Mempererat Persaudaraan

Mempererat Persaudaraan

Sejak berkumpul di Pendopo Yudonegaran Tembi Rumah Budaya (TRB) Yogyakarta, semua karyawan TRB sudah kelihatan guyub dan ceria. Mereka bercanda ria antar keluarga yang selama ini sangat jarang terjadi. Itulah saat-saat terindah ketika kantor TRB mengadakan acara piknik (outing) untuk yang kedua kalinya. Jika tahun lalu, semua karyawan piknik ke Owabong, Purbalingga, maka tahun ini outing mengambil lokasi Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Mempererat Persaudaraan

Seperti yang menjadi tujuan utama dari manajemen TRB, bahwa kegiatan ini untuk ”ngraketake paseduluran” atau mempererat persaudaraan yang diberi label ”Kumpul-Kumpul Keluarga Besar” di antara karyawan TRB dan keluarganya. Agar ke depan, persaudaraan itu semakin erat sebagai sebuah keluarga besar karyawan Tembi, merasa senasib sepenanggungan. Tentu ke depannya lagi, agar di antara karyawan semakin akrab, terjalin komunikasi positif, sehingga satu visi dalam memajukan TRB sebagai sebuah institusi unggul yang bergerak di bidang budaya lokal.

Mempererat Persaudaraan

Itulah tujuan utama kegiatan outing yang dilakukan setahun sekali ini. Seperti pada pagi itu, Sabtu (31/3) dan Minggu (1/4) mereka sejak pukul 06.00 pagi sudah berkumpul di pendopo Yudonegaran Tembi. Rencananya memang berangkat pukul enam pagi. Namun lama ditunggu, 2 bus yang rencananya mengantar piknik baru tiba di Tembi pukul 07.00 kurang sedikit saja. Akhirnya rombongan kloter pertama (Sabtu, 31/3) berangkat pukul 07.15 WIB.

Bus terus melaju ke arah Tawangmangu. Di perjalanan tidak ada hambatan sama sekali. Sesekali, di dalam bus, beberapa keluarga terus mengobrol, sementara lainnya memilih tidur. Tiba di Grojogan Sewu sekitar pukul 11.00 siang. Rombongan segera menuju lokasi. Di tempat ini mereka menikmati suasana air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 81 meter. Suasana saat itu mendung dan sedikit gerimis. Tetapi tidak menyurutkan rombongan menikmati keindahan air terjun Grojogan Sewu dan suasana alam yang sangat menyejukkan hati. Di tempat ini, banyak sekali ditemukan monyet yang berkeliaran di mana-mana. Monyet-monyet itu tidak akan mengganggu jika tidak diganggu. Tetapi pengunjung harus waspada jangan sampai membawa makanan dalam tas plastik dan ditenteng. Sebab akan mengundang monyet-monyet untuk merebutnya.

Mempererat Persaudaraan

Rombongan karyawan Tembi di tempat ini menyebar. Ada yang terdiri dari 2 keluarga, ada yang beberapa keluarga, ada yang bergerombol ke sana ke mari, khususnya para bujangan, ada yang sekeluarga berpisah menikmati beberapa suasana di Tawangmangu. Sebagian lain, setibanya di dekat air terjun, lalu berfoto mengabadikan momen tersebut. Ada juga yang menikmati sate kelinci, makanan khas Tawangmangu. Ada juga yang menikmati kehangatan makanan dan minuman di warung-warung kecil, ada yang mandi di kolam renang, di sungai, atau bermain air di dekat air terjun. Pokoknya sangat seru. Saat itu suasana benar-benar santai.

Mempererat Persaudaraan

Hingga pukul 13.30 WIB rombongan meninggalkan Grojogan Sewu menuju Rumah Makan Lawu Restort yang berada di atasnya. Di tempat ini, selain makan bersama, anak-anak karyawan diberi bingkisan makanan ringan. Mereka dikumpulkan, diajak bernyanyi bersama, diperkenalkan satu dengan lainnya, agar lebih akrab. Sementara para karyawan kembali mengobrol satu sama lain. Sayang, makan siang di sini tidak begitu enak, sehingga banyak karyawan mengeluh. Memang suasananya sangat nyaman, di antara pemandangan hutan yang lebat dan hijau.

Mempererat Persaudaraan

Menginjak pukul 16.00 sore, rombongan TRB tiba di Pusat Grosir Solo. Di tempat ini, banyak anggota keluarga yang berbelanja oleh-oleh, seperti pakaian batik, makanan, dan mainan. Sebagian lain menunggu di sekitar bus di parkiran. Ada juga yang membeli alat terapi pusing-pusing dan sejenisnya. Alat ini berupa jeruji-jeruji yang menjepit kepala, seperti yang dipakai makhluk angkasa luar. Kelihatannya aneh, tetapi menurut penjualnya, bisa menghilangkan sakit-sakit pusing, capek, dan lain-lain. Harganya pun terjangkau, Rp 10.000. Tetapi ada yang bisa menawar hingga Rp 7.000. Bagi yang membeli terlalu mahal, menjadi bahan tertawaan teman lainnya. Sebagian lagi ada yang menyempatkan berkeliling alun-alun dan menuju Pasar Klewer yang berada tidak jauh dari PGS.

Acara keluarga yang menarik saat tiba di Rumah Makan Pring Sewu Solo. Di tempat ini, keakraban keluarga bisa maksimal. Ada beberapa permainan untuk suami-istri dan para bujang. Para bujang ada permainan menendang bola ke gawang dengan mata tertutup. Bagi yang tidak bisa memasukkan bola ke gawang, ramai disoraki. Bagi suami-istri ada permainan tebak-tebakan, seperti kesukaan warna baju, merk lipstik yang dipakai istri, dan lainnya. Bagi yang salah, kena bahan olok-olokan.

Mempererat Persaudaraan

Selain makan malam dan permainan di Pring Sewu, juga bagi yang ulang tahun di bulan Maret, mendapat ucapan selamat dari manajemen RM Pring Sewu. Di tempat ini juga dibagikan doorprize hiburan dan utama untuk para karyawan. Bagi yang beruntung, bisa mendapatkan kompor gas, dispenser, setrika, dan lainnya. Karyawan bisa berkumpul dan saling canda. Karyawan TRB juga dihibur dengan sulapan kartu remi khas Pring Sewu. Tidak hanya itu, mereka juga diajari sulapan itu, dan diberi kartu sulapan secara cuma-cuma. Di tempat ini bisa pula berfoto di sulapan potongan kepala. Mulanya pada heran, tetapi setelah tahu cara kerja bendanya, semua pada mengangguk geleng-geleng kepala, kreatif.

Mempererat Persaudaraan

Menjelang pukul 20.00 malam, rombongan meninggalkan RM Pring Sewu menuju Tembi. Di perjalanan tidak banyak yang bercerita, maklum suasana sudah lelah dan kekenyangan. Sehingga mereka lebih banyak tidur. Tiba di Tembi jam 22.00 malam. Semua selamat sampai tujuan. Kita tunggu acara yang lebih seru di tahun mendatang.

Suwandi

Tim Foto: Sartono, Yuladi, Made




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta