolam buatan, dan seperti biasa, ikan lomba-lomba tersebut ‘mempertunjukkan’ kemampuannya menghibur orang yang melihat, bukan hanya anak-anak, tetapi orang dewasa juga menikmatinya.
Setidaknya, selama satu bulan terhitung mulai tanggal 14 September sampai 14 Oktober, ikan lumba-lumba akan menghibur masyarakat Bantul khususnya, dan masyartakat Yogya umumnya. Pada Kamis (27/9), beberapa sekolahan SD di Bantul bersama-sama melihat permainan lomba-lomba. Anak-anak tersebut membeli tiket seharga Rp 10.000 dari harga yang seharusnya dijual Rp. 20.000. Sekitar 1 jam anak-anak diminta melihat beberapa binatang melakukan permainan. Jadi, memang bukan hanya ikan lumba-lumba yang ‘menghibur’ anak-anak.
Diawali dengan penampilan burung Kakatua, yang diajak bermain-main, tetapi nampak sekali kesulitan melakukan, sehingga anak-anak tidak tertawa melihat pertunjukkan burung kakatua itu. Salah satu permainan misalnya, meminta burung kakatua mengenalkan namanya dengan cara membuka huruf-huruf yang ditutup. Satu demi satu huruf dibuka dan muncul tulisan ‘Namaku Dona’. Tapi huruf ‘N’ tidak ikut terbuka, sehingga yang terbaca: Amaku Dona’.
Selain burung kakatua, ditampilkan pula 2 ekor anjing laut, dengan berbagai macam permainan, misalnya main bola basket, mendorong gerobag bakso, menari dan bermacam permainan lainnya. Anak-anak terlihat banyak yang tertawa memperhatikan 2 anjing laut bermain-main menghibur mereka.
Setelah beberpa binatang mengawali permainan untuk menghibur anak-anak. Pada bagian akhir, kira-kira 15 menit, ikan lumba-lumba mulai main. Ketika, sebut saja, sang pawanng baru memberi tanda, ikan lumba-lumba sudah meloncat tinggi dari air, sehinga penonton yang duduk paling depan terkena cipratan air. Ikan lumba-lumba bergerak lincah, dan ketika diberi tanda satu lubang besar, ikan lumba-lumba segera tahu, dengan lincah ikan lumba-lumba meloncat melewati batang penjalin dalam bentuk lingkaran. Anak-anak bersorak senang melihat hal itu.
Ada permainan lain, yang rasanya menarik, tetapi bisa terasa sakit bagi yang terkena. Maka, oleh pembawa acara, orang tua agar menjaga anaknya. Permainan berupa, ikan lumba-lumba, laiknya manusia, menendang bola menggunakan mulutnya. Ketika bola dilempar di kolam, ikan lumba-lumba segera menendangnya dan terlempar jauh sampai di ujung paling atas tempat duduk penonton. Anak-anak serta orang tua murid dan guru-guru tertawa lepas melihat ulah ikan lumba-lumba. Pada tendangan yang kesenian, bola mengenai muka seorang siswa SD, dan karuan. Siswa SD itu menangis.
Selain menendang bola, ikan lumba-lumba juga membawa lingkaran kecil dengan mulutnya dan berenang mengelilingi kolam. Para penonton mengringi dengan tepuk tangan. Ikan luma-lumba, memainkan seujumlah permainan, yang tak bisa dilepaskan oleh ikan lumba-lumba ialah meloncat tinggi-tinggi.
Untuk memberi kenangan para hadirin pada ikan lumba-lumba, para penonton yang tertarik diminta untuk berfoto bersama dengan ikan lumba-lumba. Dua ikan lumba-lumba tiduran di lantai yang beralas plastik, yang tertarik foto mendekati ikan lumba-lumba sambil memegangi lumba-lumba, dan fotografer yang disediakan oleh penyelenggara segera mengambil momentum itu: klik! klik!.
Tentu tidak gratis foto bersama dengan lumba-lumba. Sebelum foto bersama harus mendaftarkan di loket, setelah itu fotografer segera akan memotret.
Ikan lumba-lumba, sekedar untuk publikasi, selebihnya ada binatang lain yang ikut tampil menghibur. Selain itu ada ikutan lain, seperti souvenir ikan lumba-lumba yang ditawarkan disela-sela pertunjukkan dimulai.
Kita tahu, ikan lumba-lumba bisa menghasilkan uang.
Ons Untoro
Artikel Lainnya :
- MAKAM PAHLAWAN DI LUAR TAMAN MAKAM PAHLAWAN(28/07)
- 9 April 2011, Jaringan Museum - SENAM BARAHMUS DI AWAL 2011(09/04)
- 25 Maret 2011, Figur Wayang - Antareja (25/03)
- 8 Mei 2010, Jaringan Museum - GERAK JALAN SEHAT, MEWARNAI HUT KE-1 MUSEUM BAHARI YOGYAKARTA(08/05)
- 12 Juli 2010, Klangenan - RUANG PAMER DI YOGYA:WACANA DAN VISUAL(12/07)
- SEKOLAH UNTUK BANGSA JAWA DI YOGYAKARTA TEMPO DULU(07/10)
- 10 Maret 2010, Perpustakaan - Tayub. Pertunjukan dan Ritus Kesuburan(10/03)
- MCK DI YOGYAKARTA(01/01)
- 8 Maret 2011, Djogdja Tempo Doeloe - DEMONSTRASI DI TITIK NOL JOGJA , TAHUN 1998(08/03)
- Denmas Bekel(04/02)