Tembi

Yogyakarta-yogyamu»MCK DI YOGYAKARTA

01 Jan 2008 04:10:00

Yogyamu

MCK DI YOGYAKARTA

Kebutuhan tempat untuk membersihkan diri, membuang hajat besar maupun kecil, dan membersihkan segala sesuatu merupakan kebutuhan yang cukup vital juga bagi manusia. Hanya saja pada masyarakat yang boleh dikatakan belum atau kurang maju pandangannya terhadap kebutuhan itu, masih sering menganggap kebutuhan akan hal itu merupakan kebutuhan yang tidak penting. Tidak mengherankan apabila kemudian masyarakat yang demikian itu menyandarkan kebutuhan akan MCK semata hanya pada faktor lingkungan alam belaka. Sungai, parit, telaga, dan sumber-sumber air merupakan andalan masyarakat yang demikian itu. Pada sisi ini faktor kesehatan lingkungan sering terabaikan oleh mereka.

Dalam masyarakat Jawa khususnya, adalah istilah pakiwan. Secara etimologis kata ini berasal dari kata dasar kiwa 'kiri' yang selalu dikonotasikan sebagai sesuatu yang tidak/kurang penting. Sesuatu yang dinomorduakan, sesuatu yang tidak etis untuk ditampakkan di depan serta derajatnya selalu lebih rendah daripada tengen 'kanan'. Istilah pakiwan itu sendiri sebenarnya mengacu pada pengertian tempat yang kiwa, yakni suatu tempat yang letaknya dipinggirkan atau dipisahkan dari suatu tempat yang besifat kanan. Secara khusus istilah pakiwan mengacu pada pengertian MCK. Oleh karenanya MCK bagi masyarakat Jawa selalu dikatakan pakiwan meskipun secara harfiah letaknya sebenarnya tidak berada di kiwa 'kiri'. Dapat saja terjadi bahwa pakiwan / MCK itu letaknya berada di samping kanan-belakang rumah atau bahkan satu rangkaian dengan ruang dapur, ruang tamu, atau bahkan ruang tidur dari sebuah bangunan rumah. Akan tetapi karena MCK merupakan tempat pembuangan segala macam kotoran, maka ia tetap disebut sebagai pakiwan.

Pada awalnya pakiwan dalam masyarakat Jawa memang terletak jauh di luar bangunan rumah induk. Pakiwan benar-benar dikiwakake 'dikirikan, dipinggirkan' tempatnya agar tidak mengganggu kenyamanan hunian utama. Akan tetapi pada perkembangan zaman berikutnya pakiwan / MCK ini dibangun menyatu dengan bangunan induk demi alasan-alasan efisiensi ruang, keindahan, jarak, dan sebagainya.

Berikut ini Tembi menyajikan aneka macam model pakiwan / MCK yang masih digunakan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta mulai dari yang paling sederhana hingga yang katakanlah, paling modern. Bandingkan dengan MCK Anda sendiri.

naskah: Sartono K.
f
oto: Sartono K.





Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta