- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Jaringan-museum»BENTENG KECIL DI DUSUN BETENG SLEMAN
19 May 2011 07:39:00
Keletakan
Bangunan peninggalan Belanda yang disebut sebagai benteng di Sleman ini terletak di Dusun Beteng Durenan, Kalurahan Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Propinsi DIY, tepatnya di Jl. Magelang Km 11. Keletakannya berada di belakang sebuah toko material di tempat itu. Bangunan kuno ini kini berdiri di tengah-tengah padatnya pemukiman penduduk.
Kondisi Fisik
Bangunan yang disebut sebagai benteng oleh warga setempat itu kondisinya bisa dikatakan telah rusak sekalipun keseluruhan dindingnya masih berdiri. Keseluruhan atap dari bangunan ini telah runtuh. Demikian pula pelapis tembok atau plester dari tembok bangunan ini semuanya telah mengelupas. Semua bagian bangunan juga telah ditumbuhi banyak lumut. Lantai bangunan sudah rusak dan nyaris tidak kelihatan lagi bekas lantai yang dibangun dari pasangan batu bata dan plesteran.
Melihat beklas-bekasnya kemungkinan besar konstruksi atap bangunan ini berbentuk lengkung. Pintu bangunan menghadap ke timur. Kemungkinan besar arah hadap ini semula menghadap ke jalan raya (jalan utama) Magelang-Yogyakarta. Kini arah hadap bangunan ini terhalang oleh dinding rumha penduduk setempat.
Tinggi bangunan hingga atap kira-kira 2,5 meter. Denah bangunan berbentuk persegi panjang. Ukuran denah bangunan kira-kira 4 m x 3 m. Lebar pintu sekitar 130 Cm dan tingginya 180 Cm. Pada dinding tembok sisi utara dan sisi selatan terdapat lubang ventilasi berbentuk persegi dengan ukuran lebar sekitar 8 Cm dan tingginya 40 Cm.
Latar Belakang
Menurut sumber setempat yang bernama Edy Pranoto (70) selaku jurukunci dan sesepuh di wilayah Beteng Durenan, bangunan kuno ini merupakan benteng di zaman Belanda. Oleh karena itu pulalah dusun di lokasi ini dinamakan Dusun Beteng. Hal ini dimaksudkan untuk mengenang adanya bangunan berupa beteng atau untuk memudahkan penamaan dusun setempat.
Baik Edy Pranoto maupun warga di tempat itu umumnya mengatakan bahwa bangunan kuno di Dusun Beteng ini dulunya merupakan beteng Pangeran Diponegoro. Sekalipun demikian mereka tidak bisa menjelaskan secara terperinci tentang hal ini. Ada pula yang menyatakan bahwa bangunan ini dulunya merupakan gudang obat. Apakah obat dalam hal ini mengacu pada pengertian obat dalam arti sesungguhnya ataukah obat dalam arti obat senapan (mesiu). Sebab pada masa lalu orang juga sering menyebut mesiu sebagai obat (untuk senjata api).
Menilik bangunannya yang memang mencirikan sebagai semacam gardu, gudang, ataupun benteng kecil, kemungkinan besar bangunan ini didirikan oleh pihak Belanda. Keletakannya yang tidak jauh dari perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta tampaknya bukan tanpa kesengajaan. Kemungkinan besar bangunan ini memang difungsikan untuk pos penjagaan, benteng, atau gudang logistik Belanda.
Penyebutan bahwa benteng ini adalah Benteng Diponegoro kemungkinan merupakan salah kaprah. Dugaan yang lebih dapat diterima adalah bahwa bangunan ini dibangun Belanda untuk mempersempit ruang gerak perjuangan Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825-1830). Oleh karena itu pula kemudian disebut sebagai Benteng Diponegoro oleh penduduk setempat yang sesungguhnya semula adalah benteng yang digunakan untuk mencegat pasukan Pangeran Diponegoro. Keletakannya yang berada di tepi jalan Magelang-Yogyakarta, yakni sebuah jalan utama yang mengubungkan Yogyakarta-Magelang-Semarang menjadikan bangunan ini cukup strategis untuk mengawasi keluar masuknya orang dari Jawa Tengah ke Yogyakarta maupun sebaliknya.
Menilik bangunannya yang nyaris tanpa jendela dan hanya ada satu pintu serta ventilasi kecil menjadi bangunan ini relatif aman untuk berlindung. Demikian pun relatif aman untuk menyimpan logistik. Menurut warga setempat pada masa lalu di tempat ini pernah pula ditemukan beberapa selongsong peluru. Hal demikian mungkin dapat menjadi petunjukan bahwa bangunan ini dulunya memang difungsikan untuk gudang logistik, gardu jaga (benteng), atau hal-hal yang berkait erat dengan urusan kemiliteran atau pengamanan suatu wilayah.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- Brahala(29/07)
- LARANGAN DALAM BAHASA JAWA DI JOGJA(07/09)
- 29 Maret 2010, Suguhan - RICA-RICA BEBEK(29/03)
- KALIADEM DAN GUNUNG MERAPI(01/01)
- RAGAM PINTU RUMAH(01/01)
- Kamus-kamus Adat Istiadat I(01/10)
- 1 Nopember 2010, Klangenan - MEMBANGUN SOLIDARITAS SOSIAL DI NEGARA YANG BELUM SEJAHTERA(01/11)
- MURUKI BEBEK NGLANGI(06/12)
- Javaansche Meisjesspelen en Kinderliedjes. Beschrijving der Spelen Javaansche Liederteksten Vertaling (25/04)
- 10 Februari 2010, Perpustakaan - Musik Mentawai. Kajian Seni Pertunjukan(10/02)