Seni Sablon Produk Plastik

Seni Sablon Produk Plastik

Kita sudah mengenal, seni sablon pada kain, atau tshirt, dan kebanyakan sablon menempel di media seperti itu. Namun sesungguhnya, media sablon tidak hanya kain, tetapi bisa berupa produk plastik. Kita tahu, produk plastik ada beragam. Ada banyak pilihan, kreator bisa menentukan pilihannya. Dari pilihan yang diambil, seni sablon bisa berkreasi di sana. Seperti Priyadi, alumnu SSRI (Sekolah Seni Rupa Indonesia), menggunakan ketrampilan seninya, khususnya seni sablon untuk berkarya secara kodian.

Padahal, Priyadi lebih tertarik pada melukis, dan ingin menjadi seorang pelukis, tetapi ‘kebutuhan hidupnya’ menuntunnya ke seni sablon, yang memang tidak asing baginya. Karena memang Priyadi sudah melakukannnya. Maka, dengan seni Sablon dia menyablon produk-produk plastik,dan bukan kain yang dia pilih.

Produk plastik yang disablon, awalnya, adalah beragam bentuk, seperti gelas plastik, piring plastik dan sejenisnya. Warna-warni sablon yang menempel pada produk plastik menambah produk plastik kelihatan tambah menarik.

Namun kini, produk plastik yang disablon tidak beragam seperti sebelumnya. Sudah mengambil pilihan yang spesifik, ialah termos plastik. Termos plastik yang dikenal oleh hampir semua orang di Indonesia, dari pusat kota sampai sudut desa, khususnya termos plastik, satu diantara produk termos tersebut, disablon oleh Priyadi, yang dalam hal ini disain dan konsepnya dibuat oleh Priyadi, tetapi secara teknis, dilakukan oleh tenaganya dan dikontrol, dari segi keindahakan oleh istrinya.

Sudah hampir 30 tahun yang lalu, sablon produk plastik dilakukannnya. Tentu saja, pada awalnya Priyadi sendiri yang melakukannya bersama istrinya. Tetapi pada perkembangan berikutnya, secara teknis Priyadi mengambail tenaga untuk membantunya.

Seni Sablon Produk Plastik

“Pada mulanya memang kita ajari supaya bisa menyablon dengan halus, kalau sudah mulai bisa menyablon tinggal kita awasi saja” kata istri Priyadi.

Seni sablon yang dilakukannya sekarang sudah memiliki patner. Sebuah perusahaan termos di Surabaya meminta untuk menyablon produk termosnya. Dalam sehari, tak kurang 4000 termos disablon dari hasil disain dan konsep Priyadi. Ada beberapa gambar yang disediakan untuk menyablon termos plastik, sehingga selalu ada variasi dari seni sablon plastik karya dari Priyadi.

Meski bukan sebagai jenis karya seni, setidaknya seni lukis, namun seni sablon jauh lebih mudah melakukannya dan bisa dilakukan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relative pendek. Karena, kalau melukis, satu karya lukis bisa diselesaikan beberapa hari. Pada seni sablon dalam hitungan waktu, 6 jam misalnya, bisa menyelesaikan seni sablon dalam jumlah ribuan.

Plastik termos yang polos, keluar dari ‘mesin produksi’, oleh Priyadi melalui tenaganya dan dikontrol istrinya, diberi sablon berupa kembang. Ketika melihat termos tidak lagi polos dan ada ‘gambarnya’ kelihatan sekali perbedaannya, meski secara bentuk tidak berubah, namun gambar sablon yang ‘menempel’ pada termos, memberi kesan seolah ‘lain’ dari temos plastik yang polos.

Produk termos plastik dijajar dan ditumpuk, yang masih polos disendirikan untuk diberi warna, yang baru diberi satu warna disendirikan, dan yang sudah selesai disablon, serta memperlihatkan keindahahan disimpan di tempat lain untuk diteruskan sebagai termos yang sudah siap distribusi, atau setidaknya dikemas dengan bungkus kardus.

Seni Sablon Produk Plastik

Melihat tumpukan termos, dan dijajar dalam jumlah yang cukup banyak, ketika sebelum diberi sablon kelihatan sekali sebagai termos yang belum selesai. Tetapi, setelah diberi gambar, dengan teknis sablon, termos yang belum finish, seolah sudah final. Padahal masih perlu proses lagi untuk bisa sampai ke konsumen

Rasanya, sablon pada produk plastik memberi keindahan pada produk plastik.

Ons Untoro




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta