Tembi

Berita-budaya»PAKULINAN IKU KODRAT SING KAPINDHO

03 May 2011 07:27:00

PAKULINAN IKU KODRAT SING KAPINDHOPepatah Jawa di atas secara harfiah dapat diartikan kebiasaan itu (merupakan) kodrat yang kedua.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temukan kebiasaan-kebiasaan orang atua diri kita sendiri. Kadang-kadang kebiasaan tersebut bernilai positif, namun banyak juga kebiasaan yang sebenarnya bernilai negatif. Kebiasaan belajar adalah kebiasaan yang positif. Kebiasaan berbohong, mencuri, atau korupsi adalah kebiasaan yang bernilai negatif.

Kebiasaan-kebiasaan positif tentu saja perlu diteruskan bahkan dikembangkan. Sementara kebiasaan yang bernilai negatif harus dihentikan. Kebiasaan merupakan perilaku yang menjadi pola keseharian dari orang yang bersangkutan. Pola-pola perilaku keseharian yang buruk atau negatif akan menjadi semacam ”trade mark” atau ciri khas dari orang yang bersangkutan. Trade mark atau ciri khas yang demikian itulah yang kemudian dikatakan sebagai kodrat yang kedua. Alasannya, ketika bayi orang tersebut mestinya dilahirkan secara polos atau putih. Itulah kodrat awalnya. Kodrat keduanya dibentuk oleh orang yang bersangkutan dengan berbagai pengaruh lingkungan serta hasrat, nafsu, dan impiannya sendiri.

Kebiasaan yang kemudian dikatakan sebagai kodrat kedua itu umumnya tidak mudah diubah. Semuanya tergantung pada hati nurani orang yang bersangkutan. Apakah hati nuraninya akan didengarkan dan dituruti ataukah hasrat, nafsu, atau impian yang tidak pada tempatnya yang akan dituruti.

a.sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta