Menyaksikan Liukan Liong di Sepanjang Malioboro
Dalam festival ini kelompok Naga Doreng Yon Arhanudse 15 Semarang keluar sebagai pemenang pertama. Pada tahun lalu (2013) kelompok ini juga berhasil meraih juara pertama.
Salah satu kelompok naga sedang beraksi
Warga Yogyakartadan sekitarnya menyemut di ruas Jl Malioboro, Margamulya, hingga Titik Nol Kilometer sejak jam 18.00 WIB pada Kamis, 13 Februari 2014. Hari itu mereka ingin menikmati liukan 13 naga (liong) yang berkiprah dalam Jogja Dragon Festival ke-3 sebagai puncak acara dari Pekan Budaya Tionghoa Yogyakartake-9. PBTY dilangsungkan mulai tanggal 10-14 Februari 2014 dengan mengambil tempat di kampung pecinan, Ketandan.
Karnaval dimulai pukul 19.00 WIB, namun pengunjung telah menyemut sejak satu-dua jam sebelumnya. Festival tersebut melibatkan 13 naga dan dimeriahkan oleh 13 barongsai, serta aneka atraksi lain dari sekitar 26 komunitas seniTiongkok. Semua kelompok atau komunitas ini beratraksi di depan panggung kehormatan yang terletak di Titik Nol. K-13 naga yang ikut berlaga dalam JDF III Tahun 2014 ini adalah Naga Birawa, Isakuiki, Naga Wirada Pratista Yonif 403, Panbers, Putera Mataram, Naga Guntur Geni (Magelang), Naga Selatan, Naga Teratai, Naga Doreng Yon Arhanudse 15 (Semarang), Panca Naga (Muntilan), Singa Mataram, Nagata, dan Singa Mas (Magelang).
Liukan dan atraksi naga sangat menghibur warga Yogyakarta
Festival ini dihadiri oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwana X, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Walikota YogyakartaHaryadi Suyuti, Gusti Bendara Pangeran Haryo Yudhaningrat, Titiek Hediati Soeharto, dan para tamu kehormatan lain yang duduk di panggung kehormatan yang telah disediakan oleh panitia.
Dalam festival ini kelompok Naga Doreng Yon Arhanudse 15 Semarang keluar sebagai pemenang pertama. Pada tahun lalu (2013) kelompok ini juga berhasil meraih juara pertama. Bahkan dalam JDF pertama kelompok ini keluar sebagai juara kedua. Untuk itulah kelompok ini berhak memboyong Piala Raja Sultan Hamengku Buwana X untuk yang kedua kalinya.
Sedangkan pemenang kedua dalam JDF ini adalah Panbers (Yogyakarta), disusul pemenang ketiga adalah kelompok Naga Guntur Geni Yon Armed Kostrad (Magelang). Ada pun pemenang Harapan I adalah Panca Naga (Muntilan), Harapan II adalah Isakuiki (Yogyakarta), dan Harapan III adalah Naga Wirasada Pratista Yonif 403. JDF ke-3 tahun 2014 ini memperebutkan total hadiah Rp 30 juta.
Ribuan penonton menyaksikan festival hingga tuntas
Penilaian atas penampilan kelompok-kelompok naga ini meliputi teknis gerakan atau formasi, kerja sama tim, karakter liong, kostum, dan keserasian dengan musik pengiringnya. Selain itu inovasi-inovasi yang dilakukan juga masuk dalam kriteria penilaian. Kualitas dan spirit dari penampilan mereka pun menjadi poin tersendiri dalam penilaian. Juri untuk JDF ke-3 tahun 2014 ini terdiri dari tiga orang yang diketuai oleh Dra Daruni MHum yang juga merupakan Dosen Seni Tari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
JDF bersama PBTY telah menjadi agenda tahunan bagi Yogyakarta. Selain menampilkan potensi kebudayaan, acara ini juga menampilkan aneka potensi lain baik kuliner, kerajinan, dan ekonomi dalam pengertian luas, khususnya yang berkaitan dengan kebudayaan Tionghoa di Yogyakarta. Lebih dari itu acara ini juga menjadi salah satu agenda wisata dan sekaligus menjadi media pemersatu warga di Yogyakarta.
Tari api ikut memeriahkan JDF III 2014
Naskah & foto:A.Sartono
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Tumbal Tanah Jawa pada Macapatan Putaran ke-125(07/02)
- Harmonisasi Among Tani dan Dagang Layar dari Yogyakarta(07/02)
- Tresna, Kisah Cinta Tiga Wanita(05/02)
- Goyang Puisi Dangdut di Taman Budaya Yogya(04/02)
- Obituari Munawar Syamsudin Penyair, Dosen dan Pedagang(03/02)
- Dengan Berjalan Kaki Pelajar SMK Kesehatan Bantul Mencapai Tembi(01/02)
- Kursus MC Bahasa Jawa di Tembi Rumah Budaya Memasuki Angkatan ke-30(30/01)
- Telah Hadir VCD Teknik Membaca Puisi dari Balai Bahasa(30/01)
- Pentas Serba Kocak tapi Kritis dalam Ulang Tahun Ke-20 Dagadu Djokdja(28/01)
- Karya Ilustrator Zaman Belanda Cornelis Jetses Dipoles Ulang Seniman Yogya(28/01)