Kancil yang Celaka

Kancil yang Celaka

Barang siapa menabur kejahatan maka dialah yang akan menuai hasilnya. Itulah yang dialami oleh tokoh Kancil ketika suka mencuri mentimun di ladang Pak Tani. Kancil tidak akan mengira bahwa orang-orangan atau “memedi sawah” yang sudah dilumuri getah, yang dipasang di tengah ladang mentimun pak Tani itulah yang akhirnya mencelakakan dirinya. Itu semua karena ulah sang kancil yang suka mencuri mentimun dan berlagak sombong. Namun karena sifatnya yang suka mencuri dan berlagak sombong itulah akhirnya yang membuat sang Kancil celaka atas perbuatannya sendiri. Maka sifat suka mencuri dan sombong itulah yang ingin ditekankan kepada penonton agar jangan ditiru sebagai perbuatan sehari-hari. Itulah pesan yang ingin disampaikan oleh penyaji salah satu kelompok kesenian dalam Festival Langen Carita dan Ketoprak Lesung yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DIY di pendopo dinas setempat pada Minggu (9/9/2012) lalu.

Kancil yang Celaka

Festival Langen Carita dan Ketoprak Lesung merupakan festival rutin yang digelar oleh Dinas Kebudayaan setiap tahunnya sebagai upaya untuk melestarikan seni tradisi dan meningkatkan apresiasi generasi muda. Kegiatan ini antara lain bertujuan sebagai penguatan nilai kearifan lokal dan pewarisan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda dan anak-anak, khususnya di DI Yogyakarta. Hal itu sesuai dengan tema Festival Seni Tradisi 2012 yakni “Penguatan Nilai-nilai Tradisi/Budaya Lokal bagi Generasi Muda dan Anak-Anak demi Memperkuat Jatidiri Bangsa.”

Dipilih kedua jenis kesenian itu, karena kesenian tersebut termasuk yang sudah sangat jarang dipentaskan di masyarakat Jawa, khususnya di DIY. Sehingga dengan tampilnya kedua jenis kesenian di atas, diharapkan generasi muda dan anak-anak kembali mengenal kesenian tersebut dan mau melestarikannya. Kesenian Langen Carita merupakan sebuah pementasan cerita yang menggunakan tarian dan tembang diiringi seperangkat gamelan. Sedangkan kesenian Ketoprak Lesung merupakan jenis kesenian teater dengan lakon tradisional. Demikian penjelasan Djoko Heri Tjahyono, Dinas Kebudayaan DIY kepada Tembi.

Kancil yang Celaka

Pada Festival Langen Carita dan Ketoprak Lesung 2012 kali ini diikuti oleh 4 kabupaten dan 1 kota, yakni Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta. Kabupaten Sleman menampilkan lakon “Kala Murda” (Langen Carita) dan “Kumbang Katumenggungan” (Ketoprak Lesung); Kabupaten Bantul menampilkan lakon “Nawangsih Papa” (Langen Carita) dan “Ken warsi” (Ketoprak Lesung); Kabupaten Kulon Progo menampilkan lakon “Ngesat Rawa Pesanggrahan Glagah” (Langen Carita) dan “Laskar Nyi Ageng Serang”; Kabupaten Gunung Kidul menampilkan lakon “Kancil Nyolong Timun” (Langen carita); serta Kota Yogyakarta menampilkan lakon “Aji Saka” (Langen Carita) dan “Retna Dumilah Boyong” (Ketoprak Lesung).

Setiap lakon pementasan yang ditampilkan oleh masing-masing kelompok kesenian ini mendapat respon positif dari penonton yang memadati pendopo dinas. Bahkan tidak jarang penonton dibuat sedih atau tertawa, ketika grup menampilkan suasana haru dan menggelikan.

Kancil yang Celaka

Usai pementasan dari 10 kelompok kesenian, kemudian diumumkan 3 penampil unggulan Langen Carita, yakni kelompok kesenian dari Kota Yogyakarta, Bantul, dan Gunung Kidul. Sementara 3 penampil unggulan Ketoprak Lesung, yakni kelompok kesenian dari Kulon Progo, Bantul, dan Kota Yogyakarta. Kelompok unggulan selain mendapatkan piagam dan piala juga mendapatkan uang pembinaan. Sementara kelompok yang tidak masuk kelompok unggulan hanya mendapatkan piala dan piagam penghargaan.

Suwandi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta