Tembi

Berita-budaya»GOLEK JENENG NEMBE GOLEK JENANG

01 Nov 2011 07:46:00

GOLEK JENENG NEMBE GOLEK JENANGPepatah Jawa di atas secara harfiah berarti mencari nama (baik) baru mencari jenang (bubur).

Pepatah ini sebenarnya ingin menyatakan atau memberikan nasihat pada orang bahwa untuk dapat memperoleh rejeki (pekerjaan) orang harus bisa menjaga nama baik. Harus bisa menunjukkan prestasi atau produktivitas kerjanya. Prestasi, kreativitas, produktivitas, dan dedikasi adalah “nama” dari orang yang bersangkutan. Jika orang yang bersangkutan tidak memiliki semuanya itu sebaiknya juga tidak perlu mengharapkan jenang yang dalam arti luas adalah rejeki, gaji, pendapatan, atau kompensasi dari nilai kerjanya.

Pada kenyataannya banyak juga terjadi bahwa orang yang belum atau tidak punya jeneng namun sudah bisa menggaruk atau bahkan menggasak jenang dalam ukuran tak terhingga. Pada sisi inilah korupsi dilakukan. Orang merasa tidak perlu lagi menunjukkan prestasi dan produktivitas kerja sesuai bidang atau profesinya. Hal yang dipentingkan adalah mencari kesempatan untuk mengambil keuntungan sebanyak mungkin. Pada sisi ini orang yang demikian telah melanggar nilai-nilai kejujuran, keseimbangan, dan keadilan sehingga ada banyak orang atau sisi lain yang dikorbankan.

Makna golek jeneng nembe golek jenang sebenarnya menyelaraskan dengan hukum alam. Jika belum bisa menunjukkan prestasi, reputasi, produktivitas, dan dedikasi sebaiknya ya jangan bermimpi untuk bisa mendapatkan rejeki. Jika belum punya jeneng sebaiknya jangan mimpi untuk beroleh jenang. Jika hal ini dipaksakan yang terjadi adalah pemerkosaan dan ketidakadilan. Ketidakadilan akan selalu menimbulkan korban atau tumbal di sisi lain. Hal ini setara dengan pemeo jika tidak bekerja sebaiknya juga tidak makan.

a.sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta